Bab 8. Neraka Dunia

39 1 0
                                    

.
.
.

Happy reading:)✨
.
.
.

Suasana perpustakaan sekolah sangatlah hening, tempat yang dijuluki sebagai ruangan angker tongkrongan para murid ambis. Seluruh siswa-siswi SMA Maharana kebanyakannya menjuluki perpustakaan adalah tempat keramat.

Tapi sayangnya, julukan keramat tidak berlaku untuk sebagian murid yang dikenal sebagai murid pintar dan jenius.

Bedanya, Anala yang tidak tergolong dalam dua kubu ini tetap lempeng-lempeng saja. Perempuan satu ini memasuki ruangan perpustakaan guna untuk menenangkan pikirannya sejenak.

Barangkali ia mendapatkan keberuntungan bisa menemukan buku novel baru yang seru, katanya buku seri novel fantasi sudah ada di perpustakaan bulan ini.

Anala menelusuri lorong sekat antara lemari satu dan lemari lainnya, tangannya dengan lihai menyentuh dan mengambil buku yang menurutnya terlihat menarik. Melihat sampul, lalu membaca ringkasan ceritanya dengan cepat.

Sudah hampir empat kali lamanya Anala mengulangi kegiatannya itu, sampai saat ini Anala tidak menemukan buku yang sesuai dengan keinginannya.

Merasa bosan sekaligus merasa pegal karena terlalu lama berdiri, akhirnya Anala memutuskan untuk pergi ke tempat biasanya ia berada.

Tempat yang sangat jarang dikunjungi orang lain atau mungkin hanya Anala saja yang tahu tempat satu ini.

Jajaran rak buku paling belakang.

Tempat biasanya Anala berdiam diri dengan bebas, tanpa seorangpun yang tahu dirinya berada. Sejak masih kelas sepuluh Anala sudah menemukan tempat ini,bisa dibilang ini tempat paling favoritnya setelah ruangan kamarnya dirumah.

Keheningan yang menenangkan ini membuatnya tanpa sadar meraih buku dengan acak, Anala membuka lembaran buku yang dipegangnya. Saking fokusnya ia tak sadar bahwa seseorang berjalan mendekat kearahnya.

"Ternyata disini...."

Tik

Seakan waktu berhenti sejenak,jarum detik jam besar berada di aula utama perpustakaan yang selalu terdengar jelas ke berbagai penjuru perpustakaan seakan terhenti begitu saja.

Telinga Anala menuli untuk sesaat, ia sangat mengenal jelas siapa pemilik dari orang yang bersuara barusan.

Dia...

"Selain nolep, Lo juga ternyata mesum, ya?"celetuknya tanpa beban menatap jijik kearah Anala.

"Gak heran Lo di perkosa rame-rame sama pria sembarang,"lanjutnya meneruskan.

Dia berjalan mendekat kearah Anala, lalu mengambil buku asal tepat disamping Anala berada berdiri didepan rak buku.

"Lo doyan novel beginian?"tanyanya kemudian. Menaruh lagi buku yang sempatnya diambilnya barusan.

Anala mengikuti arah pandang laki-laki itu yang mengarah pada buku novel ditangannya. Detik itu juga Anala terdiam bisu,rapalan kutukan mengerikan ia ulang-ulang dalam batin.

Merutuki kebodohannya yang teramati sangat ini. Sial!

"Napa diem? Ouhh, gue tahu... Lo pasti mau praktek tata cara nanam benih sama penjaga perpus,kan?" Pertanyaan konyol Rajaska layangkan apada Anala.

Sesaat setelah Rajaska bertanya barusan, Anala menjauhkan tubuhnya dengan cepat karena melihat laki-laki itu yang terus mendekat.

"Daripada Lo praktek nanam benih sama si botak-"ucapannya terjeda.

"Mending sama tunangan Lo ini yang-"

Buk!

Pukulan keras dengan lancar tanpa hambatan bisa Anala berikan pada lengan kanan laki-laki itu yang sebentar lagi hendak menyentuh bahunya.

OBSESSED RAJASKA (ONGOING-BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang