6.

185 20 2
                                    

Flashback.......

Mereka masuk mengikuti Ivy, saat mereka masuk ke dalam kastil itu, mereka di buat terkejut, sebenarnya ini kastil atau rumah kaca, di dalam ruangan ruangan di kastil itu memang tidak dapat di lihat tetapi sungguh indah.

//Gini ku deskripsi kan aja, jadi kastil yg Ivy buat itu kan dari kaca, nah ini kaca itu emang kelihatan transparan tapi kita nggak bisa lihat dalamnya gitu Lo, tahu nggak, ini juga buat yang tinggal di kastil itu nggak bisa lihat keluar kecuali pake jendela atau skill//

Flashback end.....

Mereka duduk di sofa yang ada di ruang tamu tersebut, sambil mendengarkan penjelasan dari Ivy mengenai putra tunggal nya atau indo.

"Ivy apa kau serius, bukankah kau dulu tinggal dengan sang raja iblis, kenapa kau ingin mengurus indo sendiri?", pertanyaan yang UN ajukan membuat semua organisasi kecuali UN terkejut, ternyata elf bisa menikah dengan iblis, bukankah aliran mereka berlawanan.

"Aku memutuskan hubungan dengannya, aku hanya menginginkan indo bahagia walau itu menyiksaku",jawab Ivy membuat kepala mereka di penuhi pertanyaan demi pertanyaan.

"Aku akan segera tidur panjang UN",lanjutnya lagi yang membuat UN melebarkan matanya.

"Tu-tunggu, kau akan tidur panjang?",tanya UN dan di jawab anggukkan oleh Ivy.

"Aku minta tolong padamu dan semua organisasi termasuk kamu Asean, tolong jaga indo,aku belum mewariskan sihir ku padanya, tapi aku takut, sihir ku meluap luap dan akhirnya menelan indo", jelas Ivy.

"K-kau ingin aku menjaga indo?",tanya Asean dan di jawab anggukkan oleh Ivy.

"Tidak!!!!!!",teriak seseorang dari lantai atas, kalian pasti tau dia siapa.

Seseorang itu berlari menuju Ivy dan para organisasi, setelah sampai di dekat Ivy seseorang itu menerjang tubuh lemah Ivy dan memeluknya dengan erat.

"Indo, kamu harus ikut Asean indo",ucap Ivy pada seseorang yang memeluknya alias indo.

"Hiks....tidak....indo tidak mau kembali.....hiks", pecah sudah tangis indo.

"Indo sayang mama?", tanya Ivy tentu di jawab anggukkan oleh indo.

"Indo harus ikut Asean, di sini tidak aman", lanjut Ivy pada indo.

"Tidak.....hiks..indo mau sama mama",lirih indo sambil terus mempererat pelukannya takut mamanya akan meninggalkan dia seperti sang ibu.

"Indo, Ivy harus istirahat",ucap UN mencoba menenangkan indo.

"Hiks....mama..indo..mau mama...hiks",lirih indo lagi tapi tentu di dengar semua orang, mereka yang mendengar nya merasa sedih, karena tangis indo yang terdengar pilu.

"Indo, mama ada di sini, indo tenang ya", ucap Ivy sambil menangkup kedua pipi bakpao indo yang basah akibat menangis.

Indo menggelengkan kepalanya dan memeluk Ivy lagi, kalian inget kan kalau indo itu cuma 145cm nah sekarang udah nambah 150 cm tapi tetep pendek sih, jadi kalau indo meluk Ivy itu cuma sampe bagian dadanya bahkan kurang sedikit.

Lanjut.

Mereka hanya menunggu sampai indo tenang, mereka tidak ingin mengganggu waktu berharga indo dan Ivy, Karena setahu mereka tidur panjang itu sangat lama mungkin indo tahu dan tidak ingin melepas sang mama.

"Hiks..mama..",lirih indo kemudian masuk kedalam mimpinya, mungkin terlalu lelah karena menangis.

"Jika mama mempunyai tubuh yang kuat, mama tidak akan meninggalkan indo",ucap Ivy pelan tapi tetap di dengar seluruh orang yang ada di sana.

Where Is My Happy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang