Aku kambek gaesss!!
Gk kerasa aku udh nelantarin cerita ini dua bulan lebih 😭🙏
Kalo lupa alurnya, bisa dibaca lagi 1 chapter sebelumnya ya hehehe
-
-
-
-"Minji? Ada apa?"
"Aku mau ngomong sama kamu" Minji melirik sekejap ke arah Woonhak, "secara empat mata" lanjutnya.
Leehan yang mengerti pun segera menyuruh Woonhak untuk menjauh. Meski sedikit tidak senang, Woonhak tetap menuruti perintah Leehan.
Disinilah mereka berdua berada. Di salah satu kafe yang biasanya buka 24 jam. Kafe itu sedang ramai karena memang makanan dan minuman disana terbilang sangat enak. Apalagi disana menyediakan spot Poto yang keren dan bagus, sangat cocok sekali untuk orang-orang yang suka memposting di feeds ensta. Tapi saat ini, bukan tentang kafe yang akan dibicarakan, melainkan maksud dan tujuan tertentu Minji yang mengajak Leehan untuk berbicara berdua. Kalau Woonhak, dia juga ikut ke kafe ini. Hanya saja dia duduk berjauhan dari mereka berdua. Di pojok kanan, dan sendirian.
"Apa yang mau kau bicarakan?" Leehan membuka suara.
Sejenak Minji terdiam untuk merangkai kata-kata apa saja yang akan dia keluarkan. Minuman dingin berwarna biru di tangannya sudah tandas beberapa detik yang lalu. Gelas itu diletakkan dengan pelan di meja lalu kedua tangannya menopang dagu sambil menatap Leehan dengan serius.
"Aku ingin kau menjauhi Taesan"
"Kenapa harus?"
"Hufttt....." Minji menghembuskan nafasnya dengan kasar. Tiba-tiba ia merasa sangat jengkel, "aku tidak tau pasti apa hubunganmu dengan Taesan. Tapi kau pasti tau kan kalau Taesan sudan dijodohkan denganku! Jadi tolong jauhi dia"
Leehan mengerutkan keningnya, "Lalu?"
"Hah!!!!!! Asal kau tau, saat Taesan sedang bersamaku dia terus-menerus menyebut namamu, menceritakan tentang dirimu dan mengaitkan segala hal denganmu juga. Aku kesal dan aku benci hal itu. Jadii...." Satu telunjuk Minji mengacung di udara di hadapan wajah Leehan, "Enyahlah kau dari kehidupan Taesan"
"Bawa saja Taesanmu itu. Aku tidak peduli dengannya"
Setelah mengatakan itu, Leehan bergegas pergi meninggalkan Minji. Tak lupa ia menarik tangan Woonhak agar ikut pergi darisana.
"Heiii Leehann!!!!!!! Aku belum selesai bicara denganmu. Berhenti kau!!!"
Teriakan barusan tidak Leehan tanggapi. Hingga saat Leehan hampir sampai dekat pintu keluar, Minji kembali meneriaki dirinya,
"BERHENTI KAU LEEHAN!! DASAR JALANG SIALAN!! JANGAN MENCOBA MENDEKATI TUNANGANKU DASAR JALANG!!"
Satu kalimat, yang membuat Leehan seperti terhina. Begitu berbalik, Minji sudah menatapnya dengan tatapan menantang dan senyum meremehkan.
Giginya sedikit menggertak lalu dengan cepat Leehan mendekat ke arah Minji.
Plakk
Suara tamparan itu mengalihkan perhatian seluruh pengunjung. Leehan menatap Minji dengan marah dan tidak menyesali perbuatannya barusan.
"Kau?! Berani-beraninya kau menamparku!!" Minji berteriak marah.
"Ya aku berani!! Sampah sepertimu, mana mungkin aku takut menghadapinya"
Setelah mengatakan itu, Leehan bergegas pergi diikuti Woonhak di belakangnya. Orang-orang yang tadi sempat berkumpul sekarang mulai membubarkan diri dan kembali ke kesibukan masing-masing, meski diantara mereka masih ada yang penasaran, ada apa dengan kejadian barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother | Gongfourz
De Todo"Leehan itu udah kayak uang. Gak bisa ditinggalin kalo kemana mana" Warn!! •Umur tokoh beda sama aslinya yaa •Cerita ini cuman ide dari pemikiran aku (bukan kehidupan asli tokoh) •ini lapak bl, buat yang homophobic jangan dibaca yaa Kalo cerita ini...