Jerome tak menyangka jika teman-teman sekolahnya dulu benar-benar akan menghadiri acara reuni yang diadakan pada hari kerja seperti ini. Pria itu mengedarkan pandangannya, melirik kanan-kiri mencari-cari orang yang dikenalnya sebelum akhirnya Ia ingat jika teman dekatnya di sekolah dulu memang tak banyak, selain itu penampilan teman-temannya bisa jadi jauh berbeda dari 13 tahun yang lalu, meskipun Ia sudah melihat versi terbaru dari wajah teman-temannya melalui foto profil di groupchat mereka.
'nggak mungkin mereka jadi keren kaya di foto, palingan juga diedit biar cakep.' pikirnya.
"Woi, Kakak ipar!"
Seorang pria asing menghampiri Jerome dan Kirana.
"Udah dari tadi sampainya, Kal?" Tanya Kirana setelah Ia bersalaman dengan pria itu.
'Lah beneran jadi tambah keren Si Haikal.'
"Habis shooting di Bandung langsung kesini, niatnya tadi mau ngajakin Jani buat jadi plus one tapi dianya lebih milih main sama Abian daripada sama gue."
Jerome dan Kirana meringis mendengar curhatan Haikal, merasa tak enak hati sebab tunangan pria itu 'dicuri' oleh putra mereka.
"Sorry banget, Kal."
"Santai aja, Kakak ipar. Gue juga kan Omnya Abian yang paling cakep." Ucapnya narsis.
"Kiran, sini!" Sekelompok wanita melambaikan tangan.
"Aku kesana dulu ya!"
"Iya, aku juga mau ketemu dulu sama yang lain."
~~~
Sosok yang Jerome yakini adalah Nathan melambaikan tangannya ke arahnya dan Haikal.
"Juna belum dateng?" Tanya Haikal sesampainya mereka di set meja yang diduduki Nathan.
"Masih di jalan dia. Kirana mana, Je?"
"Kumpul sama temennya." Nathan manggut-manggut mendengarnya. Tiba-tiba pria itu mendekat dirinya ke telinga Haikal, membisikkan sesuatu.
"Seriusan?!" Haikal melotot. Nathan meresponnya dengan anggukan kecil.
"Kalau ada banyak orang tuh jangan bisik-bisik gitu dong..." Sindir Jerome.
"Nggak ngomongin lo juga, Je. Nggak usah kepedean."
Arjuna orang terakhir di circle mereka akhirnya datang juga, tangan kanannya menggandeng putrinya yang baru saja masuk taman kanak-kanak.
"Halo, Om Ekal... Om Nathan... Om Jelom!"
"Halo, Princess Iyel!" Haikal dan Nathan membalas sapaan Ariel.
"H-halo, Princess Iyel!" Jerome meringis, semoga putrinya Arjuna itu tak menyadari jika Ia tak kompak dengan Haikal dan Nathan.
"Wah! Iyel kesini gantiin Bunda buat nemenin Ayah ya?" Nathan berlutut menyamakan tingginya dengan Ariel.
"Iya, Om Nathan! Pelut Bunda udah besal banget! Kalo jalan-jalan yang jauh dali lumah nanti Bunda capek."
"Wih keren banget, Princess! Pasti ajarannya Oom Ekal, kan?" Haikal menoel pipi Ariel.
"Om Ekal nggak ngajalin Iyel itu. Om Ekal cuma ngasih tau kalo Ayah dulu pelnah ngompol di sekolah, Ayah yang dulu takut disuntik sampe naik pohon lambutan yang banyak semutnya, Ayah yang-." Ariel nampak coba mengingat-ingat apa saja yang Haikal pernah ceritakan kepadanya. Sementara itu Jerome dan Nathan tertawa terbahak-bahak.
"Oh... Jadi yang ngasih tahu Iyel tentang masa kecil Ayah itu Om Haikal ya?" Arjuna melemparkan senyuman kepada Haikal, senyuman yang menandakan bahaya baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found (JenRina)
FanfictionSeorang remaja yang terkejut mendapati fisik dan keadaannya berubah ketika ia membuka mata. Note : Hanya sebuah fanfiksi 🙏