Dihantui Hyunjin

52 6 1
                                    

"Hah?!"

Jisung terkekeh sembari mengelus tengkuknya, "aku juga bingung guys hehe..." katanya dengan senyum tak bersalah.

Jeongin mengusap wajahnya gusar, sementara Felix dan Minho hanya menggelengkan kepala mereka ikut heran dengan kelakuan Jisung.

"Ya udahlah, kita bicarakan lagi nanti. Kalian semua ada baiknya pulang, kita masih ada kuliah nanti. Tepatnya aku yang punya jadwal kuliah hari ini." Ucap Jeongin sembari membereskan mengajak semua temannya berdiri dari sofa dan mengarahkan mereka menuju ke pintu dengan sedikit memaksa.

"Eh eh beneran kamu gak papa ditinggal sama Hyunjin itu?" Ucap Jisung khawatir.

Felix pun yang berdiri di samping Jisung mengangguk setuju pada pertanyaan Jisung. Namun Jeongin cuma mengangkat pundaknya acuh sambil menjawab, "entahlah. Kita lihat besok pagi. Sampai ketemu di kelas guys!"

Pintu rumah Jeongin itu di tutup tepat di depan mata ketiga teman Jeongin. Ketiganya nampak saling menatap heran dan memutuskan untuk pulang juga pada akhirnya. Lagi pula mereka butuh istirahat setelah mengalami semua masalah dan kegilaan yang terjadi hari ini.

Minho menarik tangan Jisung selagi mereka berjalan menuju mobil lebih dulu dari Felix yang masih menunggu Changbin keluar dari rumah Jeongin.

"Ji, kamu beneran gak bisa lihat masa lalunya?" Tanya Minho penasaran.

Jisung menoleh dan menghentikan langkahnya, "kak sebenarnya aku-" ucapan Jisung terpotong oleh kedatangan Felix, diikuti Changbin di belakangnya.

"Ayo pulang, Ji. Aku beneran capek." Kata Felix begitu sampai di hadapan Jisung dan Minho.

Jisung tersenyum, "sama! Aku juga capek banget! Yok kak-" ucapan si manis lagi-lagi terpotong, tapi kali ini Minho lah yang menyela.

"Kita tadikan pergi pake mobil Chan... Sekarang jam 3 subuh... Gimana kita pulang???"

"ALAMAKKKK!!!" Teriak Jisung dan Felix serentak seolah sudah berjanjian untuk mengucapkan kalimat itu.

Minho menoleh ke arah teman hantu Felix yang terlihat menatapnya kesal sementara Ia hanya mampu tertawa canggung sebagai balasan.

Benar-benar hari yang gila.

─── ∙ ~εïз~ ∙ ───

"Hey, kau dengar aku tidak?!"

Jeongin tak memperdulikan hantu gila itu dan memilih untuk memasang headset ke telinganya setelah mengunci semua pintu dan jendela rumahnya.

Hyunjin berterbangan di sekitar kamar Jeongin yang cukup luas itu sambil melanjutkan omelannya dengan suara sekencang mungkin, bahkan hampir seperti berteriak, agar Jeongin mendengarkannya.

"Bukankah itu gila?! Walaupun aku ini hantu, bukan berarti aku tidak punya rahasia! Temanmu itu gila, manis!"

Hyunjin beristirahat di atas lemari Jeongin yang tidak berisi barang apa-apa kecuali debu.

"Apa namanya? OH! privasi! Bukankah manusia jaman sekarang sangat peduli dengan privasi? Bisa-bisanya temanmu itu melihat masa laluku tanpa izin! Hantu juga butuh privasi!"

Hyunjin menatap Jeongin yang masih tak acuh padanya dengan kesal. Wajahnya manis tapi tidak hatinya! Hyunjin tidak suka diacuhkan tapi Si Manis itu sudah hampir sejam lebih tak menoleh padanya. Hyunjin bahkan ragu anak kuliahan itu mendengarkan ceritanya atau tidak.

The Ghost Boy Under My Bed! [Hyunjin × Jeongin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang