02

181 18 4
                                    

TYPO BERTEBARAN

HAPPY READING

Keempatnya kini masih berada di koridor, "Oh iya Kendrick kapan balik ke sini?" tanya Rendra yang kembali membuka topik pembicaraan.

"Kendrick sampe di sini kemungkinan besok kak. " jawab Abian.

Just info :Kendrick Arimba Xavier adalah anak dari Andra Xavier. Kendrick dan Abian seumuran dan jika dibandingkan dengan ke tiga kakaknya, yaitu Alnair, Rendra, dan Revan, mereka memiliki selisih umur dua tahun.

Back topik

Rendra lantas menganggukkan kepalanya.

Tak lama kemudian, suara bel masuk berbunyi. Mereka semua lantas langsung beranjak pergi dari sana untuk menuju ke kelasnya masing-masing.

Abian masih duduk di bangku kelas 10,sedangkan ketiga kakakknya duduk di bangku kelas 11.

Kelas XI 1

Alnair, Rendra dan juga Revan langsung menuju ke kursi mereka masing-masing yang terletak di deretan belakang. Tiba-tiba dua orang siswa datang menghampiri mereka.

"Woi bro, kira-kira nanti malam kita bawa anggota berapa? " tanya salah satu diantara keduanya. Ia bernama Rajendra Laksmana.

Revan lantas menaikkan salah satu alisnya, "Cukup bawa anggota inti dan dua anggota biasa. " jawab Revan datar seraya menatap Rajendra.

"Tapi apakah itu gak kurang? Kita tau kan Black Rose selicik apa? " tanya Dion Aditya dengan raut wajah tidak yakin.

"Selicik apapun mereka, Cruel Lion's lebih pandai dalam membuat taktik melawan. " balas Rendra sambil tersenyum miring.

"Jangan menganggap remeh singa yang terlihat tenang nyatanya lebih mematikan dibandingkan seorang sniper handal yang tengah membidik targetnya. " ujar Alnair yang mampu membuat mereka semua merinding dengan aura dan nada bicara Alnair.

"Jangan pernah meragukan kekuatan yang dimiliki oleh Cruel Lion's. Ingat Cruel Lion's, telihat tenang namun mematikan. " timpal Revan seraya tersenyum miring.

Tak lama kemudian, guru masuk dan langsung memulai pembelajaran.

*****
Setelah dua jam lamanya mereka belajar di dalam kelas, dan kini sudah waktunya istirahat. Guru pun berpamitan untuk keluar dan setelahnya di susul oleh para siswa siswi yang berhamburan keluar menuju ke kantin.

Alnair dan teman-temannya langsung memilih duduk di tempat yang paling pojok.

"Sumpah sih gue ga sabar banget mau ngeliat muka kekalahannya ketua BR. " ucap Rajendra dengan semangat.

"Al kalo nanti malam gue yang mewakili balapan boleh?" tanya Revan hati-hati.

"Heh ngapain gausah, skill lo belum cukup handal." jawab Abian dengan cepat seraya memakan bakso yang ada di depannya.

Revan lantas menatap Abian dengan tatapan tajam.

"Hehehe piece kak. " balas Abian semabil mengangkat jari telunjuk dan jadi tengah membentuk huruf V.

DANGEROUS BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang