03

227 18 3
                                    

TYPO BERTEBARAN

HAPPY READING

Saat ini tepat pukul 22:40, beberapa anggota Cruel Lion's yang akan ikut ke arena sudah bersiap untuk pergi. Mereka semua berbaris rapi dengan motor kebanggaan mereka masing-masing dan di pimpin oleh Alnair, dengan gagahnya ia memimpin seraya memakai jaket berlambang gengsternya, begitupun dengan anggotanya.

"Cruel Lion's!! " teriak Alnair di balik helm full face nya.

"BANTAI MUSUH YANG ADA DIDEPAN!! " jawab anggotanya dengan semangat yang berkobar.

Kemudian Alnair menyalakan mesin motornya dan langsung menjalankan motor terserah diikuti oleh anggotanya.

Pasukan Cruel Lion's berbaris rapi dijalanan yang sepi, suara deruman mesin motor bersatu dalam keheningan malam.

Malam ini akan menjadi saksi, akan ada pertumpahan darah atau tidak antara dua gengster.

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, kini mereka sampai di arena balapan. Mereka langsung memarkirkan motornya ke tempat khusus untuk geng Cruel Lion's.

"Cih lambat, ternyata selain pengecut Cruel Lion's juga sangat lambat. " cibir ketua Black Rose yang datang menghampiri gerombolan anggota Cruel Lion's.

Alnair lantas mengeram marah dan hendak melayangkan pukulan kearah ketua BR, namun langsung di tahan dan di tenangkan oleh Rendra.

"Tenang, jangan sampai lo terpancing emosi. " bisik Rendra seraya memegang bahu Alnair.

Ketua BR hanya menampilkan smirknya.

Alnair menarik napasnya sesaat, "Apakah mulutmu ingin sekali di robek?" tanya Alnair dengan tenang dan tatapan membunuh.

Seketika ketua BR tertunduk karena tak kuat menatap mata tajam Alnair.

"Bukankah kau tau, yang memukau selalu datang terakhir. " lanjut Alnair.

"Liat saja di akhir, Cruel Lion's akan membungkam mulut sampah mu itu. " ucap Alnair, kemudian ia mengkode anggotanya untuk pergi ke tribun penonton.

Ketua BR lantas mengeram marah dan langsung pergi menyusul anggotanya.

******
Tribun

Anggota Cruel Lion's sudah berkumpul di tribun penonton, tetapi Alnair, Rendra, Revan, Abian, Rajendra dan Dion berada di dekat garis start mendampingi Teresa.

"Malam ini lo keluarin tuh skill lo, jangan kasih lawan kesempatan menang. " ucap Dion kepada Teresa.

"Yoi pasti. " jawab Teresa sambil tersenyum.

"Lo harus hati-hati karena ketua BR terkenal dengan kelicikannya. " ucap Rendra dengan tatapan datar.

Teresa lantas mengangguk paham, tak lama kemudian ketua BR datang dengan motornya dan langsung mengambil tempat di garis start.

"Semangat Rere. " ucap Rajen sambil mengepal kan tangannya ke udara.

Kemudian Teresa bersiap-siap dengan memakai helm full face nya, Alnair mendekat ke arah Teresa dan membisikkan sesuatu.

DANGEROUS BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang