36. Tumbang

477 93 7
                                    

Pegawai Rio bertambah, pabrik nya pun ia perbesar, meski hanya di belakang rumah, ia telah memiliki dua puluh lima pegawai dan dua mobil bak terbuka untuk mengirim pesanan, Jake berumur enam bulan sekarang, ia merengek karena popok nya bocor, sang ayah pun terbangun untuk menggantikan nya, sedangkan sang mommy masih terlelap, Rio menggendong Jake, sambil menimang nya, karena lelah, ia tertidur bersama sang putra yang tengkurap di dada sang ayah, pagi nya, Seo hendak memindahkan Jake tapi rupa nya ia terjaga dan merengek.

"Hyunie, biarkan Jake dengan ku" ucap Rio yang juga terbangun

"Kenapa oppa tak membangunkan ku semalam?" Tanya sang istri.

"Tidak masalah selama Jake tidak rewel" balas Rio, ia sekarang bekerja dari rumah dan semua pegawai nya lah yang menghandle nya.

"Biar Jake mandi dengan ku, kamu bantu eomma saja" Rio lalu duduk dan berusaha membangunkan Jake.

Seohyun dan sang eomma ikut tertawa mendengar suara jeritan Jake dari dalam kamar mandi, begitu keluar, wajah nya terlihat sumringah.

"Tampan nya anak mommy" Seohyun mengambil alih Jake dari gendongan sang ayah karena akan di gantikan baju nya oleh sang ibu, setelah Rio berpakaian rapi, ia akan melakukan pekerjaan nya, menghitung penghasilan Jaehyun dan Mark yang mengirim barang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tampan nya anak mommy" Seohyun mengambil alih Jake dari gendongan sang ayah karena akan di gantikan baju nya oleh sang ibu, setelah Rio berpakaian rapi, ia akan melakukan pekerjaan nya, menghitung penghasilan Jaehyun dan Mark yang mengirim barang, serta mencocokan dengan hasil produksi, sang mertua sendiri kini tak lagi terlibat langsung, appa Kim hanya mengawasi para pekerja, dan membantu mereka yang kesulitan karena masih baru, sedangkan Jake tengah di suapi sang mommy.

Di kantor Manoban, tuan Besar marah karena penjualan nya yang terjebak, tidak naik tidak pula turun, ia tahu, penyebab nya adalah anak nya sendiri, sudah dua hari dia tak bisa tidur karena memikirkan perusahaan nya, sebenar nya bukan salah Rio, tapi sikap tamak, dan serakah lah yang membuat tuan Manoban jadi kepikiran.

Kriiinnggg. . .

Ponsel nyonya Besar berdering.

"Hallo Bam"

"Nyonya Besar, tuan Besar pingsan, sekarang sudah di rumah sakit"

Deg

Dengan diantar Boby, nyonya Besar pun berangkat ke rumah sakit, wajah nya nampak cemas, panik dan khawatir.

Setiba di rumah sakit, sang suami masih ditangani dokter, sedangkan Somi dan Lia dalam perjalanan dari kampus dan sekolah mereka.

Di rumah keluarga Kim.

"Hallo Sean"

"Rio, kamu dimana?"

"Di rumah, ada apa?"

"Papa. . ."

"Papa kenapa?"

"Dia di rumah sakit sekarang"

"APA?!"

Jake langsung menangis karena terkejut dengan teriakan sang papa, appa dan eomma Kim menatap Rio penuh tanya.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang