DALAM CERITA INI HANYA FIKSI DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN. TERIMAKASIH SEBELUMNYA.
Radelo Adel Cruz dikenal kejam. Tumbuh sebagai pewaris perusahaan multi-miliar dolar, ia segera menyadari bahwa orang-orang selalu punya mo...
DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN
TERIMAKASIH SEBELUMNYA
*
*
*
.
.
.
"Udah deh, berhenti gerak-gerakin kakimu kayak gitu," kata Hayane.
Hayane lewat, langsung ngeliat ke arah Chika yang kelihatan gelisah banget. Pas Chika nggak nurut, Hayane langsung pegang kaki Chika, ngerebuhin gerakan Chika.
"Kamu bakal buang semua keberuntunganmu," omel Hayane. Itu tuh tahayul yang dipercaya banyak orang—katanya kalo kakimu digerakin terus-terusan gitu, kamu bakal kehilangan segala kemakmuranmu.
Sebenarnya, Chika nggak ngerti, tapi dia nggak mau kena omelan Mamanya. Jadi dia cuma nurut aja.
Chika ngeluh dan liatin jam lagi, udah berapa kali sih liat jam. Rasanya waktu hari ini tuh lambat banget, dan dia nggak bisa nahan kecemasannya.
"Aku nggak tahu mengapa kamu begitu gugup," kata Chris sambil senyum ceria, masih liatin ponselnya. "Papa dan aku akan bersikap baik kok," lanjutnya.
"Dan itulah kenapa aku cemas," gerutu Chika sambil ngeliat jam lagi.
"Tenang aja, Sayang," kata Hayane sambil usap lutut Chika pelan-pelan. Dia ngeliat Chris dengan tatapan tegas. "Mereka berdua akan bersikap baik dan ramah," lanjutnya.
"Aku harap sih," gumam Chika, sambil liatin jam yang akhirnya nunjukin pukul 6.
Pas banget, bel pintu bunyi.
"Aku yang ambil," teriak Chika sambil loncat bangun, tapi dia muter dan ngeliat ke arah kakaknya.
"Jaga sikap ya," kata Chika serius sambil liatin Chris sebelum lari ke pintu. Chris cuma muterin mata dan nggerutu kesal. Kenapa sih semua orang nggak percaya sama dia?
Begitu pintu kebuka, Chika langsung nyelonong masuk ke pelukan Adel yang langsung peluk balik dengan erat.
Chika tarik napas dalam-dalam, nyium aroma tubuh Adel yang langsung bikin dia tenang, kecemasannya langsung hilang. Dia ngerasa Adel ketawa kecil di bawahnya sambil ngusap punggungnya pelan.
"Hai, aku kangen banget," bisik Chika di balik mantel tebalnya. Adel cium lehernya, cium bahu Chika yang terbuka, terus geser ke lehernya lagi.
"Aku juga kangen kamu, Sayang," jawab Adel sambil narik diri dan pelan-pelan meletakkan Chika ke tanah. "Kamu cantik banget," tambahnya.
Chika langsung merah padam denger pujiannya, terus dia muter 360 derajat biar Adel bisa liat penampilannya. "Serius?" tanya Chika.
Senyumnya makin lebar pas Adel ngeliatin dia. Chika pake sweater off-shoulder yang nunjukin bahu rampingnya dan tulang selangka yang jelas. Atasannya masuk ke dalam celana jins ketat yang bikin kakinya keliatan lebih panjang. Dan pastinya, dia nggak pake alas kaki.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.