14

97 5 0
                                    

Happy reading guys!!!!!








Semalam Irene rewel karena seulgi tidak kunjung mengangkat telponnya, ia menangis dan merengek seperti anak kecil semua orang yang ada di rumah pusing melihat Irene yang serba salah, berakhirlah sang adik yang menenangkan kakaknya yang sedang hamil muda itu dia tidak mau lepas dari Mingyu meskipun melihat sang adik sedang sibuk mempacking barang-barang yang akan di bawa pergi traveling Irene masih betah berada di gendongan Mingyu dia tidak mau lepas dari sang adik, berakhirlah sang ibu dan kakak-kakaknya yang membantu membereskan barang-barang Mingyu, bahkan semalam Irene menangis kencang saat Mingyu meninggalkan Irene di kamar nya karena dia sudah tidur jadi Mingyu memindahkan Irene ke kamar miliknya ternyata salah guys Irene menyadari Mingyu meninggalkanya di kamar, berakhirlah Mingyu harus tidur bersama sang kakak untuk menemaninya meskipun adiknya yang lain mau menemani tapi Irene kekeuh harus bersama Mingyu.

Seperti biasa pagi hari ini Irene mengalami morning sickness nya, Mingyu membawanya sarapan di meja makan Irene senantiasa duduk di pangkuan sang adik meskipun Mingyu sudah lelah menggendong sang kakak kemana-mana sejak kemarin ia hanya bisa bersabar karena takut Irene akan rewel lagi

"Kakak sayang sini duduknya sama daddy nak biarkan adik sarapan dulu kasihan adik kerepotan, nanti sebentar lagi kan adik harus menjemput seulgi biarkan dia bersiap dulu eoh" Ujar Taeyeon karena tidak tega melihat Mingyu yang sudah kelelahan mengurus kakaknya yang rewel

Irene memandang wajah sang adik dengan mata yang berkaca-kaca dan melengkungkan bibirnya siap untuk menangis, Jennie, Joy, dan Rose hanya bisa terkekeh mereka gemas melihat kakak sulungnya bersikap manja seperti ini sebab Irene semenjak memiliki adik ia tidak pernah menunjukan sifat manja nya pada siapapun ia selalu bersikap dewasa sejak kecil

"Aigoo sudah jangan menangis lagi eoh kasihan baby noona sejak kemarin menangis terus ara" Ujar Mingyu mengusap kepala Irene, Irene memandang Daddynya lalu beranjak pindah duduk ke pangkuan sang daddy

Daddy Taeyeon mengusap lembut anak sulungnya itu sangat jarang menunjukan sikap manja padanya dan pada mommy nya

"Kakak makan dulu yah daddy melihatmu sejak kemarin tidak makan dengan benar ara biar daddy suapin" Ujar Taeyeon Irene pun hanya menggeleng dan menyandarkan kepalanya di dada bidang daddynya

"Mommy buatkan susu saja yah sama buah, sayang perut mu harus di isi nak" Ujar Tiffany lalu beranjak ke dapur

"Kau mirip sekali mommy saat pertamakali mengandungmu" Ujar Taeyeon

"Benarkah? " Tanya Irene

"Ne dulu mommy mu sampai tidak mau daddy tinggalkan pergi kemanapun pasti dia ikut dan tentunya daddy harus menggendong mommy mu karena dia mengalami morning sickness yang parah sehingga badannya lemas tidak bertenaga" Ujar Taeyeon

"Apakah daddy tidak kerepotan membawa mommy kemana-mana? " Tanya jennie

"Tentu tidak sayang, daddy sangat mencintai mommy mu, bagaimanapun mommy sedang mengandung buah cintanya dengan daddy kita harus saling membagi penderitaan jangan sampai hanya mommy mu saja yang kerepotan daddy juga harus sama merasakannya" Ujar Taeyeon

Tiffany yang datang dari dapur pun tersenyum mendengar penuturan sang suami, ia duduk di samping Taeyeon sambil menyuapi sang anak makan

"Apakah dulu waktu mengandung kami juga sama mommy seperti itu? " Tanya rose

"Tidak, dulu waktu mommy mengandung kalian hanya mengalami morning sickness biasa tidak seperti yang pertama mungkin karena mommy sudah memiliki kakakmu jadi mommy lebih bisa menahan tidak mau meninggalkan tanggung jawab mommy untuk mengurus kakak mu" Ujar Tiffany dan mereka pun mengangguk

One For EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang