KITA SAUDARA

20 3 0
                                    

"Kita harus hati - hati" ucap Abraham setelah menutup laptopnya

Mereka menoleh menatap Abraham dengan tatapan bertanya maksud dari pernyataan itu, sebab Abraham tak pernah membuka mulut nya untuk hal yang sepele, jika dia sudah membuka pembicaraan pasti untuk hal yang penting.

"Bang Varo ngabarin kalau dia dapet teror semalam bahkan pagi tadi di makam kak Ara, kita sulit untuk dapet informasi lengkap karna terlalu jauh, dan bang Varo ngabarin untuk ngasih pesan kita agar berhati - hati, itu artinya kalau bang Varo dan kak Risa aja udah mendapatkan teror, akan ada kemungkinan besar kita mungkin bakal terseret juga. Gua minta kalian untuk terus waspada, kita ga tau apa yang udah di rencanakan orang itu." Penjelasan Abraham, membuat mereka terdiam terlebih Rangga yang tengah memikirkan sesuatu.

"Beberapa hari lalu, setelah lo dan Yahya balik, kita juga dapet pesan dari seseorang, mungkin aja itu orang yang sama dengan peneror yang ngusik keluarga kecil Bang Varo, tapi orang itu ga ada ngasih sedikit pun ancaman, bahkan ngasih pesan semangat untuk Deon, selagi dia ga berfikir untuk mencelakai kita ada baik nya kita ga usah terlalu mikirin itu, bisa jadi dengan sikap kita yang waspada atau keliatan malah mengancam dia malah dia berbuat sesuatu" jelas Rangga.

"Itu ada benarnya dan gua cuma mau ngasih tau aja, mau bagaimanapun tetap harus waspada, gua harap kalian ngerti apa yang gua maksud, dan ada satu lagi yang mau gua kasih tau, kalian inget dark ligth? Gua denger dari anggota black power kalau dark ligth udah masuk ke generasi ke tiga, dan yang berkuasa itu adik dari Regan, yang pastinya bakal lebih gila dari Regan, gua juga denger cerita dari Bang Raga kalau Regan orang pertama yang buat Kak Ara tergores, walaupun di posisi itu kak Ara ga siap, tapi kita bisa ambil kesimpulan kalau dark ligth bakal ngelakuin apapun yang mereka mau, dan akan selalu gegabah, hitungan hari lagi kita ke Indonesia dan harus berhati - hati, lebih baik kita lepas marga kita ketika sampai disana supaya ga ada yang curiga atau terjadi masalah" Jelas Abraham

(Buat yang ga tau, kalian bisa baca Devil Angel s1 di capt 2 yaa)

"Waktu secepat itu ya berjalan, sampe kita pun lengah untuk semua hal yang udah terjadi, kaya pertemuan kita dulu, kaya nya baru sebentar kita ketemu, ternyata udah terhitung 5 tahun" ucap Rangga

"Iya ga sadar kan lo tambah tua, ga lama lagi bau tanah" ceplos Yahya

"Mulut lo minta di cipok" Kesal Rangga

"Serem banget lo setan!" Pekik Yahya dan bantal pun melayang ke arahnya, siapa lagi pelakunya jika bukan Rangga?

"Sialan enteng banget tangan lo angkat barang" gerutu Yahya, ia melirik ke arah deon yang terpejam di kursinya tak sesekali ia melihat kerutan di dahinya, Yahya menaikan satu alisnya

"Deon, lo kenapa deh dari tadi kayanya diem mulu, lagi ada masalah sama bang raga?" Tanya Yahya yang sejak tadi memperhatikan gerak gerik Deon yang tampak gelisah, Rangga dan Abraham ikut menatap Deon yang kini tengah melirik mereka satu persatu lalu menggeleng pelan

"Gue mau ke kamar duluan, kalian kalau mau lanjut ngobrol silakan" ucap Deon, saat Deon hendak pergi Abraham menahan tangannya dan ikut bangun menyamai posisi Deon dan menghela nafas pelan

"Gua perlu bicara empat mata sama lo" ucap Abraham dan melenggang lebih dulu di ikuti oleh Deon

"Yah, ini kita ga di ajak?" tanya Rangga, Yahya menatap Rangga sinis

"Yah yah emang gua bapak lo!" Ketus Yahya

"Lagian nama lo kan Yahya, trus gua manggil apa? ya ya ya ya" kesal Rangga, tak masuk akal memang.

"Ga jelas lo" ucap Yahya, ingin sekali Rangga mencabik muka sahabatnya itu, sangat mengesalkan.

Di sisi lain Abraham dan Deon kini berada di taman belakang, tempat mereka berlatih tembak

"Sebenernya gua paling males untuk nanya hal yang ga penting gini, tapi lo ada masalah apa?" Tanya Abraham, ia menyandarkan punggungnya pada kursi yang ia duduki mencoba bersantai sambil menikmati angin malam

Terdengar suara helaan nafas Deon yang sangat jarang ia dengar, Abraham melirik sekilas ke arah Deon yang tengah menatap langit dengan tatapan nanar nya.

"Gua ngerasa kalau gua sendirian, orang yang gua sayang udah pergi ninggalin gua, lo sendiri udah merasakan hal yang sama kan? hal yang paling gua benci di dunia adalah kehilangan, kehilangan orang yang gua sayang, mungkin lo berfikir kalau kehadiran lo, Yahya dan Rangga ga gua anggap selama ini setelah lo denger ucapan gua barusan, dari gua umur 6 tahun, gua di angkat kak Ara untuk jadi adik nya, setelah sekian lama gua berpetualang di jalan yang ga pernah tau arah nya akan kemana, gua di pertemukan sama sosok bidadari cantik di dalam diri kak ara, mukanya nya yang terlihat datar waktu itu, buat gua berfikir kalau dia orang jahat, tapi nyatanya nya, dia memberikan kasih sayang yang banyak untuk gua, gua ga tau kalau gua ga ketemu dia saat itu gimana keadaan gua sekarang, mungkin gua hanya jadi sampah di jalanan dan ga ada gunanya, gua selalu kangen kehadiran dia di sisi gua ham, gua kangen kasih sayang yang selalu dia kasih untuk gua" ucap Deon, tanpa sadar air matanya yang ia tahan selama 5 tahun kini jatuh, janji yang ia buat untuk tidak akan pernah menangis kini gagal, Abraham terdiam mendengar ucapan deon, ia bangun dan menghampiri Deon, Abraham tersenyum melihat Deon, senyuman hangat yang tak pernah ia lihat kan ke siapapun kecuali orang tuannya, kini terlihat jelas di wajah tampan nya itu, dalam hitungan detik, Abrahan memeluk Deon, Deon tak menolaknya, saat ini memang itu lah yang ia butuhkan saat ini.

"Lo hebat deon, lo hebat udah bisa bertahan sejauh ini, gua bangga sama lo, lo udah gua anggap sebagai saudara kandung gua sendiri, jangan pernah sungkan untuk hal apapun ke gua, kita itu keluarga, disini rumah kita, kita saudara" ucap Abraham menepuk pundak Deon

"Kalian berdua ga ngajak kita?" Suara itu membuat Abraham melepaskan pelukannya dan Deon yang menghapus air matanya kasar

"Jahat amat, kirain lagi bahas hal penting makanya kita tadi di tinggal di dalem, eh taunya nya lagi berbagi ke hangatan, aw" ucapan lempeng Yahya membuat sang empu menatap nya datar

"Orang gila" gumam Abraham yang dapat di dengar Deon, mendengar itu ia hanya terkekeh pelan

"Perusak suasana, tapi buat gua bahagia" batin Deon dan tersenyum kecil

"Udah lah ayo masuk, dingin di luar, di dalam aja nanti kita pelukan ber empat" ucap Rangga

"Jijik" ucap Abraham dan Deon bersamaan

"Di anak tirikan banget gua di pertemanan ini" ucap Rangga dramatis

•••
Pertemanan mereka lucu banget yaa, gemess

Maaf karna lama ga up, author sibuk gess, mau memasuki dunia kerja yang sangat' 😈

Tapi bakal di usahakan untuk terus aku kerjain kok hehe, lopyuu semuaa

(²) DEVIL ANGEL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang