part 18

78 6 0
                                    

" Sedikit lagi tapi kalian mengacaukan semuanya" Cemberut taeyong

Jay, Riki dan jeongwoo sudah terkapar di lantai dengan beberapa luka di tubuh mereka. Bahkan baju hitam jeongwoo sudah basah oleh darah nya sendiri. Kekuatan taeyong memang luar biasa

"Dimana paman jae" Gumam Riki dengan susah payah sambil menumpu tangan pada lutut, dia harus menghentikan taeyong

"Mati"

"Ah sayang sekali padahal dia sangat tampan tapi dia tidak mau bekerja sama dengan ku, jadi ku bunuh saja paman kesayangan mu itu" Lanjut taeyong dengan senyum manis nya, Riki mengepalkan tangan nya dengan kecepatan kilat dia berada di belakang taeyong dengan kilatan petir di telapak tangan nya

"Sekarang!" Teriak Riki

Jay bangkit begitupun dengan jeongwoo. Mereka kembali menyerang taeyong dari berbagai sisi membuat taeyong sedikit terkejut lalu tersenyum tipis, Jay dengan kekuatan cahaya merah nya dan jeongwoo dengan petir ungu nya. Seketika terdengar ledakan dasyat dari ruangan itu, asap hitam hasil tabrakan antar elemen membuat jarak pandang di sana sedikit terganggu tapi tidak untuk mereka yang memiliki penghilang super

Di ujung sana taeyong berhasil menghindar walaupun tangan kiri nya terlihat lemas dengan luka bakar yang lumayan parah

"Wah wah tak disangka disaat sekarat pun kalian menyimpan kekuatan sebesar itu. Keturunan murni memang mengagumkan" Ujarnya sedikit kagum, taeyong tersenyum penuh arti pada mereka bertiga. Sekilas dia melihat pada jeongwoo lebih tepatnya berfokus pada mata jeongwoo

Dengan kecepatan tinggi taeyong melesat ke arah mereka, tangan nya dengan cepat mencekik Riki yang sedikit lengah "sudah ku katakan bukan jangan lengah saat menghadapi musuh" Ujarnya tepat di telinga Riki

Tangan taeyong semakin kencang mencekik riki. Awalnya riki tidak merasakan apapun karena bagaimana juga dia sudah mati dan tidak bernafas tapi sesaat berikutnya dia mulai mengeluarkan erangan kesakitan saat tubuhnya merasakan panas yang membunuh dari tangan taeyong. Jay dan jeongwoo menatap riki khawatir, mereka kembali menyerang bersama, pukulan serta tendangan tak luput dari serangan mereka tapi taeyong bisa mengelak dengan mudah tanpa terganggu oleh berat badan riki di tangan nya

Dari arah belakang taeyong muncul bayangan merah terang yang secara tiba-tiba menyerang Jay dan jeongwoo, Jay menendang kencang bayangan panjang itu begitupun dengan jeongwoo yang melompat tinggi menghindari serangan tersebut

Untuk saat ini mereka sibuk dengan bayangan panjang seperti tentakel itu, jeongwoo memotong bayangan itu dengan kekuatan nya lalu berputar dan menendang nya menjauh. Bayangan itu terputus dari sesuatu di belakang taeyong tapi sesaat kemudian mereka kembali bersatu "apa-apaan itu!? Bagaimana mungkin" Heran nya lalu berlari menghindari kejaran bayangan itu

~~

"Capek?" Taeyong menghampiri Jay dan jeongwoo yang di ikat melayang oleh bayangan aneh itu

Taeyong menjatuhkan tubuh riki yang sudah tidak berdaya. Dia mendekat pada Jay lalu menepuk-nepuk pipi remaja itu pelan lalu tersenyum "anak pintar, kau semakin hebat sekarang" Ujarnya lalu beralih pada jeongwoo yang menatap taeyong tajam

"Hei anak muda! Kau harus sopan pada yang lebih tua. Siapa nama mu tadi? Jeongwoo?" Sejenak taeyong terdiam, tangan nya terangkan untuk mengusap pipi jeongwoo yang ternoda darah nya sendiri

"Jangan sentuh gue" Jeongwoo memalingkan wajah nya menghindari tangan taeyong

Taeyong menatap nanar tangan nya yang melayang di udara, dia tersenyum tipis lalu menurunkan tangan nya "kau anak yang berbakat, lain kali jangan ragu untuk menyerang musuh" Ujarnya ramah, taeyong berbalik lalu melangkah sedikit menjauh. Secara tiba-tiba dia berbalik dan mencekik dua remaja itu dengan kekuatan nya

SEVEN VAMPIRES || ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang