Beginnings.

91 17 6
                                    

Saat ini mereka sedang menikmati suasana malam di kafe, dan banyak orang yang mengisi keramaian di kafe itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini mereka sedang menikmati suasana malam di kafe, dan banyak orang yang mengisi keramaian di kafe itu. Suasana kafe terasa sangat bahagia, apalagi playlist yang sedang di putar adalah lagu Wave To Earth.

Keempatnya sangat asyik berbicara satu sama lain, tertawa akan lelucon yang di lontarkan, menikmati sajian makanan sambil bertukar cerita mulai dari sejaman mereka SMA, hingga kuliah dan telah sibuk bekerja pada dunianya masing-masing. Begitu banyak keadaan sulit dan senang yang telah di hadapi oleh mereka, namun mereka telah kembali, ketiganya berkumpul seperti dahulu. Dan sekarang bertambah 1 anggota lagi.

Mazaya's Pov
Ini pertama kali aku bertemu dengannya. Gadis bertubuh mungil, ia sangat cantik dengan dress putih yang ia gunakan saat ini. Wajahnya gemas tetapi ia juga terlihat dewasa. Aku telah mengetahui bahwa dia sedikit lebih muda dua tahun dariku. Semenjak sore tadi, aku tak bisa mengalihkan pandanganku padanya. Perasaan kagum, dan suka (?) itu sepertinya muncul. Aku melihat bagaimana cara dia berbicara, suaranya yang lembut memasuki indra pendengaranku, tatapannya mata indahnya, semuanya. Dan cara ia mendengar cerita-ceritaku, ia memperhatikannya dengan ekspresi yang serius tetapi gemas. Demi Tuhan, aku berusaha mencuri-curi pandang, tetapi dia sepertinya selalu menatapku juga. Ternyata, love at first sight itu nyatanya ada ya? Kalau memang benar, aku mengakui bahwa aku telah merasakan itu juga. Rasanya aku ingin terus bersamanya, tak ingin mengalihkan pandanganku dari dirinya walau sedetik saja.

Hanshika's Pov
Cantik sekali, itu adalah kalimat yang muncul ketika aku melihatnya pertama kali saat ia datang terlambat sore ini. Aku tidak pernah bertemu dengan seorang wanita seperti ini sebelumnya. Aku bisa menebak bahwa dia adalah orang dengan kepribadian yang tenang. Aku memperhatikan secara diam-diam setiap inci wajahnya, mulai dari kedua alis tebalnya berwarna hitam yang rapi, matanya yang ketika tersenyum terlihat seperti bulan sabit, terlihat gemas dimataku. Hidungnya yang mancung bak perosotan, dan terakhir, plum lembut merah yang ia miliki. Pahatan di wajahnya ini begitu sempurna, seperti ia di ciptakan ketika Tuhan tengah tersenyum. Aku ingin melihatnya setiap hari, dia sangat cantik. Cara dia menatapku juga begitu tulus, aku menyukai tatapan teduhnya. Suaranya juga, dan.. saat dia makan juga terlihat lucu dimataku, Pipinya menggembung lucu. Apa aku boleh berkenalan lebih jauh dengannya? Aku kagum akan dirinya.

Kagum apa suka? hehehehe.

Perbincangan hangat malam itu pun berakhir. Waktu telah menunjukkan pukul 22.00, Mereka membereskan meja sehabis digunakan. Setelah selesai, mereka pun keluar dari area kafe.

Vanessa dan Danaya tiba-tiba saja mengatakan tak bisa mengantar Hanshika ikut pulang bersama mereka, yang berarti Hanshika mengharuskan diri untuk memesan taxi online agar ia bisa pulang kerumah. Ini adalah akal-akalan Danaya, agar Hanshika bisa pulang bersama Mazaya. Dan sebenarnya Vanessa telah meminta kepada Mazaya untuk mengantar pulang Hanshika, Mazaya sih langsung setuju saja.

Tetapi apakah Hanshika mau menerima tawarannya? Mazaya tak tahu. Tetapi kalau menolak pun kenapa? padahal Mazaya berbaik hati akan mengantarnya pulang, otomatis tidak akan keluar uang juga.

Tersisa Mazaya dan Hanshika yang berdiri di ambang pintu kafe, Hanshika masih tetap diam sambil memainkan handphonenya, dan akhirnya Mazaya lah yang buka suara.

"Nggak pulang sama Vanes Naya ya? Sama aku aja mau? Gratis kok."
"Eh, jangan. pasti jarak rumah kita jauh. aku gamau ngerepotin kamu"

Mazaya menggeleng kecil sambil tersenyum, "Direpotin sama kamu terus aku mau kok" batinnya.

"Engga, serius ga repot. ayo"
"Serius ya engga repot? Yaudah deh boleh. Makasih banget yaa Aya."

Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran, dan memasuki mobil. Sepanjang perjalanan, setelah Hanshika memberi tahu alamat rumahnya, tak ada lagi yang membuka percakapan. Mazaya yang fokus menyetir dan Hanshika yang melihat jalan ke arah jendela kirinya. Hanya ada suara musik kecil yang mengisi ruangan mobil itu. Mazaya sesekali menatap gemas sambil tersenyum kearah gadis di sebelahnya itu. Hanshika tak menyadarinya.

First Sight | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang