Hectic Morning.

73 10 0
                                    



Selepas pertemuan yang menyenangkan bagi keduanya malam tadi, sepertinya hari ini tidak ada janji untuk bertemu. Mazaya hari ini akan lebih sibuk di kantor daripada hari sebelumnya. Lihat saja, dirinya telah bangun semenjak dari pagi buta. Ia sedari tadi terus menerima panggilan telepon entah itu dari karyawannya, kakaknya, ataupun dari ayahnya.

Masih pagi tapi sudah disulitkan, rasanya ia ingin melempar handphone miliknya jauh kesana dan kembali menikmati suasana diluar yang sedang hujan rintik sambil tidur. Sesaat ia merebahkan tubuhnya diatas benda empuk berselimutkan warna putih itu, Mazaya malah terpikirkan agar sejenak pergi ke kantor untuk menemui tamu yang telah berjanjian dengannya, dan menyelesaikan pekerjaan sedikit disana. Dan ia akan melanjutkan wfc di salah satu cafe yang ada dalam wishlistnya.

Idenya bagus, lantas ia beranjak kembali dari tidurnya, segera membersihkan diri dan bersiap.

20 menit berlalu, ia sudah mengenakan setelan rapihnya. Ia berjalan turun menuruni tangga menuju ruang makan. Belum juga ia duduk, handphonenya berdering kembali. Mazaya menghela nafasnya lelah.

"Siapa lagi sih ini" Pinta darinya sebelum jari tangannya bergerak menekan tombol hijau telepon tanpa melihat nama si pemanggil.

"Iya halo, siapa? ini masih pagi, bisa nggak jangan telponin saya terus? ini sebentar lagi mau otw kantor, sabar sedikit" ucapnya dengan nada kesal namun terdengar lucu di telinga penelpon diseberang sana.

"...." Tidak ada jawaban, namun terdengar suara tertawa kecil yang mungkin ia kenali suara itu.

"Halo? kok ketawa ya? ini orang iseng?"
Mazaya pun mengangkat handphonenya dari telinga kanannya, matanya membulat begitu ia melihat nama yang sedang meneleponnya. Langsung ia arahkan kembali handphone digenggaman menuju telinganya itu.

"Eh, Hanshika."
"Kenapa? kok tiba-tiba telepon? duh maaf ya aku nggak sengaja ngomelin kamu"

"Hahaha gapapa Ayaa, lucu sih tapi masih pagi udah ngomel gini, Kenapa emangnya?"

"Ah itu, aku daritadi nggak berhenti dapet telepon. Dari ayah, dari kakak, dan karyawan aku. Dan terakhir kamu, kupikir kamu mereka, maaf yaa."

"Ngga gapapa, aku cuma mau tanya. Kamu hari ini ada tamu ya di kantor?"

"Loh iya, aku mau ketemu nanti. Kok kamu bisa tau?"

"Hahaha itu sebenernya papa akuu, aku sempet denger telepon kalian kemarin malem. Papa ada sebut nama kamu, eh ternyata beneran Mazaya yang disebut papa itu kamu, ya"

"Oh gitu, hehehe bisa pas gini ya. Aku baru tau itu papa kamu."

"Iyaa, aku juga disuruh ikut sama papa, katanya ada yang mau papa omongin soal kita."

Tiba-tiba, batinnya terasa senang kala Hanshika mengatakan hal itu. Itu artinya ia akan bertemu Hanshika lagi hari ini, oh senangnya.

"Wah, kamu ikut? seru dong. Okedeh, kabarin aja ya kalau mau otw."

"Okayy, bye Ayaa. Semangat ya kerjanya hari ini."

"Bye, Han. Okayy, aku semangat banget nih."
Mazaya pun menutup telepon itu, senyumnya masih tercipta dibibirnya. Tetapi dipikirannya langsung terlintas, kira-kira apa yang akan diperbicarakan nanti, sepertinya serius sekali.

First Sight | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang