Happy Reading...
.
.
.
Cahaya matahari menerangi kamar dari sela-sela jendela, seorang Wanita yang sedang tertidur pulas di meja kerjanya dengan kondisi meja yang berantakan, ia mengerjapkan matanya. Ia membuka kenop pintunya dan mendapati banyak anak remaja di rumahnya, begitu turun ia tersenyum senang Ketika anak-anak itu mulai menyapanya.
'Aku sudah tidak sendiri lagi...'
Sarapannya sudah tersedia di meja makan, anak-anak itu yang menyiapkannya. Mereka sudah sibuk dengan tugas masing-masing, tak ada yang menemaninya makan, ia pun memanggil salah satu anak remaja yang ada di sana.
"Zivana, bisa temani aku makan?"
"Eh? Aku?"
"Iya, kalau kau belum sarapan. Ayo makan Bersama,"
"Baik~"
Anak itu menarik kursi dan duduk disana, Ia ikut makan Bersama.
.
.
.
"Kakak mau pergi kemana?" Tanya salah satu anak Perempuan yang kebetulan melihat Acha sedang Bersiap-siap. Ia heran, selama sebulan ini jarang sekali Acha berpakaian rapi saat hendak pergi, biasanya Acha hanya memakai baju se ada nya jika hendak pergi ke desa.
"Oh, aku ada keperluan dengan seseorang di luar desa, kemungkinan aku tidak pulang selama dua hari. Jadi, tolong jaga rumah ku ya?" Katanya sambil mengangkat sebuah tas yang sepertinya berisi baju-baju dan beberapa barang.
"Serahkan pada kami." Kata perempuan itu sambil mengangguk pelan, ia mengantar Acha sampai pintu keluar lalu melambaikan tangan ke arah Acha, begitu Acha sudah pergi, ia masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Lilith? Mana kak Acha?" Tanya Kyle yang baru datang dari pintu belakang bersama yang lain, ia meletakkan pedangnya di belakang pintu sambil melepas mantelnya. "Kak Acha sedang pergi keluar, dua hari lagi kak Acha akan kembali." jawab perempuan bernama Lilith.
"Ck! Padahal aku sudah berniat membantunya bereksperimen." Kata Kyle sambil mendudukkan dirinya di sofa, dan mulai memainkan handphone nya. "Kak Acha itu tak pernah meminta bantuan kita untuk eksperimennya! Kalau begini jadinya aku tak akan datang kesini! Kau tau kan kalau sudah satu bulan kita menetap di desa ini? Aku beberapa kali mendapat kabar kalau tim lain sudah pulang ke asrama dan memulai pelajaran disana!" Gerutu Kyle sambil memainkan handphone nya, ia kesal karena Acha sama sekali tak pernah meminta bantuan di ruangan eksperimen nya. Apa eksperimen itu berbahaya? Kalau berbahaya, seharusnya sekolah tak perlu menyuruh mereka untuk pergi ke rumah penyihir ini.
Lilith hanya mendengarkan Kyle menggerutu sambil sesekali mengangguk, sebetulnya ia juga kesal karena terlalu lama disini. Ia meninggalkan banyak pelajaran hanya untuk misi membenahi rumah orang, tapi jika ia pulang dengan misi yang belum selesai, sudah dipastikan nilai nya berkurang.
.
.
.
"Menurut kalian, kira-kira kak Acha pergi kemana?" Tanya Ken saat sedang makan di kantin penginapan, yang lain saling menatap satu sama lain lalu mengendikkan bahu berbarengan.
"Jangan-jangan ketemu gebetan?!" Tebak Zivana asal, Yuri menatap Zivana tak percaya.
"Yang benar? Aku ga tau kalau kak Acha punya pacar." Jawab Yuri polos.
YOU ARE READING
𝖘𝖈𝖍𝖔𝖔𝖑 𝖔𝖋 𝖒𝖆𝖌𝖎𝖈 [𝖔𝖈]
Randomѕ¢нσσℓ σƒ мαgι¢ уαηg тєякєηαℓ ∂єηgαη ѕєкσℓαн ѕιнιя уαηg мємвєяι мιѕι ρα∂α ραяα мυяι∂ηуα ∂ι zαмαη мσ∂єяη ∂αη ρємєяιηтαнααη кαιѕαя ιηι, ѕєкσℓαн уαηg ∂ι мυℓαι ∂αяι נєηנαηg ѕмρ ѕαмραι кυℓιαн. ∂αяι ѕєкσℓαн ιтυ, ραяα мυяι∂ мємвυαт тιм уαηg мαкѕιмαℓ вєяιѕι...