Sacrifice [05].

355 57 8
                                    

🌘🌑🌒


Sosok besar yang sebelumnya muncul di hadapan Kamari adalah Nares. Vampire itu sudah mengikuti Kamari sejak Kamari berada di dalam mobil bersama ibu nya saat melintasi jalan hutan pinus menunju ke sekolah, disaat yang bersamaan dimana Alaric mencoba mengecohkan Leonard agar menjauh dari mobil Kamari.

Nares sudah mengamati Kamari selama gadis itu berada di sekolahnya, mengacuhkan bau darah dari manusia-manusia lain di sekitarnya. Dan ketika Nares punya kesempatan untuk menikmati makan malam nya ketika melihat Kamari seorang diri di halte tersebut, Alaric yang entah datang dari mana menariknya pergi. Jelas, Nares sangat kesal.

Pemuda Vampire itu menepis cengkraman Alaric di lengannya begitu mereka sampai di kastil.

"Apa yang kau lakukan? Kau mengacaukan makan malamku! " Nares merasa sangat tidak terima dengan tindakan Alaric.

"Tidak ada yang akan menyentuh gadis itu selain aku!" Alaric menjawab dengan sangat tegas,  "Dan kau tahu apa konsekuensi yang akan kau dapatkan jika kau berani melakukan itu?"

Nares mencibir, "Kau tahu bahwa aku adalah Vampire yang juga kuat sepertimu, jadi aku bisa melakukannya apapun yang aku mau,"Nares masih tidak terbantahkan akan kemauannya.

Alis Alaric tertaut, merasa sangat kesal mendengar perkataan Nares "Hati-hati dengan apa yang kau ucapkan, Nares! "

Nares mengangguk, "Kita akan melihat siapa yang akan membiarkan gadis itu hidup dan siapa yang menghisap darahnya. "

Alaric tahu hal semacam ini sering terjadi. Vampire-Vampire tidak bisa hidup bersama tanpa konflik atau persaingan.

Gavriel yang berada di tempat yang sama sejak pertengkaran Nares dan Alaric dimulai, hanya memperhatikan konflik dalam pada keduanya tanpa berusaha melerai Alaric ataupun Nares, jika ia berbicara, dia akan jadi sasaran. Jadi daripada menjadi sasaran, lebih baik ia menjadi penonton ketimbang ikut campur dalam urusan kedua Vampire itu.

"Kau tidak akan melakukan apapun, karena kau tidak ingin aku membawamu masuk kembali ke dalam peti mu lagi" Alaric tersenyum sinis.

Nares mati kutu, ia tidak bisa melawan Alaric lagi.

Dalam waktu singkat, Alaric pergi meninggalkan keduanya, "Aku akan mencari gadis itu dan membunuh siapapun yang berani menentangnya." Ia melangkah menjauhi Nares dan Gavriel.

Gavriel menatap Nares setelah kepergian Alaric, dahi nya mengerut, dari raut wajahnya, Gavriel terlihat penasaran, "Gadis siapa yang kalian ribut kan? " tanya nya, setelah berada di dekat Nares yang mendengus kesal.

Nares tidak langsung menjawab.

"Nanti kau akan mengetahuinya," ia kemudian pergi dan meninggalkan Gavriel sendirian tanpa memberi jawaban atas apa yang ditanyakan Gavriel tadi.

Saat Nares menghilang dari jalur pandang Gavriel, Gavriel hanya berpikir bahwa ia tidak akan menemukan jawaban atas apa yang baru saja ia tanyakan, jadi dia pun beranjak meninggalkan lorong tersebut.

Saat ia sampai kembali ke ruang tengah, Leonard dan Noah telah pulang, mereka berada di dekat meja makan.

Gavriel menarik kursi dan duduk di sebelah Leonard. Leonard  menolehkan wajahnya pada Gavriel, "Dari mana saja kau?" tanya nya.

"Aku di halaman belakang," Gavriel memberikan alasan yang sangat umum, Leonard hanya mengangguk.

Leonard menolehkan kepalanya ketika mencium bau darah. Ia melihat Noah mengangkat gelas yang berisi darah dan meminum nya,

"Di mana Alaric?" Leonard tiba-tiba bertanya.

"Dia pergi entah kemana setelah bertengkar dengan Nares mengenai sesuatu yang aku sendiri tidak tahu" Gavriel memberitahu yang ia liat tadi pada Leonard.

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang