Sacrifice [02].

845 103 3
                                    

Makasih buat temen-temen semua yang udah mampir.
Semoga betah sampai ending ya
Jangan lupa vote dan komentar ❤❤

🌘🌑🌒

Kamari kini telah menginjakkan kedua kakinya di koridor, mengambil langkah demi langkah menuju ke kelas nya. Beberapa siswa yang berada di sekitar Kamari menyapa gadis itu dengan begitu ramah.

" Kamari! "

" Heeeii Kamari!"

" Kamari, selamat pagi! "

Kamari membalas sapaan demi sapaan itu tak kalah ramah seraya tersenyum dengan begitu manis.

Karena popularitasnya yang tinggi, banyak siswa yang begitu menyukai Kamari. Baik itu laki-laki maupun perempuan.

Terlebih lagi dengan fisiknya yang cantik, tinggi, berambut lebat, serta memiliki bibir lembut dengan kulit pucat mulus membuat Kamari terlihat sangat manis.

Tak bisa dipungkiri bagi beberapa laki-laki di sekolahnya itu, banyak yang menganggap Kamari sangat cantik, bahkan membuat beberapa dari laki-laki tersebut memiliki perasaan tertarik padanya.

Salah satunya adalah Javes, pemuda seusia Kamari yang berada di kelas berbeda. Pemuda kurus dengan gigi berpagar itu menghentikan langkah Kamari dengan membuat posisi dirinya berada di depan gadis itu, membuat Kamari terpaksa berhenti berjalan dan melihat wajah Javes yang saat ini tersenyum lebar.

"Hi Kamari" Javes menyapa dengan sangat bersemangat.

" Hi Javes " Kamari menyapa balik, membalas senyuman lebar Javes dengan manis.

Javes jadi kegirangan sendiri, Ekspresi senang yang Javes tampilkan begitu membuatnya terlihat sangat konyol, membuat beberapa siswa yang melihat langsung tertawa dan mengomentari bahwa Javes terlihat seperti orang bego saat tengah menyapa Kamari.

Namun Javes tidak menanggapi ejekan dari beberapa siswa di sekitar mereka begitu saja, sebab otaknya seolah hanya fokus pada satu hal saja, yaitu menyapa Kamari yang kini terlihat sedang berada di depannya.

Javes sendiri sangat menyukai Kamari, dari segi penampilan maupun kepribadiannya. Ia sangat berharap untuk bisa menjadi penting dalam hidup gadis tersebut dan berharap Kamari menerima perasaannya.

Javes yang sedari tadi menyembunyikan kedua tangannya di balik punggung, Tiba-tiba saja menyodorkan setangkai bunga mawar kepada
Kamari seraya berkata, "Bunga yang cantik untuk gadis yang cantik. "

Ekspresi Kamari berubah menjadi heran dan tercengang ketika ia menerima setangkai bunga mawar dari tangan Javes. Gadis tersebut tidak menyangka bahwa Javes yang hendak menyapanya akan memberikannya bunga mawar.

Namun setelah beberapa saat Kamari menerima bunga dari Javes, kemudian tersenyum kepada Javes "Terima kasih Javes..."

Ekspresi Javes yang sejak awal sangat ceria sekarang jadi sangat bersemangat ketika mendengar respon positif yang diberikan Kamari. Hal tersebut membuatnya senang hingga wajahnya tidak bisa berhenti tersenyum dengan sangat lebar. Javes jadi terpikir untuk mengungkapkan perasaan terpendam nya pada Kamari, namun ketika dirinya ingin melakukannnya, Suara Alfredo memanggil dengan penuh otoritas membuat Javes terlonjak kaget saat itu juga dan ketika ia menoleh untuk melihat siapa yang memanggil namanya, ia menemukan Alfredo yang segera menarik lengannya dengan keras.

Sacrifice [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang