"Jaehyuk, aku rasa hari ini aku tidak bisa menemanimu" kata Asahi. Salah satu teman baiknya setelah Yoshi.
"Kenapa lagi? Kamu sudah membatalkan janji denganku hampir 3 kali di minggu ini. Kamu benar-benar ingin aku pukul?" sarkas Jaehyuk.
Respon Asahi?
Tertawa. Cukup menyenangkan melihat temannya sibuk mengomel.
Asahi menepuk bahu Jaehyuk dengan tujuan untuk menenangkan kawan baiknya itu, "Jaehyuk, kenapa kamu selalu bermain setelah pulang kelas?"
"Tidakkah kamu lelah? Jadwalmu seminggu ini cukup gila"
"Pulanglah dan beristirahat"
Jaehyuk tersenyum. Sebenarnya Jaehyuk memiliki beberapa teman baik. Yang tidak mungkin membuatnya sendirian.
"Lelah?" katanya mengulang pertanyaan Asahi.
Jaehyuk kemudian merangkul Asahi dan melanjutkan perjalanan mereka untuk melewati halaman fakultasnya.
"Aku sudah tidak mengenal rasa lelah sejak bertahun-tahun lalu" kata Jaehyuk dengan menggoyangkan tubuh keduanya. Membuat Asahi tersenyum dan menepuk dada Jaehyuk untuk berhenti bermain-main atau mereka akan tersandung kaki mereka sendiri.
Jaehyuk meremat lengan Asahi pelan sebelum melepaskan rangkulannya. Kemudian mendorongnya pelan.
"Pulanglah Asahi. Sampai bertemu besok" kata Jaehyuk.
Asahi mengernyitkan dahinya, "Lalu kamu akan kemana?"
Karena Asahi tau, Jaehyuk akan pergi dengan teman-temannya yang lain pada malam hari. Karena mereka selalu memiliki jadwal yang berbeda pada siang hari.
"Perpustakaan kota" balas Jaehyuk.
Asahi kembali mendekat dan memukul bahu Jaehyuk, "Hei, kamu bukanlah siswa serajin itu"
Jaehyuk lagi-lagi tertawa kecil, "Dasar bajingan kecil. Setidaknya nilai akhirku selalu lebih tinggi darimu"
Asahi mendecih sebelum bertanya untuk terakhir kalinya, "Sebenarnya kenapa sekarang sering kali ke perpustakaan pada siang atau sore hari? Kamu tidak seperti ini sebelumnya"
Lalu Jaehyuk menampakan raut tenangnya. Tangannya masuk ke dalam saku jaketnya. Siang ini cukup mendung dan disertai angin yang dingin.
"Aku ingin tidur siang. Setelahnya baru mencari makan sore"
Tentu saja. Jaehyuk terbangun pada sore hari. Bukankah itu namanya makan sore?
"Kamu-"
Jaehyuk mengangguk dan memotong perkataan yang setidaknya dapat ia tebak, "Kepalaku tidak pernah tidak berisik Asahi. Aku butuh keramaian untuk mengistirahatkan pikiran dan badanku"
"Jadi, sampai jumpa"
.
.
.
Saat diperpustakaan kota. Jaehyuk memilih bangku pojok dilantai dua.
Berhadapan dengan kaca besar yang menampilkan hiruk pikuk jalanan kota yang selalu macet.
Awan berwarna gelap itu membuat Jaehyuk yang memandangnya ikut merasa tidak nyaman. Bukankah kalian juga merasa tidak nyaman ketika melihat langit mendung dan angin kencang?
Entahlah, hanya saja tidak nyaman dihati.
Jaehyuk menata beberapa buku yang sudah diambil. Untuk dibaca?
Untuk dijadikan bantal lah. Untuk apalagi?
Jaehyuk menghela nafas kemudian meletakan kepalanya diatas tumpukan buku itu.