Jaehyuk terus menarik ingusnya yang masih didalam hidung.
"Lucu sekali kamu ternyata bisa terkena flu karena bermain hujan"
Jaehyuk melirik seseorang yang sedari tadi berjalan di sampingnya.
"Setidaknya itu bukti bahwa aku manusia tulen" balas Jaehyuk sarkas.
Membuat Jeongwoo terkekeh pelan dan kemudian mengelus kepala Jaehyuk.
"Aigoo-yaaa. Aku baru tau kamu adalah manusia. Aku kira kamu adalah malaikat"
"Karena kamu sangat tampan"
Jaehyuk menepis tangan Jeongwoo pelan dan menampilkan raut seolah-olah ingin muntah, "Dasar picisan"
Lalu, dimanakah mereka sekarang?
Setelah mereka bermain hujan bersama dan mari katakan bahwa Jeongwoo melakukan pernyataan cinta picisannya itu. Saat ini Jeongwoo sebagai calon kekasih yang baik sedang mengantarkan Jaehyuk untuk pulang kerumahnya.
Dengan berjalan kaki.
Tapi tenang saja. Jaehyuk sudah mengganti bajunya dengan baju yang ia bawa. Sedangkan Jeongwoo?
Hanya menggunakan hoodienya yang sempat ia lepas dan celana basahnya.
Ayolah, Jeongwoo mana tau akan diajak bermain air hujan? Dia bukan ahli hipnotis seperti Jaehyuk.
Jaehyuk mengusap hidungnya yang memerah, "Kenapa kamu mengantarkanku dengan berjalan kaki?"
"Kamu kan kaya, pasti punya mobil mewah kan?"
Jeongwoo lagi-lagi terkekeh dengan celetukan Jaehyuk. Kenapa ia sangat lucu?
"Kamu juga kaya, lalu kenapa kamu selalu pulang dengan berjalan kaki? Itu aneh"
Benar. Jaehyuk memang dari keluarga kaya. Namun tidak sekaya Tuan Muda Jeongwoo.
Jaehyuk hanya menoleh sekilas, kemudian kembali menatap lurus kearah jalanan yang sudah sepi. Hujan membuat pejalan kaki tidak begitu banyak seperti biasanya.
"Aku hanya suka berjalan kaki"
Jeongwoo mengernyitkan dahinya, "Kenapa kamu sangat menyukai banyak hal?"
"Kamu menyukai hujan, kamu menyukai berjalan kaki. Lalu apalagi yang kamu suka?"
Jaehyuk memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana guna menghalau rasa dingin yang semakin merambat pada jemarinya.
"Aku suka melamun, aku bangun pada pukul 3 pagi, aku suka bau spidol, aku suka-"
"Kendalikan dirimu, Jaehyuk. Kamu semakin aneh" kata Jeongwoo dengan menepuk bahu Jaehyuk pelan. Mencoba menghentikan Jaehyuk dari semua keanehan yang akan dilontarkan.
Jaehyuk balas menatap Jeongwoo dengan menaikan alisnya, "Aku aneh?"
O-oh? Jeongwoo apa yang kamu katakan?
Jeongwoo telihat sedikit panik kemudian langsung mengibaskan kedua tangannya tanda bahwa bukan seperti itu yang ia maksud, "Bukan, kamu tidak aneh. Kamu hanya ehhh- memiliki banyak ide"
"Dan itu menggemaskan" kata Jeongwoo. Dengan raut wajahnya yang lucu.
Jaehyuk kemudian terkekeh pelan dan mendorong dada Jeongwoo yang ternyata keras? Wow.
"Hei santai saja, Jeo. Lagipula aku memang aneh. Tapi tidak apa, karena aku suka aneh!!" kata Jaehyuk dengan semangat membaranya. Membuat Jeongwoo benar-benar kehabisan kata untuk merespon keunikan Jaehyuk.
"Kamu tidak aneh, Jaehyuk. Kamu hanya memiliki banyak ide" kata Jeongwoo.
Jaehyuk mengibaskan tangannya tanda tidak setuju, "Aku suka aneh" kekehnya.
Jeongwoo mengangkat kedua tangannya menyerah, "Baiklah, sesuka hatimu saja"
Jeongwoo benar-benar terhibur dengan segala tingkah Jaehyuk yang memang sangat diluar kendalinya.
Jaehyuk terlihat pendiam dan dingin. Tapi ternyata bisa semenggemaskan ini. Jeongwoo merasa-
"Aku juga menyukaimu"
Hah?
Jeongwoo menoleh dengan sangat cepat kearah Jaehyuk. Sampai Jaehyuk merasa takut bahwa leher Jeongwoo salah urat karena terlalu kencang saat menoleh.
"A-pa?" tanya Jeongwoo dengan sangat tidak percaya. Seperti apa maksudnya?
Kenapa Jaehyuk mengatakan itu? Apa ia benar-benar menyukainya?
Tapi mereka baru saja bertemu beberapa hari lalu?
Dan ini kedua kalinya mereka bertemu. Dan hah??
Apa ini?
Tapi masuk akal jika Jaehyuk memang menyukai Jeongwoo. Bukankah Jeongwoo itu tampan? Populer? Kaya dan pintar?
Jeongwoo merasa percaya diri. Wajar-
"Misalkan" balas Jaehyuk.
Gedubrak!!
Suara kepercayaan diri Jeongwoo yang jatuh ke lantai dasar. Ckck.
Jaehyuk kemudia tertawa melihat raut wajah kesal dan kecewa dari Jeongwoo. Itu sangat lucu!
"Menyebalkan. Kamu sungguh mempermainkan hatiku" balas Jeongwoo dengan dramatisnya.
Jaehyuk yang masih tertawa menatap Jeongwoo dengan pancaran mata yang hangat. Kemudian tangan kanannya terangkat.
Dengan jemari lentiknya. Jaehyuk meraih sisi wajah Jeongwoo dan mengusapnya pelan.
"Di masa depan kamu akan sering mendengar kalimat itu dariku. Jadi ayo berjuanglah" kata Jaehyuk. Dengan tulus meskipun ia baru saja menertawakan Jeongwoo.
Tapi respon Jeongwoo,
"Park Jeongwoo, kendalikan raut wajahmu. Atau kamu benar-benar terlihat sangat ugal-ugalan menyukaiku"
Kenapa? Karena raut wajah Jeongwoo yang memerah karena malu tapi mata serigalanya memancarkan semangat juang yang membara.
Sungguh, kenapa Jeongwoo sangat lucu?
Jeongwoo kemudian menepis tangan Jaehyuk pelan dan langsung berjalan cepat. Meninggalkan Jaehyuk yang lagi-lagi hanya bisa terkekeh karena kelucuan dari Jeongwoo.
"Hei, apakah kamu salah tingkah lagi?" goda Jaehyuk.
Jeongwoo hanya diam dan terus berjalan meninggalkan Jaehyuk. Dan Jaehyuk yang sedikit keteteran karena langkah Jeongwoo yang jauh lebih besar daripada miliknya.
"Jeongwoo, tunggu aku"
"Tidak mau. Kamu hanya penggoda" balas Jeongwoo.
Jaehyuk lagi-lagi tertawa.
"Memangnya kamu tau rumahku?"
Oh? Benar juga.
Jeongwoo tidak tau rumah Jaehyuk. Barulah Jeongwoo memelankan langkah kakinya. Membuat Jaehyuk bisa mengimbanginya.
Keduanya berjalan berdampingan.
Rasanya damai dan menyenangkan. Sampai,
"Sudah tidak salah tingkah lagi?"
"DEMI TUHAN JAEHYUK!! KAMU DASAR PENGGODA ULUNG!"