Hari ini hari Minggu. Dan tentu saja Jaehyuk libur.
Sebenarnya ia jarang memiliki waktu libur, hanya saja tumben sekali hari ini ia tidak memiliki kegiatan apapun.
Meskipun Jaehyuk cukup pasif di dalam kampusnya, Jaehyuk sebenarnya lebih aktif diluar kampus. Ia rajin mengikuti banyak kegiatan relawan sosial. Apapun kegiatannya.
Bahkan jika ada relawan mengumpulkan botol susu pisang satu truk selama satu hari, maka Jaehyuk pasti akan mengikutinya.
Jaehyuk menyukai berkegiatan.
Jaehyuk terbangun pada pukul 10 pagi.
"Aishh, kenapa aku tidak bangun jam 3 sore saja?" gerutu pelannya sambil duduk dikursi meja makan. Makanan sudah tersedia diatas meja makan. Dengan sempurna.
Jaehyuk mengambil pisang yang ada dikeranjang buah. Tidak jauh dari jangkauan tangannya.
Jaehyuk mengamati rumahnya yang sepi. Bahkan Jaehyuk hanya bisa mendengar suara kunyahannya.
Kemana ayah ibunya?
Tidak tau. Jaehyuk tidak tau.
Lagipula sejak dulu, Jaehyuk tidak tau apapun tentang kegiatan orangtuanya. Ia hanya tau bahwa ayahnya adalah dokter bedah, ibunya?
Entahlah. Di formulir pendaftaran setiap kali ia sekolah, tulisannya adalah ibu rumah tangga. Tapi sejak kecil ibunya selalu pergi. Dengan rapi.
Seperti akan bekerja tapi Jaehyuk tidak tau. Tapi yasudahlah, ibunya mempunyai kehidupannya sendiri.
"Apa yang harus aku lakukan setelah ini?"
.
.
.
.
Baiklah Jaehyuk. 'Apa yang harus aku lakukan setelah ini?'
Hanya kebingungan yang omong kosong dari seorang manusia aneh seperti Yoon Jaehyuk. Buktinya saat ini, Jaehyuk dengan bangganya mengeluarkan alat pancing yang baru saja ia beli dari toko pancing.
"Uh? Ternyata alat pancing bisa terlihat sekeren ini" gumamnya. Jaehyuk berada di danau yang entahlah dia juga tidak tau nama danau ini.
Hanya saja, di internet menuliskan bahwa danau ini milik pemerintah dan semua orang bebas menggunakannya.
Hanya perlu membayar sedikit. Apakah ada ikannya? Mn, entahlah.
Jaehyuk tanpa pengalaman dan pengetehuan apapun langsung saja melemparkan kailnya ke dalam danau. Tidak mampu menjangkau jauh. Sepertinya Jaehyuk memang tidak mengetahui teknik apapun dalam memancing.
Apakah ia harus membeli jaring besar dan langsung saja masuk ke dalam danau? Itu akan memerlukan waktu yang lebih singkat.
Tapi,
Jaehyuk menggeleng. Menghilangkan segala pikiran gilanya atau benar-benar itu akan terjadi.
Sampai,
30 menit, 60 menit, 75 men...
"Auhhh!! Sialan. Apa yang menyenangkan dari memancing?" keluh Jaehyuk dengan melemparkan pancingannya ke tanah.
Semangat membara dari anak muda itu seketika hilang. Digantikan dengan ocehan dan sumpah serapah.
Membuat salah satu pengunjung laki-laki yang mungkin berusia hampir 70 tahun itu terkekeh pelan.
"Hei, anak muda! Tenanglah" katanya.
Jaehyuk menoleh.
"Oh? Halo, selamat sore" sapa Jaehyuk dengan ramah dengan membungkukkan badannya.
Lelaki tua itu balas mengangguk untuk balas menyapa.