hari ini sudah terhitung satu minggu semenjak Alpha pindah kemari. Sosok yang dulu penuh dengan tawa dan sangat usil, kini menjadi sosok yang dingin. Mulutnya masih saja bungkam. Terakhir hanya kalimat "gue pulang" saat sosok itu pergi meninggalkan rumahku.
"Ta, preapre buat study tour yuk" tukas Marva mengaggetkanku
"hah? Boleh yuk mulai nyicil"
"TOLOL" sambung Luisa sembari menyonor keningku dan Marva
"kenapa anjir?" tanya Marva dengan wajah blo'on khas dirinya
"study tour tinggal seminggu lagi, kalian baru prepare? Kemana saja kalian selama ini hah?"
Sontak saja aku dan Marva mengerutkan kening, menatap Luisa dengan heran. Tinggal seminggu katanya? Aku menggelengkan kepalaku dengan takjub. masih satu minggu dan Luisa sudah siap berkemas? Sungguh luar biasa anak itu.
"eh Ta, gue pulang dulu ya, ini my bebeb Reynard sudah didepan"
"yee begitu saja gercep lo Va"
Cibir Luisa dengan bibir yang dibuat monyong. Aku terkekeh pelan dan membantu Marva mengemas beberapa barang yang berserak dikamarku.
"gue juga pulang ya Ta, sudah malem ini""heh cupu, ini masih jam setengah 6. Lihat, setengah enam ege"
Pelotot Marva dengan tajam sembari mengedepankan arloji yang melingkar dipergelangan tanganyya hingga tepat di depan bola mata Luisa. Luisa terkekeh dan menunjukkan room chatnya bersama Laskara. Laskara Segara, sosok tinggi dengan rambut cokelat tebal dan pemilik manik mata cokelat terang. Luisa sudah lama naksir sosok itu, ya apalah daya Cuma jadi friend zone.
"halah palingan suruh temenin fotocopy"
Kita terkekeh bersama, sungguh aku akan merindukan moment ini. Aku mengantar Luisa dan Marva sampai ke depan pintu gerbang. Terlihat Reynard dengan motor besarnya dan juga Laskara dengan mobil besarnya sedang menunggu gadis gadisnya. Eak gadis ga tuh.
"hati hati ya kalian. Reynard, Laskara jagain teman aku ya. Awas nanti pulang curhat, cape aku dengerinnye"
"iya bye Ta"
Jawab mereka kompak dan satu persatu telah melaju kemudian tertelan belokan komplek. Baru saja hendak menutup pagar besi itu, deru suara motor besar kembali terdengar di telingaku.
"apalagi si Va? Ada yang ketinggalan?
Ocehku kesal namun belum juga berbalik menatap dua sejoli itu. Sudah kupastikan itu Marva, dari suaranya saja sudah jelas itu suara motor milik Reynard. Aku melangkah hendak memasuki rumah, biar saja Marva masuk sendiri. Sebelum aku merebahkan diri ke sofa, tiba tiba saja sosok tinggi melongos berjalan ke arah sofa dan merebahkan dirinya disana. Aku melototkan mataku, mengapa secara tiba tiba dia ada disana?
"kamu ngapain Al kesini?
Alpha hanya diam kemudian menyandarkan kepalanya dan menutup kelopak matanya, sehingga aku tak dapat lagi menatap manik mata cokelat gelap itu. Huh, aku menghembuskan nafasku dan berjalan kearah sofa yang sama, mendudukan diri disamping sosok dingin itu.
"ganti baju'
"hah?"
"gue tunggu 5 menit"
Jawabnya tanpa membuka mata. Aku berjalan menuju kamarku dengan kesal. Kenapa sih tu anak? Aneh banget. Aku memilih untuk menggunakan celana joger abu abu dan sweter oversize dengan warna yang sama. Tak lama kemudian aku berdiri di depan sosok itu sambil menaruh kedua tanganku di pinggang.
"kenapa suruh ganti baju segala?"
Sosoknya berjalan keluar dan mulai menaiki kuda besi dan memakai helmnya. Aku hanya melihat tingkahnya dan melirik helm berwarna biru laut yang menggantung di sisi motor.
![](https://img.wattpad.com/cover/221750859-288-k564563.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA BETA
Ficțiune adolescențiBukan aku alasan untukmu berubah. Namun dirimu sendiri yang menentukannya. Mau tetap terjebak dalam kegelapan dan kesunyian? Atau mau berjalan menentukan hal yang berbeda dari kegelapan dan kesunyian? ~Beta~ kamu memang bukan alasan untuk merubahku...