Namanya Smile yang artinya tersenyum, namun kenyataannya tidak ada senyuman sama sekali dalam kisahnya.
Sudah seminggu sejak kedatangan Rena ke dalam novel yang berjudul AMBIGUOUS dan menjadi tokoh figuran bernama Smile. Yang menjadi kenyataannya adalah dia hanya sendirian di rumah yang cukup besar ini SENDIRI!!!.
Mengapa Rena bisa berada di dalam novel itu?, karena ia tidak sengaja keserempet sebuah truk karena ia sedang dikejar polisi. mungkin yang ada dipikirkan kalian Rena adalah seorang penjahat?, jawabannya BIG NO!
Itu dikarenakan Rena akan diselidiki polisi atas kasus penyerangan di sebuah restoran makanan,padahal Rena hanya sulit mengontrol emosinya.
Namun yang menjadi kesedihannya kali ini adalah kenyataan bahwa penyakit mentalnya itu turut serta masuk ke dalam novel.
***
AGETARENIA HIGH SCHOOL sekolah yang menjadi latar belakang peran antar tokoh dan karakter. Ini adalah hari pertama Rena bersekolah menjadi smile. Rena memandang gedung sekolah 5 lantai dihadapannya itu dengan pandangan sayu, ia capek ia ingin beristirahat.
Namun semesta seperti tidak mengizinkannya membuat gadis itu ingin menangis sekarang. Namun ia harus kuat, mungkin kehidupan lalunya gagal namun kehidupan barunya Kini dia harus menang.
(Sekarang panggilan Rena menjadi smile)
Iya ingin mengulang Semuanya dari awal, meski tidak semuanya, namun setidaknya ia sudah berusaha.
Smile sudah sampai di depan kelas yang diyakini adalah kelasnya dan juga termasuk kelas dari sebagian karakter dan tokoh novel. Smile dengan perlahan membuka knop pintu itu menyembulkan sedikit kepalanya.
Si sana tepatnya di tempat paling pojok para protagonis termasuk Arkan tengah duduk dan bersenda gurau . Yang membuat dada smile sedikit sesak adalah, ia melihat Sella yang duduk di samping Arkan, dan akan yang terus memandang wajah Sella dengan tetapan penuh cinta.
smail masuk dengan wajah tanpa ekspresi seakan dirinya tengah mati rasa ia duduk pada bangku nomor 3 dari belakang.
Smile duduk dengan tenang tatapannya mengarah pada jendela yang memperhatikan sebuah lapangan basket, yang setidaknya ada tiga orang di sana tak jauh dari tempatnya.
Arkan memandang smile bingung, pasalnya ketika smile datang ke kelas pasti langsung menghampirinya dengan senyum khasnya yang membuatnya sedikit risih. Namun yang ia lihat kaki ini hanya tatapan tanpa minat yang smile layangkan kepadanya.
Ia berusaha mengesampingkan semua perubahan gadis itu. Yang terpenting menurutnya sekarang adalah, Shella gadis yang dahulu pergi dari hidupnya kembali dihadapannya . (Emang cowok bngst sialan)
Pelajaran terus berlanjut hingga bel istirahat tiba. Seperti biasa smile hanya memandang tanpa minat para murid-murid yang mulai melangkahkan kaki mereka menuju pintu keluar.
Saat smile akan pergi keluar dari kelas, sebuah tangan kekar menahan pergelangan tangannya. Smile menoleh dan mendapati Arkan dengan tatapan tajamnya. Namun tidak untuk smile, tatapan itu sama sekali tidak berpengaruh padanya.
"Lepas" ucap Smile tenang namun itu mampu membuat urat-urat di sekitar leher Arkan terlihat.
"Lo kenapa smile?"tanya Arkan dengan suara rendah disertai Aura yang begitu menegangkan.
"Lepasin Arkan" ucap Smile masih dengan nada tenangnya.
"Gue tanya sekali lagi LO KENAPA SMILE"Arkan berteriak karena tak tahan dengan Smail yang masih tenang walaupun ia sudah sangat jelas terlihat sedang emosi. Tahunya smile dulu tidak seperti ini bila di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETIK
General Fiction"Dokter aku sangat kesepian, apa dokter tau aku ditinggalkan lagi?" "Aku tidak heran memang siapa yang mau punya pacar seperti ku, dokter benar aku adalah pasien, jadi tolong obati aku". "Namora dia cantik, namanya cantik, hatinya juga cantik. Nama...