"Berpura-pura ceria, berpura-pura tidak terjadi apa-apa, tertawa tanpa alasan, berpura-pura sedang baik-baik saja, tidak menunjukkan bahwa aku tidak depresi".
Seperti hari-hari sebelumnya, sepertinya kini Smile sudah mulai menerima keadaannya. Ia sudah mulai menerima bahwa ia masuk kedalam sebuah novel. Bahkan ia sama sekali tidak menganggap bahwa sekarang dirinya ada didalam sebuah novel.
Smile mencoba menjalani hidupnya seperti apa kata hatinya. Ia berfikir seolah-olah dunia ini seperti dunianya dahulu. Smile juga sudah mulai memberanikan diri untuk berobat ke psikiater.
Dikehidupan sebelumnya dulu, ia selalu menolak jika akan ke psikiater. Namun sekarang, ia akan berusaha sembuh dari gangguan mentalnya meski kemungkinan ia sembuh hanya 25% saja.
Ia juga sudah mulai mengakrapkan diri dengan psikiaternya. Dan untuk teman? Ia belum memilikinya. Disini tidak ada satupun orang yang dapat dipercayainya, semua tampak semu dan tidak bisa dipercaya.
Selain itu, dikehidupan yang lalu, smile cenderung lebih menjauhi semua orang. Ia sangat kesepian, ia tahu itu. Namun, dirinya takut untuk memulai, ia takut memulai jika akan ditinggalkan akhirnya.
Disinilah sekarang, dipinggir pantai Smile berjalan dengan riang. Bibirnya tidak hentinya tersenyum memandang langit-langit serta ombah dipantai. Jangan lupakan pohon-pohon pinang yang ikut bergoyang mengikuti kemana angin berhembus.
Dibelakangnya, seorang pemuda berumur sekitar 24 tahunan dengan kemeja berwarna hitam serta jas ala kedokteran mengikuti Smile yang berjalan dengan riang didepannya. Pemuda itu sesekali terkekeh ringan melihat tingkah menggemaskan Smile yang sesekali berjongkok untuk melihat ataupun menyentuh apapun barang yang ada didekatnya.
Pemuda itu tak lain adalah psikiater smile. Dokter KYRO MAHENDRADATTA psikiater muda lulusan terbaik dari universitas terkemuka di Amerika serikat. Dokter Kyro sengaja membawa Smile ke pantai untuk menenangkan pikiran gadis itu.
Setelah puas berkeliling, kini mereka berdua tengah duduk pada pinggiran pantai. Smile membuat gambar-gambar abstrak pada pasir putih dari ranting kayu yang entah ia dapat dari mana.
Sementara itu, dokter Kyro menatap matahari yang hampir tenggelam meski belum setengahnya.
"Dokter apa dokter sengaja membawaku kesini?" Tanya smile tanpa menoleh. Gadis itu masih sibuk menggambar gambaran abstrak. Dokter Kyro mengalihkan atensinya pada Smile, kemudian tersenyum hangat.
"Eum, aku ingin mencoba membuatmu merasa rileks. Apa kau sudah merasa sedikit tenang sekarang?" Tanya dokter Kyro menatap Smile yang ada disampingnya. Smile menghentikan kegiatannya, ia menumpukan dagunya pada kedua lututnya, merangkul kedua kakinya yang ia tekuk.
Ia menoleh, menghadap dokter Kyro yang sedetik kemudian smile tersenyum tulus dan mengangguk tanda ia mengiyakan. Smile sedikit.erasa senang, karena kini ada yang mengerti akan dirinya.
'Psikiater tidak seburuk yang aku pikirkan' pikir Smile.
"Pantai bisa merileks kan pikiran, aku sering pergi ke pantai saat pikiran ku sedang kacau" ucap dokter Kyro.
.
"Apa dokter tau?, Semua orang memiliki tempat tersembunyi didalm hatinya. Disanalah tersimpan sebuah rahasia yang tertutup rapat. Orang lain tidak tau apa itu, hanya kita sendiri yang tau". Ucap Smile memandang matahari yang kini sudah nampak setengah."Kira-kira apa yang kau sembunyikan disana?". Tanya dokter Kyro memandang wajah Smile dari samping. Wajah Smile terlihat cantik dan polos sehingga membuat siapapun tidak bosan memandangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETIK
Narrativa generale"Dokter aku sangat kesepian, apa dokter tau aku ditinggalkan lagi?" "Aku tidak heran memang siapa yang mau punya pacar seperti ku, dokter benar aku adalah pasien, jadi tolong obati aku". "Namora dia cantik, namanya cantik, hatinya juga cantik. Nama...