Happy reading.....
Suasana pagi disekolah itu terasa sunyi dikarenakan para murid sudah melaksanakan pelajaran mereka masing-masing. Sedangkan Smile, gadis itu berjalan lesu di koridor sekolah sendirian.
Kenapa?.
Ia lupa mengerjakan pekerjaan rumahnya. Jangan salahkan dia, dia mana tahu klau ada pekerjaan rumah.
"Pokoknya salah Smile" ucap Smile dengan bibir cemberut.
Saat setelah sampai didepan tiang bendera, Smile hanya mematung menatap kosong tiang itu. Jujur saja ini pertama kalinya dirinya dihukum saat sekolah. Dulu, Smile sama sekali tidak pernah dihukum.
Jika pun terjadi sudah pasti akan ada lagi satu tanda pukulan pada tubuhnya.
"Hufttt" gadis itu menghela nafas. Dengan kepala menunduk
Tuk tuk
Kepala gadis itu terangkat kemudian menoleh kebelakang. Disana seorang pemuda menatapnya dengan raut wajah terkejut. Smile menajamkan penglihatannya, seingatnya pemuda itu pernah ia lihat bersama Arkan dan yang lainnya.
'dia pasti salah satu tokoh penting' batin Smile.
"Smile Lo ngapain disini?" Pertanyaan tiba-tiba dari pemuda itu reflek membuyarkan lamunan Smile. Melihat keterdiaman Smile pemuda itu mulai berjalan mendekati Smile.
Smile hanya diam menatap pemuda itu dengan raut kebingungan. Otaknya berfikir keras siapa nama pemuda ini.
"OIII" ucap pemuda itu dengan sedikit mengeraskan notasi suaranya. Yang membuat Smile berjengkit kaget.
"Sorry, soalnya Lo ditanyain gak jawab-jawab" ucap pemuda itu. Tangannya terangkat menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Emmm siapa ya?" ucap Smile
"Hah?" Pemuda itu menatap Smile bingung.
"Maksut Lo? Siapa? Gue?" Tanya pemuda itu dengan jari tangan yang menunjuk absurd. Smile menatap pemuda itu aneh yang kemudian mulai menganggukkan kepalanya.
Melihat Smile yang menganggukkan kepalanya membuat pemuda itu menganga lebar. APA-APAAN!!.
"Gue Angga, Angga Dewangga temen Arkan, sumpah Lo lupa?" Ucap pemuda yang ternyata Angga itu tidak percaya.
"Ahh Angga hahaha" ucap Smile dengan tawa garingnya. Ya Smile ingat Angga adalah figuran dinovel ini. Angga mendapatkan respon Smile pun merasa tidak puas namun ia memilih mengabaikannya.
"Btw Lo dihukum? Kenapa" tanya Angga.
Mereka berdua kini tengah duduk pada bangku yang letaknya tidak jauh dari tiang bendera.
"Gue lupa nggeh ngerjain pr" jawab Smile sembari menatap lurus kedepan.
"Tumben bnget" ucap Angga yang juga menatap lurus kedepan.
"Kalo lo? Kenapa dihukum?" Tanya Smile.
"Telat hehehe" jawab Angga.
"Eh gimana kalau kita ke kantin?" ucap Angga sembari menatap Smile dengan senyum jenaka.
Smile memalingkan wajahnya menatap Angga. Kalau dipikir-pikir, ini adalah hal yang baru ia alami kali ini. Haruskah Smile mencobanya?. Dengan senyuman super manis smile berdiri dari duduknya dengan semangat menganggukkan kepalanya.
Sejenak Angga membeku menatap Senyuman lebar gadis itu, mata pemuda itu berkedip lambat. Hingga kemudian ia bangun dari duduknya dengan senyuman tak kalah lebarnya.
"AYOOOO" ucap Angga semangat sembari menggenggam tangan Smile, satu tangannya lagi terangkat kedepan berpose seolah² berada di pesawat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DETIK
Художественная проза"Dokter aku sangat kesepian, apa dokter tau aku ditinggalkan lagi?" "Aku tidak heran memang siapa yang mau punya pacar seperti ku, dokter benar aku adalah pasien, jadi tolong obati aku". "Namora dia cantik, namanya cantik, hatinya juga cantik. Nama...