Book I part 15 : Conclusion

6 4 1
                                    

Pinka sedang tertidur, lalu Sherry datang membawa seember air dingin, air itu disiramkan kepada Pinka, membuat Pinka terkejut dan terbangun.

"Heh bangun, putri tidur," umpat Sherry.

Pinka mengigil kedinginan, "i-iya kak."

Sherry memerintahkan dua anggota Black Knight untuk membawa Pinka.

"Lho, kita mau kemana kak?" Tanya Pinka kebingungan.

"Alah, udah lo diem aja!" Sahut Sherry.

Sherry lalu membawa Pinka ke sebuah tempat, yang masih berada di dalam gedung kamtor CV  Sherry Timur Perkasa. Ruangan itu cukup terang dan terlihat beberapa anggota Black Knight dengan menyandang senapan serbu berjaga di sana. Di depan ruangan itu terdapat semacam aquarium, tinggi aquarium itu sekitar 4 meter dengan lebar lebih dari 20 meter.

Sherry menuntun Pinka yang diikat ke atas tepian aquarium. Di dalam aquarium terdapat seekor ikan hiu putih sedang berenang-renang santai.

"Perkenalkan, namanya Akula," Kata Sherry, sambil menunjuk ke ikan hiu yang sedang berenang-renang itu.

Pinka hanya diam saja, ia melihat sekilas ikan hiu itu, lalu pandangannya kembali menunduk, tak berani menatap Sherry ataupun ikan hiu itu.

"Gw punya kabar buat lo, Gavin udah mampus," Kata Sherry.

"Gavin..." Ucap Pinka, dengan nada lirih, air mata jatuh dari pelupuk mata Pinka.

"Kayaknya lo cinta banget sama tuh laki," Ejek Sherry.

"Jahat! Dasar penyihir Russia! Terkutuklah lu!" Umpat Pinka, sambil meronta-ronta.

"Heh ngomong apa kamu ke nona Sherry!" Bentak salahsatu anggota Black Knight yang memegangi Pinka.

"Wah wah wah, ternyata dibalik kecantikan lu, ternyata lu bisa ngomong kotor juga ya, ga nyadar lu kalau lu itu lebih terkutuk dari gw," Sahut Sherry.

"Apa mau lu sekarang hah!" Tantang Pinka.

"Oh, mau gw? mau gw lu jadi makanan Akula, soalnya Akula belum makan malam," Kata Sherry.

Ekspresi Pinka berubah, bergidik ketakutan, "plis jangan kak... Aku belum mau mati kak."

"Kalian berdua, lempar cewek ini ke dalam aquarium, sekarang!" Perintah Sherry.

Kedua anggota Black Knight itu tidak perlu diperintah dua kali, dengan sekali lempar, Pinka diceburkan kedalam aquarium.

Pinka mencoba menyelamatkan dirinya, ia berteriak-teriak, namun tidak ada gunanya. Akula yang sudah lapar memangsa hidup-hidup Pinka.

"Makan yang kenyang ya Akula, hari ini makan malamnya spesial untukmu," uccap Sherry, seringai menyeramkan terlukis di wajahnya.

***
Bandara Halim Perdanakusumah.

"Terimakasih atas undangan pestanya, Don Hashfi," Ucap Hafiz, sambil menjabat tangan Hashfi.

"Sama-sama Jendral, saya senang anda dapat hadir di pesta saya," Sahut Hashfi.

Hafiz menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Benar-benar malam yang luar biasa, bukan begitu, Don?"

"Anda benar, Jendral. Benar-benar malam yang luar biasa sekali," Sahut Hashfi.

Smartphone Hashfi yang ditaruh di kantong bajunya berbunyi. Hashfi merogoh dan melihat Smartphone-nya yang menginformasikan pesan masuk dari Sherry.

"Pinka sudah menjadi teman main Akula, " begitu bunyi pesan singkat dari Sherry, itu artinya Pinka sudah mati diumpankan pada Akula, hiu putih peliharaan Sherry.

"Ada apa Don? Apa ada sesuatu yang penting?" Tanya Hafiz, melihat Hashfi tampak membaca dan merenung sejenak setelah melihat Smartphone-nya.

"Oh, bukan apa-apa Jendral." Kata Hashfi. "Sherry memberitahu saya kalau Pinka sudah... Yah bisa dikatakan 'dimatikan'."

"Oh begitu." Kata Hafiz. "Hmmm sayang sekali, padahal si Pinka itu cantik sekali aku lihat."

"Ah tuan Jendral, kalau soal perempuan cantik, saya punya banyak anak buah saya yang cantik-cantik. Kapan-kapan akan saya kenalkan pada anda, kalau mau." Sahut Hashfi.

Hafiz terkekeh. "Saya tidak meragukannya Don Hashfi. Yah bolehlah, kapan-kapan saja tapi."

"Baiklah, kapan-kapan kalau begitu." Kata Hashfi. "Terimakasih banyak atas bantuan anda tadi."

"Sama-sama Don, senang bisa membantu anda. Baiklah kalau begitu saya pamit, sampai ketemu lagi, Don Hashfi."

Matahari pagi sudah menyingsing, udara pagi terasa cukup dingin. Jendral Hafiz melangkah masuk menuju helikopter, berbalik sejenak untuk melambaikan tangan kepada Hashfi, sebelum masuk ke dalam Helikopter.

Kemudian helikopter Mil Mi-17 itu mulai bergerak mengapung ke udara, sebelum terbang menuju arah selatan ke kota Bogor.

***
Festival idolgroup yang diadakan di Senayan berlangsung dengan meriah. Tahun ini pemenangnya adalah Onewana yang merupakan binaan Bedeng Enertainment Corp, sementara juara kedua berhasil diraih oleh NextGenative yang dibina oleh Gazdieva Entertainment Corp.

Dibelakang panggung, Don Hashfi menyalami dan memeluk satu persatu member Onewana, ia bangga karena menganggap member Onewana sebagai anak didiknya yang sukses meraih prestasi ; sebagaimana seorang bapak yang bangga terhadap anak kandungnya sendiri.

"Eh, Sherry." Ucap Hashfi, yang agak terkejut melihat Sherry yang ikut datang di balik panggung.

"Kuucapkan selamat atas keberhasilan Onewana meraih gelar juara satu di event idolfest ini." Kata Sherry, sambil tersenyum.

"Terimakasih banyak Sherry," ucap Hashfi, sambil tersenyum juga.

Kedua bos Mafia-PMC itu saling berjabatan tangan.

"Kamu dan aku, kita sama-sama kuat." Ucap Hashfi.

"Aku berpikir, bagaimana kalau kita saling menyatukan kekuatan kita, untuk mencapai tujuan yang lebih besar," kata Hashfi.

"Hmmm, menarik." Kata Sherry. "Apakah ini pernyataan cinta darimu, supaya kita melnjutkan hubungan kita ke level yang lebih tinggi lagi?"

"Kalau kamu mau, kenapa tidak?" Kata Hashfi.

Sherry tersenyum. "Iya deh, aku mau."

Hashfi menggengam tangan Sherry, lalu menarik dan mendekap Sherry, lalu mencium bibir Sherry dengan mesra.

"Aku cinta kamu Sher," Kata Hashfi.

"Aku juga, Hashfi," Sahut Sherry, sambil membenamkan kepalanya di dada Hashfi.

Bersambung

Book 1 udah tamat, terimakasih yang sudah membaca. Tapi jangan sedih, karena Book 2 akan segera hadir.

The Dirty GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang