Sepanjang perjalanan Sarada terus saja melamun,entah mengapa dirinya terus memikirkan adik kecilnya,ia merasakan firasat buruk pada adiknya, tapi semoga saja itu hanya perasaannya saja.
"Sarada?"
"Sara?"
"WOI SAR"gadis itu langsung sadar dari lamunannya ketika mendengar suara lelaki berkulit pucat memanggil namanya dengan nada sedikit meninggi.
"Apa?"tanyanya ketus.
"Lo kenapa dah?,dari tadi melamun terus,terus tu muka asem banget gada senyum-senyumnya"gadis itu mendengus kesal mendengar ucapan teman pucat nya ini.
Oh...mengapa lelaki ini hobinya selalu membuatnya kesal.
"Hn"
"Dih,yang jelas kek jawab nya,hn hn terus,gada kata-kata lain apa selain 'hn' "gerutu lelaki pucat itu.
Sarada memutar bola matanya malas.
"Sudahlah kalian berdua,sedikit lagi kita akan sampai" ucap pemuda bersurai nanas Tampa menoleh ke inojin dan sarada.
Sedangkan lelaki pucat di belakang nya hanya menunjukkan senyum tipisnya.Siapa lagi kalau bukan shikadai dan Mitsuki.
.
.
.
.
Sudah 3 jam lamanya mereka semua menunggu kedatangan seseorang yang di maksud sang Petapa dari enam tersebut,tapi seseorang yang dimaksud pun tak kunjung menampakkan diri balik pohon besar yang sedari tadi di tatap oleh sang Petapa.Merasa bosan dengan suasana hening tak ada suara,kecuali suara angin yang berhembus,pria bersurai kuning menyapu pandangannya,memperhatikan satu persatu orang yang ada di sekitarannya,barangkali ada seseorang yang ia kenali dan bisa diajak bercerita untuk menghilangkan rasa bosannya.
Tiba-tiba pandangannya terhenti pada suatu objek dimana ada 3 orang berbeda surai sedang bercengkrama dengan suara yang dikecilkan sehingga tidak terdengar apa yang mereka bicarakan,Naruto kemudian memicing matanya,memperhatikan ketiga orang tersebut,rasanya ia pernah melihat mereka walaupun hanya melihat punggung dan surai nya saja,tapi dimana ia melihatnya?
Itulah yang ada dipikirannya sekarang,bertanya-tanya dimana ia melihat ketiga orang itu dan diwaktu kapan?
Setelah cukup lama beradu dengan pikirannya dan mendapat jawaban dari pertanyaannya tadi.
Naruto membelakkan matanya tapi sedetik kemudian ia normalkan,perlahan ia berjalan mantap kearah ketiga orang itu.
Pria beranak 3 itu menghentikan langkahnya ketika sampai dibelakang mereka,saat ia ingin menyentuh bahu pria bersurai kuning sama seperti rambutnya namun agak panjang,matanya tiba-tiba memanas dengan sendirinya,tubuhnya juga sedikit bergetar,rasanya ia ingin memeluk pria itu erat dan menangis sekuat-kuatnya lalu mengatakan kalau dirinya sangat-sangat merindukan pria itu.
Dengan tangan yang bergetar Naruto menyentuh bahu pria yang surai nya sama sepertinya.
"A-ayah"lirih nya.Merasa ada yang memanggil dan menyentuh bahunya pria bermarga Uzumaki itu membalikan tubuhnya kebelakang diikuti dengan wanita bersurai merah tomat dan pria paruh baya bersurai putih panjang.
Mereka bertiga terlonjak kaget saat mendapati pria bersurai kuning yang amat mereka rindukan, terutama sepasang suami istri itu Minato dan Kushina yang menatap pria itu dengan tatapan penuh arti bahkan mata mereka sedikit berkaca,"n-naruto?"
Mata Naruto kian memanas melihat dan mendengar suara dari kedua orang tuanya.ia menarik sudut bibirnya sehingga tercipta senyuman tipis lalu menganggukkan kepalanya,dirinya tidak sanggup menjawab,bibirnya terasa kelu,walaupun untuk berbicara sedikit saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get back up [Borusara]
Fanfiction[ON-GOING] [SLOW UPDATE] [TYPO BERTEBARAN] Bagaimana jadinya jika semua pendahulu termasuk hokage dan tim 7 yang berisikan Naruto,Sasuke,sakura,Kakashi yang sudah mati saat melawan otsutsuki shibai pasca pds5, dibangkitkan kembali oleh rikudo sannin...