Cerita ini mungkin akan terkesan melanggar adat dan syariat pada permulaannya, tapi sebetulnya tidak bermaksud demikian. Karena hal tersebut hanya sebagai jalan pembuka untuk mengungkap intrik busuk oknum yang selama ini berselimut dalam jubah kemuliaan.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tindak kekerasan hingga asusila, sedang marak terjadi. Bahkan pelakunya menyasar ke lembaga-lembaga yang menjadi kiblat pendidikan seperti sekolah ataupun pesantren. Hal tersebut mencipta stigma negatif ditengah masyarakat pada lembaga yang seharusnya menjadi pelindung.
Tidak sedikit dari masyarakat awam yang mulai antipati terhadap Islam karena ulah segelintir oknum yang mencoreng nama baik Islam itu sendiri. Sebagai muslim, sudah semestinya kita membantu untuk meluruskan stigma tersebut, demi membangun kembali kepercayaan masyarakat.
Dalam kisah fiksi ini, penulis mencoba mengurai masalah dan mencari langkah strategis sebagai jalan keluar dari permasalahan yang terjadi.
Bukan hanya mengungkap kasus soial, kisah ini juga akan mengurai pergolakan batin seorang remaja yang sedang menjalani masa transisi menuju dewasa. Penulis berusaha mencari alternatif jalan keluar terbaik untuk setiap permasalahan tersebut. Melalui pendekatan ilmu psikologis maupun konseling dari literatur-literatur yang sudah penulis pelajari dan riset sebelumnya. Serta berdasarkan fakta di lapangan dari pengalaman orang-orang terdekat.
Dengan sudut pandang tokoh utama dan orang ketiga, pembaca akan dibawa untuk mengarungi alur cerita yang sedikit berbeda. Selamat membaca dan menikmati kisahnya. Baarakallah fiikum.
*****
Malam itu hujan turun dengan deras, menghantam atap kaca rumah megah di pinggiran kota. Didalamnya, berlangsung sebuah acara sakral berbalut ketegangan. Diantara riuhnya tetesan air hujan dan desas desus bisikan tamu undangan, pernikahan ini menjadi awal sebuah perjalanan yang akan menyingkap tabir gelap masa lalu keluarga pengantin.
Sorotan mata para tamu tertuju pada sepasang pengantin yang saat ini duduk diatas altar. Air muka keduanya seolah teduh dan begitu tenang. Padahal, dibalik semua itu tersimpan berjuta misteri yang sulit terpecahkan.
"Nak, sekuat apapun ombak menghantam, Baba minta kamu tetap tenang yaa, layaknya batu karang ditengah lautan. Semakin diterjang, ia semakin memperkuat cengkeramannya pada dasar bumi. Ketika badai mulai datang, yang perlu kamu lakukan hanyalah berpegang erat pada prinsip dan nilai-nilai dalam dirimu, dan jangan lupa untuk selalu meminta bantuan pada Allah yang maha kuasa seremeh apapun permintaanmu ."
***
-----------------------------
Dengan gaya bercerita layaknya buku harian, sakeena akan mencoba mencurahkan segala peristiwa yang terjadi dalam hidupnya sebagai bentuk penguraian emosi dan perasaan yang membelenggu batinnya. Akankah Sakeena seperti yang di pesankan sang Baba dalam menyikapi setiap irisan masalah yang terjadi dalam hidupnya?
Ikuti terus kisahnya di Sakeena's Journal.
___________________
#pensi
#eventpensi
#pensivol14
#teorikata

KAMU SEDANG MEMBACA
Sakeena's Journal (From This => Fraternal, To This => Marital)
Novela JuvenilDua jiwa yang diduga sedarah, Sakha dan Sakeena telah tumbuh bersama sejak kecil dalam keyakinan bahwa ikatan mereka hanya sebatas keluarga. Namun keadaan berubah drastis saat sebuah rahasia besar terungkap, yang membuat Sakha mengambil tindakan ne...