Prolog

71 8 2
                                    

Cerita ini mungkin akan terkesan melanggar adat dan syariat, tapi sebetulnya tidak bermaksud demikian. Karena hal tersebut hanya sebagai jalan pembuka untuk mengungkap intrik busuk oknum yang selama ini berselimut dalam jubah kemuliaan. 

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tindakan asusila beberapa tahun belakangan ini, begitu marak terjadi. Dan sebagian besar dilakukan oleh oknum yang mengaku dirinya sebagai tokoh agama. Hal ini jelas sangat merugikan nama baik guru-guru memegang erat prinsip dan syariat.

Tidak sedikit dari masyarakat awam yang antipati terhadap Islam karena ulah segelintir oknum yang mencoreng nama baik Islam itu sendiri. Sebagai muslim, tugas kita harus membantu meluruskan stigma masyarakat terhadap agama yang Rahmatan Lil Alamin.

Dalam kisah fiksi ini, penulis mencoba mengungkap kedua sisi mata uang sebuah pondok pesantren. Mengungkap intrik yang bersembunyi di balik kata guru ngaji. Dan tujuan kisah ini ditulis juga agar pembaca bisa lebih selektif dalam memilih tempat yang baik untuk menimba ilmu, terlebih memilih seseorang yang dijadikan sebagai guru. 

Dengan sudut pandang tokoh utama dan orang ketiga, pembaca akan dibawa untuk mengarungi alur cerita yang sedikit berbeda. Selamat membaca dan menikmati kisahnya.

*****

"Merriage Is Scary" yang sempat ia bahas dalam sebuah seminar, mengedukasi para pendengar agar bijak dalam menyikapi pernikahan, nyatanya porsi menikah harus dirasakan sebelum ia sendiri merasa cukup dan siap untuk menjalaninya. Porsi Tuhan memang sudah sesuai otoritasnya, tidak bisa maju, tidak juga bisa diperlambat. 

Malam itu hujan turun dengan deras, menghantam atap kaca rumah megah di pinggiran kota. Didalamnya, berlangsung sebuah acara sakral berbalut ketegangan. Diantara tetesan air hujan dan bisikan masa lalu, pernikahan ini menjadi awal sebuah perjalanan yang akan menyingkap tabir gelap masa lalu mempelai wanita.

Sorotan mata para tamu tertuju pada sepasang pengantin yang saat ini duduk diatas altar. Air muka keduanya seolah teduh dan begitu tenang. Padahal, dibalik semua itu tersimpan berjuta misteri yang sulit terpecahkan. 

"Nak, sekuat apapun ombak menghantam, Baba minta kamu tetap tenang yaa, layaknya batu karang di lautan. Semakin diterjang, semakin memperkuat cengkeramannya pada dasar bumi. Ketika badai yang datang, cukup diam, tidak perlu berontak, dan minta bantuan pada Allah yang maha kuasa."

***

-----------------------------

Dengan gaya bercerita layaknya buku harian, sakeena akan mencoba mencurahkan segala peristiwa yang terjadi dalam hidupnya sebagai bentuk penguraian emosi dan perasaan yang membelenggu batinnya. Akankah Sakeena seperti yang di pesankan sang Baba dalam menyikapi setiap irisan masalah yang terjadi dalam hidupnya?

Ikuti terus kisahnya di Sakeena's Journal.

___________________

#pensi
#eventpensi
#pensivol14
#teorikata

Sakeena's Journal (From This => Fraternal, To This => Marital)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang