Sakeena's Journal (From This => Fraternal, To This => Marital)

My Twins

"Bubuun, abang gangguin Keena terus niih..."

"Bubuun, abangnya jail.."

"Why it's Gonna be seem like that.."

"Gotta out hell here?"

"Omaygadd,, that you like damn, dude."

"Shaka Abimana, can't you stop to wasn't my hell arround?"

Praannkk

Braakk

Trrlliinngg

Gubraaakk

"Bubuuun.... Huaaa..."

Kurang lebih seperti itulah kondisi dua anak kembar yang sudah lama terpisah, dan baru di persatukan.

Funfact gaiiss,, sebelum perpisahan selama sepuluh tahun karena pendidikan, kami juga sempat terpisah sejak bayi ternyata. Sampai aku, eh kami maksudnya berumur dua tahun.

Akupun kurang paham juga sebetulnya apa yang terjadi saat itu. Baik Bubun ataupun Baba belum banyak cerita soal ini. Mungkin suatu saat aku akan tau, kalau mereka sudah siap untuk cerita.

Aku bukan tipikal orang yang harus tau segalanya. Ketika orang itu belum mau membuka diri, yasudah, memang itu ranah privasinya yang aku tidak berhak tahu.

Setelah perpisahan selama dua tahun, perang dunia pun dimulai. Anak umur dua tahun yang dipertemukan, laki-laki dan perempuan yang beda sepaham, beda isi kepala, beda mainan kesukaan, akhirnya sangat sukses membuat kerusuhan. Boom. Duaarrr.

Mungkin dari situlah vertigo Bubun mulai muncul. Menghadapi kelakuan duo twinsnya yang bertingkah, begitu menguras energi lahir dan batin. Kasihan sekali Bubunku, untung stok sabarnya selalu ready.

Jika bisa digambarkan, sepertinya Bubun ingin sekali mengeluarkan isi kepalanya saat itu. Lalu menyumbat lubang telinganya dengan benda apapun, agar tidak mendengar lolongan cicada yang terus menghantui harinya. Subhanallah walhamdulillah, sabarnyaa Bubunku. Semoga Allah menempatkan Bubun dalam surga firdaus sebagai reward telah mengurus kami yang tingkahnya diluar nuklir ini, hehe... Maafin kami yaa Bubun...

Sekarang kami sudah besar kok, Semoga tidak se-merepotkan dulu saat kami masih kinyis-kinyis.

Kami berusaha sebisa mungkin untuk bisa membahagiakan Bubun dan juga Baba. Semampu kami tentunya, yang tidak mungkin menyelaraskan segala kemurahan dan jasa yang kalian berikan kepada kami.

Sekalipun seluruh isi dunia ini berikut segala gemintang yang menghiasi galaksi kami jadikan persembahan, tak akan mampu menyandingi kasih sayang yang kalian curahkan pada kami.

Baba dan Bubun adalah representasi kasih sayang Tuhan, Meski kami juga meyakini bahwa kasih sayang Allah jauh lebih besar dari kasih sayang orang tua manapun terhadap anaknya. Tapi, kami pun tidak sanggup lagi rasanya mendefinisikan sosok berharga yang tuhan kirimkan berupa wujud orang tua ini. Thanks full of Allah for all of the kind that you given for us.

Sepuluh tahun berpisah, tidak membuatnya berubah sama sekali. Sikapnya, perhatian kecilnya, kelakuan jail yang resenya setengah mati, dia tetap menjadi saudara kembar seperti yang ku kenal. Hanya perubahan fisik saja yang membuatnya tampak pangling terlihat.

Tubuh tinggi tidak terlalu kurus, porsi yang pas untuk pemuda seusianya. Wajahnya pun tidak banyak perubahan, masih sama, hidung mancung, mata sipit bulan sabit dengan bulu mata lentiknya, alis tebal melekuk, bibir kecil kemerahan, kulit putih bersih berseri. (Mohon maaf, bukan lagi endorse Abang sendiri untuk produk skincare, yaa 🙏)