Hari ini hari dimana Fay dan Becky melangsungkan acara pertunangannya, semua tamu yang hadir sudah pasti orang-orang dari kalangan pebisnis. Karena Fay memang seorang pembisnis dan Becky tentunya bekerja di perusahaan Fay.Sebenarnya Becky juga mempunyai perusahaannya sendiri, tetapi ia lebih memilih bekerja dengan pacarnya. Perusahaan Becky di kelola oleh Ayahnya, dan Becky jelas tidak mau bekerja jika di kantornya ada ayahnya apalagi ada adik tirinya disana.
Perusahaan itu di rintis dari 0 oleh almarhum Ibunya dan lebih tepatnya sekarang diwariskan kepada Becky, perusahaan itu akan jatuh di tangan Becky jika Becky sendiri sudah menikah. Itu persyaratan yang harus Becky lakukan agar perusahaan Ibunya bisa segera jatuh ke tangannya sendiri. Bukan ketangan Ayahnya yang brengsek itu.
Sekarang Becky akan bertunangan dengan Fay, entah kenapa ia mau dengan Fay perasaannya sedikit mengganjal tapi sejauh ini Fay memperlakukan Becky layaknya ratu yang hidup di istana mewah.
Kini Fay berdiri di depan para tamu undangan dan dengan lantang ia mengucapkan rasa hormat kepada para tamu yang hadir di acara pertunangannya sembari menggandeng tangan Becky disana.
"Para tamu undangan yang saya hormati, terimakasih karena sudah meluangkan waktunya untuk menghadiri acara sederhana ini, silahkan menikmatinya."
Semua tamu yang berada disana serempak tepuk tangan.
"Beck aku pergi dulu sebentar ada sesuatu yang harus aku urus." Izin Fay kepada Becky. Dan Fay mencium pipi Becky sekilas.
Becky masih menunjukkan wajah yang sangat amat bahagia, senyumnya begitu lebar sebelum kedatangan May yang menghampirinya.
"Akhirnya mimpimu terwujud Beck untuk bertunangan dengan Fay."
Becky ingin mengambil gelas yang berisi minuman, tapi di tahan oleh May. Lalu Becky paksa mengambil minuman dan tangan May berhasil disingkirkan.
"Kau sangat kecewa kan? Sayangnya, kau tak bisa merebut dia dariku." Becky melangkah keluar rumah menuju kolam renang, disusul May dari belakang.
"Benarkah?" May berjalan maju mendekati Becky lalu berbisik. "Apa kau tahu seberapa semangatnya dia kemarin malam di tempat tidurku?" May tertawa begitu melihat ekspresi yang Becky tunjukan sekarang.
"Apa maksudmu?"
"Sebenarnya kemarin malam Fay mencariku, katanya dia sudah lama tak menyukaimu. Bahkan, dia tak mau menikah denganmu."
Becky melempar gelasnya, emosinya dibuat memuncak oleh ucapan May. "Kau bohong!"
"Bagaimana kalau kau lihat ini?" May menunjukan ponselnya yang memperlihatkan kan foto telanjangnya yang tidur dengan Fay.
"Dasar tak tau malu." Tak segan-segan Becky langsung menampar pipi May dengan keras, hingga May mundur selangkah setelah di tampar Becky.
"Kau berani menamparku?" Lalu May teringat bahwa Becky tidak bisa berenang, dan kolam yang disini lumayan dalam. "Seingatku kau tak bisa berenang." memperlihatkan senyum liciknya.
"Apa maumu?" Becky mundur selangkah.
"Menurutmu, kalau kita terjatuh siapa yang akan ditolong oleh Fay duluan?" May mengambil pecahan kaca gelas yang di lempar Becky tadi lalu di tancapkan ke kaki Becky kemudian mendorongnya ke kolam.
Becky jatuh ke dalam kolam, kakinya kini kram, ini benar-benar sakit. Disusul oleh drama May yang ikut jatuh ke dalam kolam renang.
Becky berteriak untuk meminta tolong, May melakukan hal yang sama berpura-pura meminta tolong, orang-orang yang berada disana panik melihat kejadian itu.
Fay melihat kejadian itu tidak berpikir panjang ia menceburkan diri ke dalam kolam bukan untuk menyelamatkan Becky tunangannya melainkan untuk menyelamatkan May calon adik ipar.
Semua orang terlihat heran, kenapa menolong adik iparnya bukan menolong tunangannya sendiri. Orang-orang mulai berbisik-bisik dengan kejadian itu.
"Kenapa Nona Fay malah menyelamatkan calon adik iparnya dibanding tunangannya?"
"Tunangannya masih didalam air."
Fay membawa May ke atas darat. "Fay, kak Becky masih di dalam air."
"Abaikan dia."
Becky sudah mulai tidak bisa bernapas disana, Freen yang kebetulan ada disana dan menyaksikan kejadiaan itu langsung buru-buru masuk ke dalam kolam untuk menyelamatkan Becky dari sana.
"Hey kau tak apa kan?" Freen menggendong Becky lalu diangkatnya ke darat, dan langsung membawanya ke rumah sakit.
___________________
Becky berada dirumah sakit dan baru sadarkan diri setelah pagi.
"Kau sudah sadar? Gimana rasanya dicampakkan di hari pertunanganmu sendiri?" May tanpa izin masuk ke ruang inap Becky.
"Keluar!" Becky bangun dari baringannya.
"Apa kau tahu kenapa aku memilih hari itu? Karena aku mau menghancurkanmu, agar kau malu. Kau hanya pantas hidup di bayang-bayangku, orang yang kau cintai, begitu mudahnya meninggalkanmu. Kalau sekarang kau berlutut dan meminta maaf padaku atau menjilat sepatuku sampai bersih mungkin aku akan melepaskan Fay setelah aku rasa bosan."
Becky marah, ia langsung melemparkan gelas yang berada di atas meja arah May. Dan May reflek berdiri dari duduknya.
Waktu bersamaan dengan kedatangan Fay, May langsung melancarkan aksinya untuk membuat perhatian Fay hanya tertuju padanya seorang. Fay melihat ke lantai yang berserakan dengan serpihan kaca gelas.
"Beck, aku datang mengunjungimu dengan niat baik, kenapa kau begitu padaku." Menyentuh lengan Becky dan Becky langsung menghempaskan lengannya dari May.
"Beck kenapa kau begitu jahat? Kau yang mendorong May ke dalam kolam, dia sudah baik hati datang untuk menjengukmu, tapi kau malah bersikap seperti ini!"
"Fay, dalam kapasitas apa kau bicara seperti ini? Sebagai pacar May?"
"Omong kosong apa ini?"
"Tak perlu banyak bicara, kita putus."
"Apa?"
"Beck kau jangan keras kepala, reputasimu di kota Bangkok sudah buruk, kau harus bersyukur karena Fay masih mau menjadi tunanganmu."
"Aku paling tak suka sikap sombongmu seperti ini, kau jangan menyesal--"
"Aku paling menyesal tak menemukan sifat aslimu sejak awal bajingan! Kau keluarlah dan bawa wanita tak tahu diri ini dari sini!"
"Ayo kita pergi." Fay menggenggam tangan May dan pergi dari sana.
Dan Becky akhirnya mengeluarkan air matanya setelah sekian lama ia selalu merasa kuat dan tangguh, sudah lama ia harus menjadi wanita yang tegar, begitu banyak godaan menuju kebahagiaan, dan kali ini ia benar-benar muak sudah diperlakukan dengan sangat tidak adil. Kenapa tidak dari awal ia tahu sifat asli dari Fay kenapa baru sekarang terungkap? Dan lebih parahnya kenapa harus adik tirinya itu? Sudah Ayahnya sekarang tunangannya sendiri, Ibu dan Anak memang suka merebut kebahagiaan orang lain.
Hatinya sangat sakit sekarang, begitu menyesakkan di dalam dadanya, sekarang Becky sudah tidak mempunyai orang yang harus ia percayai lagi, semuanya begitu membuat dirinya hilang kepercayaan untuk tetap hidup.
Diam-diam seorang kakek-kakek mengintip dan menyaksikan kejadian menyedihkan tadi, dan si kakek itu akhirnya masuk menghampiri Becky yang sedang menangis sembari memegang dadanya yang sesak.
"Nak jangan sedih, kau tak layak mendapatkan seseorang yang menyakitimu."
Becky langsung berhenti menangis dan heran siapa kakek-kakek ini.
"Siapa Anda?"
_
_
_