May merebut buku nikah yang di pegang Becky secara paksa. "Kau tak buat buku palsu untuk bohongi Ayah kan?" Tuduh May kepada Becky.
"Reputasimu sudah tak bagus kenapa kau lebih ingin merusak reputasimu lagi?" Ucap Ibunya May.
"Aku merusak reputasiku karena menikah? Gimana dengan May? Dia hanya lebih muda enam bulan dariku dan juga putri kandung Ayah, dia selingkuh dalam pernikahan itu lebih memalukan."
Ibu tirinya sudah semakin terpancing kini dengan ucapan Becky yang nyata.
"Sayang dengarlah perkataannya itu keterlaluan."
"Baiklah karena kau sudah menikah bawalah dia ke rumah biarkan kami tahu. Kalau tidak, kau harus menikahi anak keluarga Nakhon."
__________________Freen kini berada di dalam mobil miliknya untuk kembali ke perusahaan karena ada jadwal meeting yang harus di selesaikan, tapi Becky menelponnya untuk ke rumah bertemu dengan keluarganya.
"Apa sekarang kau ada waktu luang? Datanglah ke rumahku, ayahku mau bertemu denganmu."
"Sekarang? Tapi aku belum ganti baju masih sama dengan yang tadi?"
"Tak apa aku kirim alamatnya ke ponselmu."
"Oke."
"Putar balik ke Condo Wattana milik keluarga Istriku." Perintah Freen kepada sopirnya.
_________________
Freen datang dengan tangan kosong tanpa membawa apapun, karena ini sangat mendadak dan terburu-buru sampai ia tak punya waktu untuk mengganti pakaiannya.
"Ku perkenalkan dulu, dia suamiku Freen Avalon." Becky menggandeng lengan Freen di depan Ayahnya, Ibu tirinya serta Adik tirinya.
"Apa kau menikahi Becky?"
"Ya."
May yang melihat Freen langsung terpesona begitu melihat wajah rupawan milik Freen.
"Kapan wanita sialan ini cari suami secantik dia? Bahkan tampan juga ada di wajah Freen, mengalahkan kecantikan dari Fay. Tapi melihat penampilannya yang lusuh sepertinya dia orang miskin." Ucap May dalam hatinya.
"Setelah dia masuk aku bisa mencium bau kemiskinan, kau mencari orang liar untuk melawan Ayah kan? Kau menghancurkan diri sendiri."
"Aku suka apa urusanmu?"
"Lihatlah baju apa yang dia pakai? Baru selesai kerja buruh? Tak punya etika." Ucap Ayah Becky.
"Benar, Becky pertama kali datang tapi tak bawa apapun, tak peduli dia miskin atau pelit, aduhh kau pertimbangkanlah baik-baik." Tambah mulut pedas dari Ibu tirinya.
"Meski kalian sudah menikah aku tak setuju, cepat cerai sekarang."
Freen tetap tenang meskipun ia di rendahkan dan di remehkan oleh keluarga Becky, bahkan masih bisa tersenyum dengan sangat manis dan menggoda.
"Ini bukan hak Anda." Ucap Freen dengan tatapan tajam.
Freen berpikir mungkin tidak akan terjadi apa-apa setelah ia datang ke rumah Becky, tapi ternyata pikirannya terkubur oleh kenyataan, bahwa keluarga Becky haus akan kekayaan.