23 | janji!

354 40 3
                                    

Setelah membayar gulali yang di belinya, Zia langsung pergi ke arah bibir pantai.

Ya, Zia baru saja sampai di pantai tempat yang biasa ia datangi, ia kesini cuma karna merasa bosan saja dirumah nya.

Tetapi atensinya teralih saat melihat seseorang yang sepertinya ia kenali.

"Afan?" gumamnya.

"heran gua, ketemu mulu setiap di pantai dah"

"eh, dia nangis?"

Zia berjalan menghampiri Azka, Azka yang awalnya melihat ke arah laut langsung beralih ke arah orang yang telah menepuk bahu nya.

"Zia" dengan segera Azka membersihkan air matanya.

"Fan, lo kenapa?" tanya Zia seraya duduk di sampingnya.

"gapapa, tadi mata gue cuma kelilipan kena debu doang kok"

"lo ga bisa bohong sama gue, gue tau kok lo lagi ga baik baik aja"

"lo kenapa? gue sahabat lo, lo bisa cerita sama gue" sambung nya.

"gue, cuma keinget bang Indra Zi"

Zia tersenyum mendengarnya. "emm, daripada lo sedih sedih, mending makan ini bareng gue" ucap Zia dengan menunjukkan gulali yang dibeli nya tadi seraya tersenyum manis.

"pas banget tadi gue belinya rada jumbo, ntah kenapa padahal gue makannya cuma sendiri awalnya" lanjut nya.

"aaa" ucap Zia dengan mendekatkan gulali itu ke mulut Azka, Azka membuka mulut nya untuk menerima suapan gulali dari Zia.

"enak gak?" tanya Zia, Azka mengangguk anggukan kepala nya lucu.

"gantian gantian" ucap Azka lalu mengambil gulali yang di pegang Zia.

"aa" ucap Azka seraya mendekatkan gulali tersebut ke mulut Zia, Zia langsung membuka lebar mulutnya.

"gimana, enak kan?"

"bangett! gila, gue suka deh" jawab Zia dengan wajah lucunya.

Azka tertawa melihat tingkah lakunya.

"gitu dongg ketawa, jangan sedih sedih"

"thanks ya Zi" Zia tersenyum sebagai tanggapan.

"kesana yuk" ajak Zia yang langsung menarik Azka.

Mereka menghabiskan waktu nya bersama di sana sambil menunggu matahari terbenam, di mulai dari bermain main pasir, setelah itu bermain air, lalu bermain kejar kejaran, diiringi dengan tawa dan canda yang menemani keseruan mereka, dan senyum yang selalu terukir tanpa hilang sedikitpun.

Dan yang ditunggu tunggu pun tiba, mereka duduk kembali di pasir itu untuk menyaksikan senja.

"jangan pernah ninggalin gue ya?" Zia, dengan menatap wajah Azka.

"gue janji, gue ga akan ninggalin lo" jawab Azka.

"janji kelingking" ucap Zia dengan mengangkat jari kelingking nya, dan Azka membalas itu.

"semoga.." lirih Azka di dalam hatinya.

Setelah matahari sudah terbenam sempurna, mereka memutuskan untuk pulang.

Azka mengantarkan Zia dulu ke rumahnya, karna awalnya Zia kesini hanya sendiri dengan taksi online yang di pesannya.

"bisa ga?" tanya Azka yang melihat Zia tampak kesusahan memasangkan helmnya, Zia menggeleng dengan memperlihatkan deretan giginya.

Mendengar itu, Azka langsung memasangkan helm Zia. "sweet banget lu, salting deh"

"apasihh" balas Azka dengan menahan tawanya, tingkah Zia hari ini sangat menggemaskan menurutnya.

10 menit perjalanan, sampai lah mereka di depan pagar rumah Zia.

"mau mampir gak?"

"gausah deh Zi, udah malem juga"

"its okey, makasii ya udah anterin gue" ucap Zia dengan senyumannya.

"iya sama sama, makasi juga ya buat hari ini" jawab Azka dan tersenyum manis.

Zia mengangguk sebagai tanggapan.

"masuk sono, gue balik ya" ucap Azka yang mulai memasangkan helm full face nya kembali.

"iya gue masuk nih, hati hati lo, jangan ngebut ngebut"

"siapp kapten" balas Azka.

"dadaaaa" ucap Zia seraya menutup pagar nya.

"daaa" jawab Azka.

Dan setelah Zia menghilang terhalang pagar, Azka langsung menyalakan motornya dan pergi dari rumah Zia.










Bersambung..

Kali ini pendek guyss, karna chapter ini ter khusus untuk ZiFan/ZiKa.

Vote nya jangan lupa yaa

See you next chapterr

-azka rafanza-

Azka Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang