04.

465 40 5
                                    

Pagi hari yang cerah seperti biasa, suara kokok ayam mengganggu tidur Azka pagi itu. Azka terbangun dengan malas.

"huhh.. Semoga gua bisa tenang dihari ini tanpa ada masalah." ucap Azka sembari mengucek matanya yang masih buram.

Ia segera beranjak ke kamar mandi melakukan kebiasaan nya seperti biasa, mandi, pakai seragam, sarapan, lalu berangkat sekolah, begitu seterusnya setiap hari.

...

"heii zi!"

"monyong!" Zia terlonjak kaget.
"ihh, ngagetin luu"

"hehe, lagi ngapain serius amat?"

"lagi ngerjain tugas les"

"oh" Azka mengangguk paham.
"gurunya masih lama kan ya? Gue ke toilet dulu deh" gumamnya

"eh, mau kemana?" ucap Zia yang mencekal tangan Azka

"ke toilet bentar zi"

"oh" Zia mengangguk dan melepaskan tangan Azka, lalu Azka pun langsung beranjak pergi meninggalkan kelas dan menuju ke toilet.

"hai manis" ucap seorang laki-laki yang menghadang azka saat ia sudah didekat toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"hai manis" ucap seorang laki-laki yang menghadang azka saat ia sudah didekat toilet.

"k-kak arie" ucapnya kaget

"santai dong, kayak lagi liat setan aja sih"

"e-ee a-aku mau ke toilet dulu ya" ucapnya dan ingin pergi tapi dengan cepat arie menarik tangan nya

"ehh tunggu, ikut gue dulu lah bentar"

"tapi k-"

"udah ayo!" bentaknya

Kedua teman arie merangkul azka bak teman akrab yang sedang bercengkerama sambil mengikuti arie yang berjalan didepan mereka.

Bruk!

Kedua teman arie tadi langsung melempar Azka ke lantai berdebu itu setelah sampai.

"sekarang, lo tau gak salah lo apa?"

Azka menggeleng

Arie menjambak rambut Azka memaksa kedua pasang mata itu untuk bertemu

Plak!

Satu tamparan lolos mengenai pipi putih azka.

"coba deh lo pikir pikir lagi"

"ga ada kak"

Plak!

"nah itu tau, gue cuman kangen aja sama lo"

Gila! Rasanya ingin sekali ia memaki orang yang dihadapannya ini.
Lantas, untuk apa ia dibawa kemari? Kangen katanya?

"santai dulu lah sebentar" ucap Arie yang entah sejak kapan sudah menghisap sebatang rokok. "Tangan!"
Azka langsung memberikan telapak tangan nya untuk dijadikan asbak rokok bagi arie.

"ah aw" ucapnya kala abu dari rokok yang masih menyala itu mengenai telapak tangan nya. "upss, maaf ga sengaja tapi niat" arie berkata dengan nada mengejek.

"emm, kayaknya kali ini gue baik dulu ya sama lo" ucap arie sambil berjalan pergi ke arah pintu

"guys" ucap arie pada teman temannya seperti memberi kode

Lalu salah satu teman arie menjambak rambut Azka dan membenturkan kepalanya ke dinding.

"bayy" ucapnya dengan nada mengejek lalu menutup dan mengunci pintu tersebut
Ia sama sekali tak menghiraukan Azka yang sudah teriak teriak dan memukul mukul pintu itu.

"KAK BUKAA!!, KAK ARIE!"

Azka memegang kepalanya yang terasa sakit.

Pandangannya juga sudah mulai mengabur.

Mungkin ini karna benturan keras di kepalanya tadi.

Bruk!

Dan pada akhirnya dia kehilangan kesadarannya.

Contoh gambar (anggap aja mic yang di mulut itu gaada ya gess)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Contoh gambar (anggap aja mic yang di mulut itu gaada ya gess)

••••

"gila! Ini Afan kemana sih? Udah bel istirahat tu bocah masih belum balik, gue jadi khawatir apa terjadi sesuatu sama dia ya" gumam Zia

"ga ga, gabisa gue harus cari Afan sekarang!" gumamnya lagi

"eh zi, mau kemana, Azka mana? Kok ga bareng lo?" ucap Aza karna tak sengaja berpapasan dengan Zia.

"anu kak, itu aduh gimana ya"

"anu anu apa sih"

"itu ee, a-azka azka tadi pergi ke toilet trus sampe sekarang masih belum balik balik, aku juga ini mau cari"

"HAH, b-bentar kakak telpon kak gio dulu" ucap Aza dan mengeluarkan hp nya lalu mencari kontak gio.

Panggilan terjawab..

"kak, lo dimana?"

"di kantin, kenapa emang?"

"tadi Zia bilang Azka pergi ke toilet, tapi sampe sekarang juga belum balik balik anaknya"

"yaudah, sekarang lo dimana?"

"didepan kelas nya Azka"

"oke, gue kesana! Tunggu"

Panggilan berakhir..

"gimana, kak?"

"dia kesini, kita tunggu aja kita cari Azka bareng bareng"

"oke"









Bersambung..

-azka rafanza-

Azka Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang