BAB 3

0 1 0
                                    

Berikut adalah contoh Bab 3 untuk novel *Mimpiku*. Bab ini melanjutkan perkembangan cerita dengan menunjukkan langkah konkret yang diambil Alia setelah kegagalannya dan memperkenalkan unsur baru yang akan mempengaruhi perjalanan selanjutnya.

---

**Bab 3: Terobosan Baru**

Pagi itu, udara di Jakarta terasa lembap, dengan kabut pagi yang mengelilingi gedung-gedung tinggi. Di dalam laboratorium bawah tanah yang sama seperti sebelumnya, Alia sedang mempersiapkan pertemuan dengan Dr. Adrian. Dia telah bekerja sepanjang malam untuk memperbaiki kesalahan dalam simulasi, bertekad untuk mendapatkan kembali kepercayaannya.

Ketika Dr. Adrian tiba, dia membawa sejumlah peralatan tambahan dan tampak sangat bersemangat. Alia merasakan getaran positif dari kehadiran mentornya, dan itu memberinya dorongan moral yang sangat dibutuhkan.

“Selamat pagi, Alia,” sapa Dr. Adrian, sambil tersenyum. “Aku sudah melihat hasil revisi awalmu. Bagaimana perasaanmu tentang kemajuan ini?”

Alia memandang layar holografis yang menampilkan simulasi baru yang telah dia perbaiki. “Aku merasa lebih baik, tapi aku masih khawatir ada kesalahan yang mungkin terlewat. Aku sangat ingin memastikan semuanya sempurna kali ini.”

Dr. Adrian mendekati meja kontrol dan memulai simulasi. “Mari kita lihat bersama. Ingat, proses ini adalah tentang belajar dan berkembang. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.”

Selama beberapa jam, Alia dan Dr. Adrian meneliti setiap bagian dari simulasi. Mereka menemukan beberapa kesalahan kecil dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Dr. Adrian memberikan umpan balik yang konstruktif dan terus memotivasi Alia untuk terus maju.

Ketika mereka akhirnya menyelesaikan perbaikan, Dr. Adrian berbalik dengan wajah penuh harapan. “Kita telah melakukan banyak pekerjaan di sini. Sekarang, mari kita uji simulasi dalam skenario dunia nyata.”

Mereka berdua bekerja dengan cepat, mengintegrasikan simulasi ke dalam sistem uji coba dunia nyata. Ketika mesin dihidupkan, hasilnya jauh lebih stabil dan realistis daripada sebelumnya. Alia merasakan campuran kegembiraan dan ketegangan saat dia menyaksikan simulasi berfungsi dengan sempurna.

“Aku harus memberitahumu sesuatu,” kata Dr. Adrian setelah menutup sesi. “Kamu tidak sendirian dalam perjuangan ini. Aku tahu seseorang yang mungkin bisa memberikan perspektif tambahan untuk proyekmu. Dia adalah seorang ahli di bidang ini dan bisa jadi kunci untuk membantu kamu mencapai terobosan besar.”

Dr. Adrian memberikan kontak seorang ilmuwan bernama Dr. Maya, yang dikenal dengan inovasinya dalam teknologi simulasi dan impian. Alia merasa campur aduk antara kekaguman dan ketidakpastian, tetapi dia tahu bahwa menerima bantuan bisa menjadi langkah penting untuk sukses.

Alia menghubungi Dr. Maya dan mengatur pertemuan. Pada hari yang sama, mereka bertemu di sebuah kafe modern yang terletak di pusat kota. Dr. Maya, dengan penampilan cerdas dan penuh percaya diri, menyambut Alia dengan senyum ramah.

“Dr. Maya, terima kasih telah meluangkan waktu untuk bertemu dengan saya. Saya telah bekerja keras untuk memperbaiki simulasi saya dan mendengar bahwa Anda mungkin bisa memberikan wawasan tambahan,” kata Alia dengan harapan.

Dr. Maya memeriksa hasil simulasi dengan teliti, lalu mengangguk. “Saya melihat potensi besar di sini, Alia. Tapi untuk benar-benar membuat terobosan, kamu perlu mempertimbangkan beberapa elemen tambahan—seperti bagaimana emosi dan motivasi karakter bisa memengaruhi hasil simulasi.”

Dr. Maya memberikan saran dan teknik yang belum pernah dipertimbangkan Alia sebelumnya, termasuk cara mengintegrasikan feedback dari pengguna dan menyesuaikan elemen simulasi dengan respons emosional. Dengan wawasan baru ini, Alia merasa lebih siap untuk membuat perubahan yang diperlukan.

Setelah pertemuan, Alia kembali ke lab dengan semangat baru. Dia bekerja keras sepanjang malam, menerapkan saran dari Dr. Maya ke dalam simulasi. Keesokan paginya, ketika dia menjalankan simulasi terakhir, hasilnya jauh lebih cemerlang. Simulasi tidak hanya berfungsi dengan baik tetapi juga memberikan hasil yang lebih realistis dan memuaskan.

Dengan senyum di wajahnya, Alia merasa terinspirasi dan bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini. Dia tahu bahwa meskipun jalan di depan mungkin masih penuh dengan tantangan, dia sekarang memiliki alat dan dukungan yang dibutuhkan untuk menghadapi apa pun yang datang.

Di malam hari, Alia duduk di balkon rumahnya, memandang ke arah kota yang bersinar. Dia merasa seperti dia telah menemukan kembali tujuan dan motivasinya. Dia tahu bahwa dia masih harus berjuang keras untuk mencapai impiannya, tetapi dengan tekad baru dan dukungan yang diperoleh, dia siap untuk melangkah lebih jauh dan menghadapi masa depan yang penuh dengan kemungkinan.

---

Bab 3 ini menunjukkan kemajuan Alia setelah kegagalannya, memperkenalkan dukungan tambahan dari seorang ahli, dan mengarah pada perkembangan yang signifikan dalam proyeknya. Ini juga memberikan pembaca gambaran lebih lanjut tentang tantangan yang akan datang dan bagaimana Alia mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

MimpikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang