Cahaya di Ujung Terowongan
Kehidupan di akademi perlahan kembali normal setelah pengungkapan pengkhianatan Prof. Joko. Meskipun keamanan proyek Alia telah diperkuat, ketegangan masih terasa di setiap sudut. Proyek yang dulunya menjadi lambang impian kini menjadi simbol pertempuran melawan ancaman yang tak terduga.
Dengan dukungan dari organisasi internasional, Alia berfokus pada pengembangan lanjutan proyeknya. Dia bekerja lebih keras dari sebelumnya, memastikan setiap aspek proyek mendapat perhatian dan perlindungan yang dibutuhkan. Dukungan teknis dan finansial yang diterima memberikan dorongan besar, tetapi Alia tetap waspada terhadap kemungkinan serangan di masa depan.
Satu pagi, Alia menerima undangan untuk menghadiri konferensi internasional tentang inovasi teknologi. Undangan ini datang sebagai hasil dari pengakuan terhadap kemajuan proyeknya dan kemungkinan dampaknya secara global. Meskipun dia merasa belum sepenuhnya siap, kesempatan ini tampaknya terlalu penting untuk dilewatkan.
Di konferensi, Alia mempresentasikan proyeknya di depan audiens yang beragam, termasuk para ahli, investor, dan pemimpin industri. Presentasinya disambut dengan antusiasme dan minat yang besar. Beberapa investor menyatakan ketertarikan mereka untuk mendukung proyek tersebut secara lebih dalam, dan Alia merasa lebih yakin tentang arah yang diambilnya.
Saat konferensi berlangsung, Alia bertemu dengan Bapak Rian, perwakilan dari organisasi internasional yang telah memberikan dukungan. Bapak Rian mengajak Alia untuk berdiskusi di luar ruangan, menjanjikan informasi penting yang mungkin berdampak pada proyeknya.
Di ruang konferensi yang tenang, Bapak Rian mengungkapkan informasi yang mengejutkan. “Alia, ada kabar baik dan buruk. Kumpulan Elit telah mengalami perpecahan internal, dan mereka sedang mengalami kesulitan untuk melanjutkan operasi mereka secara efektif. Namun, kami juga mendapatkan informasi bahwa mereka sedang merencanakan serangan besar untuk mendapatkan kembali kontrol atas proyek yang telah kamu bangun.”
Alia merasa campur aduk antara lega dan cemas. “Jadi, mereka masih berusaha menghentikan proyekku? Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dari serangan ini?”
Bapak Rian menjelaskan bahwa mereka memiliki rencana untuk memperkuat keamanan lebih lanjut dan mengatur sistem peringatan dini. Mereka juga akan memberikan dukungan tambahan untuk membantu Alia menghadapi ancaman yang mungkin muncul. Alia merasa terbantu, tetapi dia tahu bahwa kesiapsiagaan tetap penting.
Setelah konferensi, Alia kembali ke akademi dengan semangat baru. Dia bekerja sama dengan tim keamanan untuk menerapkan langkah-langkah perlindungan tambahan yang disarankan. Semua sistem diperiksa secara menyeluruh, dan protokol keamanan diperbarui untuk menghadapi potensi ancaman.
Di tengah persiapan, Alia menerima pesan dari Arief. Pesan tersebut berisi permintaan untuk bertemu dan memberikan penjelasan tentang perannya dalam peristiwa sebelumnya. Alia merasa ragu, tetapi dia memutuskan untuk memberi kesempatan pada Arief.
Saat mereka bertemu, Arief menjelaskan bahwa dia sebenarnya tidak sepenuhnya terlibat dalam rencana Kumpulan Elit. Dia mengatakan bahwa dia terjebak dalam situasi sulit dan berusaha untuk melindungi dirinya sendiri. Meskipun penjelasan Arief tampak tulus, Alia tetap berhati-hati. Dia memutuskan untuk bekerja sama dengan Arief dalam beberapa hal tetapi tetap memantau tindakannya dengan cermat.
Dengan semua persiapan dan perlindungan yang diperkuat, Alia merasa lebih siap untuk menghadapi ancaman yang akan datang. Dia bertekad untuk melindungi proyek dan mimpinya, apa pun yang terjadi.
Hari-hari berlalu dengan persiapan yang intens. Alia dan timnya siap menghadapi kemungkinan serangan dari Kumpulan Elit. Namun, ketegangan di udara terasa menurun sedikit karena dukungan yang kuat dan perlindungan tambahan yang diberikan.
Suatu malam, saat Alia duduk di laboratoriumnya, dia merenung tentang perjalanan yang telah dia lalui. Meskipun banyak rintangan dan ancaman yang dia hadapi, dia merasa bahwa dia telah berkembang dan belajar banyak tentang kekuatan dan ketahanannya sendiri. Dia tahu bahwa perjalanan masih panjang, tetapi dia merasa lebih siap untuk menghadapi masa depan.
Dengan tekad yang bulat dan harapan baru, Alia siap untuk melanjutkan perjuangannya. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian dalam perjalanannya, dan dukungan dari teman, tim, dan mitra internasional memberikan kekuatan tambahan untuk terus maju.
Alia menatap layar komputernya dengan penuh harapan, siap untuk melangkah ke fase berikutnya dari proyeknya. Dengan semangat dan tekad yang diperbarui, dia merasa yakin bahwa dia akan bisa menghadapi setiap tantangan yang datang dan mencapai impian yang telah dia perjuangkan.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpiku
Science FictionDi Jakarta, Alia adalah seorang siswa SMA dengan tekad yang kuat dan impian besar untuk menciptakan proyek teknologi yang dapat mengubah dunia. Namun, perjalanan menuju impian itu tidaklah mudah. Saat dia memasuki masa kuliah dan mulai mengembangkan...