Bab 6: Jalan Menuju Kebebasan

6 1 0
                                    

Waktu terus berlalu, dan aku akhirnya lulus dari sekolah. Hari kelulusan adalah momen yang penuh campur aduk—antara kebahagiaan karena berhasil menyelesaikan masa sekolah dan kegelisahan tentang apa yang akan datang selanjutnya. Namun, di dalam hati, aku tahu bahwa inilah saatnya untuk membuat keputusan besar dalam hidupku. Aku tidak bisa lagi terus-terusan tinggal di rumah yang penuh dengan konflik dan bayang-bayang masa lalu. Aku butuh ruang untuk bernapas, untuk menemukan jati diri yang selama ini terasa hilang.

Dengan tekad yang bulat, aku memutuskan untuk mencari pekerjaan. Aku tahu ini adalah langkah pertama untuk keluar dari rumah, untuk mencapai kemandirian yang aku dambakan. Awalnya, ibuku menentang keputusan ini. Dia beranggapan bahwa aku harus melanjutkan pendidikan dan mengikuti jalan yang sudah ia rencanakan untukku. Namun, kali ini aku tidak mundur. Aku jelaskan kepadanya bahwa aku butuh ruang dan kesempatan untuk berdiri di atas kakiku sendiri, tanpa terus-menerus merasa terjebak dalam bayang-bayangnya.

Aku mulai mencari pekerjaan, dan setelah beberapa waktu, aku berhasil mendapatkan posisi di sebuah perusahaan kecil. Meskipun bukan pekerjaan yang besar atau glamor, bagiku itu adalah tiket menuju kebebasan. Dengan penghasilan yang kuperoleh, aku mulai menabung dan merencanakan masa depan yang kuinginkan—masa depan yang aku tentukan sendiri, tanpa dikendalikan oleh ekspektasi orang lain.

Hari-hari berlalu, dan meskipun pekerjaan tidak selalu mudah, aku merasakan kebahagiaan yang selama ini hilang. Setiap hari, aku belajar sesuatu yang baru, baik tentang dunia kerja maupun tentang diriku sendiri. Sedikit demi sedikit, aku mulai merasa lebih kuat, lebih percaya diri. Dan yang terpenting, aku mulai menemukan kedamaian yang selama ini kucari.

Jejak Luar di Balik Pintu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang