PART 02 - He Came to Take Her

13 7 0
                                    

CELLESTIAL Official Center. JAEGGER'S SKYSCRAPER SQUARE.
Queens, NYC - USA. 09:24 PM.

Menjelang malam, Jane masih terduduk diam diruang kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjelang malam, Jane masih terduduk diam diruang kerja. Ini sudah hari ketiga pasca kematian Nolan. Belum ada perubahan yang signifikan dari sikap dan tingkah lakunya. Jane masih terjebak oleh suatu beban yang membuatnya sulit untuk lepas dari cengkraman kegelapan.

Semua orang berfikir jika itu adalah hal yang wajar ketika seseorang ditinggal mati oleh orang yang disayangi.

Sudah hampir dua jam, Jane termenung sendirian disana. Tidak ada yang dilakukan lagi selain menatap kosong ke arah sebuah televisi di sudut ruang kerjanya yang tengah memberitakan tentang kematian Nolan. Nama Axeiro Jaegger turut ikut terseret disana. Ia sendiri yang melaporkan pria itu atas kesaksian Nolan sebelum tiada. Namun setelah diperiksa, Axeiro sama sekali tidak terbukti bersalah. Hal itu dapat Jane ketahui dari keterangan polisi yang tadi siang menemui.

Axeiro Eressier Jaegger-------Benar, dia adalah pemilik wajah yang memperhatikan Jane di hari pemakaman-------juga, pemilik dari tempat yang saat ini di duduki oleh perusahaan Cellestial. Entah untuk tujuan apa pria itu datang dan menunjukkan dirinya pada saat itu. Mata tajamnya seolah memberikan suatu pertanda untuk Jane. Tapi apapun itu, Jane akan siap menghadapinya.

Pintu tampak dibuka, Skylar masuk sembari membawa segelas teh hangat yang sepertinya untuk Jane. "Semua karyawan sudah pulang. Apa kau masih tetap ingin disini, Jane?" Itu bukan sekedar pertanyaan, melainkan bentuk sindiran supaya Jane mau pulang karena hari sudah semakin malam.

Jane mengerjap disaat Skylar meletakkan cangkir teh tepat dihadapannya. Hembusan nafas yang kasar keluar begitu saja dari indera penciumannya. "Jika kau ingin pulang-------pulanglah. Tidak usah memikirkan dan mengkhawatirkanku. Aku akan baik-baik saja!" Katanya dengan parau, sementara matanya sama sekali tidak melirik Skylar.

Skylar membuang nafas sabar. "Kau pikir aku akan percaya disaat kau berkata 'kau akan baik-baik saja' hm? Tidak 'kah kau sadari jika tingkah lakumu sudah membuat semua orang cemas?! Kau kurang makan, kurang istirahat, dan selalu melamun. Bagaimana bisa aku meninggalkanmu dalam keadaan seperti itu."

Jane hanya terlihat diam. Ia tahu jika Skylar begitu peduli padanya, tapi sungguh-------Jane benar-benar belum bisa lepas dari mimpi buruknya. Kematian Nolan benar-benar membuat Jane selalu merasa dihantui.

Lagi, nafas kasar terdengar kembali berhembus-------bersumber dari Skylar yang menerima kembali keterdiaman Jane sebagai bentuk respon.

"Ketiga orang yang pada saat malam itu memulangkan Nolan-------mereka ditemukan tewas. Mereka ditemukan dalam kondisi tertembak di bagian kepala mereka." Papar Skylar yang mampu membuat Jane mau menolehkan wajahnya pada sang sahabat walau hanya sekilas.

"I know!"

Skylar menerawang pikirannya. "Aku yakin orang yang telah melenyapkan mereka adalah orang yang sama dengan pelaku pembunuh Nolan. Kau harus berhati-hati. Aku takut, setelah Nolan-------kaulah yang mereka incar."

She's the DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang