PART 03 - Presumption

16 7 0
                                    

PALACE Of The AXE. Long Island, NYC - USA.
08:34 AM.

 08:34 AM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axeiro keluar dari elevator

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axeiro keluar dari elevator. Dibelakangnya berjalan seorang Isaac Ryker, sang kaki tangan yang senantiasa mengikuti atasannya dengan setia. Langkah mereka dengan tegas mengarah ke satu tempat. Living room. Rupanya, empat orang pria sudah menunggunya disana, hampir dari setengah jam yang lalu.

"Well, ternyata singa betinamu cukup buas!" Hael Rockwell berujar dengan kekehan yang khas ketika melihat jika sudut kening Axeiro terlapisi oleh handsaplast mini secara apik.

Mendengar itu, Axeiro hanya tersenyum tipis sebelum kemudian mendudukkan bokongnya di salah satu sofa. Begitu juga dengan Isaac yang mengambil posisi duduk di dekat sang atasan. "Ini hanya luka kecil! Lagipula itu hal yang wajar mengingat jika aku membawanya secara tiba-tiba."

Hael kembali terkekeh pelan sebelum kemudian menenggak kembali wine yang ada di lengannya. "Jika aku jadi kau, mungkin aku sudah menghukumnya saat itu juga! Ah, melemparnya ke tempat tidur lalu membuatnya melenguh sepanjang malam merupakan hukuman yang paling tepat."

"Bajingan sepertimu hanya mementingkan gairah dan nafsu semata! Menjijikan." Ryder menyahut dengan nada dingin.

Mata hijau Hael segera mendelik ke arah Ryder. Bibir tipisnya melengkung, membentuk seringaian tipis. "Man, ayolah. Tidak usah denial. Menyentuh dan memanjakan wanita adalah hal yang paling memabukkan di Dunia ini. Kau harus mencobanya, brother. At least, sekali seumur hidupmu. Itu juga-------" Hael menyeringai lebar, berusaha menggoda Ryder yang terkenal kutub. "Jika kau tidak ketagihan untuk melakukannya lagi."

Ryder tampak berdecih tak suka. "Lebih baik aku mati dibanding harus menyentuh mereka!"

"Ah, apa kau akan selamanya seperti ini Ray?!" Hael semakin tertawa rendah. "Kalau begitu aku sarankan untuk segera mendaftar jadi pastor saja. Supaya kau semakin suci dan bersih dari dosa!"

Tidak ada ekspresi lain, Ryder hanya terdiam dengan wajah yang benar-benar beku sebagai bentuk respon atas guyonan Hael.

"Here," Roscoe melempar berkas yang sedari tadi ia crosscheck ke hadapan Axeiro. "List dari pemilik senjata Colt Python. Semua nama pemiliknya ada disana."

She's the DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang