[Mature Story]
Rate Age : 21+
Berawal dari tewasnya sang adik, terkuaklah satu per satu kepingan misteri dari hidupnya.
Hidup Jane Alexandra Wyatt.
Ia sama sekali tak menyangka jika takdir akan membawanya menuju Dunia tak terbatas. Dunia milik Axe...
PALACE Of The AXE. Jane's Alexandra Room. 10:11 AM.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secara perlahan, Netra birunya terbuka. Dengan cepat Jane bisa merasakan jika hawa nafas yang keluar dari hidungnya terasa panas. Rasa pusing seolah menari di dalam kepalanya. Degup jantungnya memompa lebih cepat. Rasa mual juga begitu menekan ulu hatinya.
Jane memutuskan untuk bangun dan bersandar di kepala ranjang. Ia meringis, merasakan kepalanya yang berdenyut nyeri. Keringat dingin begitu membanjiri wajah cantiknya. Sementara bibir ranumnya semakin memucat seiring gejolak panas mulai terasa di sekujur tubuh.
Kembali meringis, Jane mulai mengedarkan pandangan. Ia tidak tahu ada dimana. Suasananya begitu asing. Namun, nuansa mewah sekaligus futuristik begitu memanjakan kedua mata Jane yang sudah terlihat sayu.
Hanya berselang sepuluh detik, pintu kamar terbuka secara otomatis. Tiga wanita berpakaian sama, seperti para maid-------masuk secara bergantian kesana.
"Nona Alexandra, anda sudah bangun?!" Seorang wanita berwajah paruh baya langsung menghampiri Jane dengan cepat. "Freya, Letty, cepat buka semua tirai kacanya setelah itu bersihkan setiap sudut dari kamar ini! Aku akan mengurus Nona Alexandra terlebih dahulu!" Ucapnya lagi sembari berjalan cepat.
Lantas, para maid yang di panggil bergegas melaksanakan tugas mereka.
"Nona, apa ada yang anda butuhkan?!" Tanya wanita paruh baya itu dengan sopan sebelum kemudian berdiri di sisi ranjang. Menunggu perintah. "Perkenalkan, nama saya Elise Josiah. Saya adalah kepala para pelayan wanita di Mansion ini. Tuan Axeiro meminta sa-------"
"Dimana kamar mandinya?! Aku-------Aku ingin-------" Belum sempat Jane menyelesaikan kalimatnya, rasa mual semakin bergejolak di dalam perutnya.
"Nona, wajah anda sangat puc-------" Ucapan Elise terhenti disaat Jane memegang lengannya. Bukan karena itu yang membuat Elise berhenti sekaligus syok, tapi karena suhu tubuh Jane yang terasa sangat panas.
"A-------Aku ingin ke kamar mandi." Pinta Jane, tersenggal.
"Ya tuhan, suhu tubuh anda sangat panas-------" Elise bergegas merangkul Jane. "FREYA, CEPAT PANGGIL DOKTER PRIBADI TUAN AXEIRO! LETTY, BAWAKAN AIR HANGAT DAN BUATKAN SEMANGKUK BUBUR. CEPAT!" Titah Elise dengan nada tinggi, merasa sangat panik-------kepada para pelayan asuhannya sembari memapah Jane ke arah kamar mandi.
***
The Empire Hills. New Jersey, California - USA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
