PART 06 - The Arrival of the Low-Mouthed Demon

24 7 0
                                    

PALACE Of The AXE.
Long Island, NYC - USA. 07:24 PM.

"Dia sedikit menyebalkan. Seharian penuh Axeiro tidak ingin meninggalkanku. Alasannya, cuma khawatir. Padahal aku merasa risih dan sama sekali tak bisa fokus untuk beristirahat disaat matanya yang tajam terus tertuju padaku," Ocehan Jane begitu menggema di ruang makan yang cukup besar dan sepi tersebut.

"Tapi kau suka 'kan?!" Skylar mulai menggoda.

Jane mendelik, namun disertai senyuman yang tertahan. "Tidak, maksudku-------Aku yang lebih mengkhawatirkannya. Karena aku, dia sampai rela meninggalkan pekerjaan pentingnya!"

"Ah, kau sangat beruntung sweetie. Dia begitu peduli padamu. Kau berhasil membuatku sangat iri," celoteh Skylar dengan senyuman menyebalkan khas wanita itu. Tapi tak lama kemudian Skylar terperangah, seolah malaikat baru saja turun dari atas langit. "Astaga, aku rasa Axeiro benar-benar sudah mencintaimu!"

Jane langsung tersedak daging beef  yang baru saja mendarat di mulutnya. Dengan cepat, Skylar memberikan gelas berisi air putih padanya.

"Apa kau bilang!?" Pekik Jane sesaat setelah meminum air.

Skylar mendelik jengah. "Aku bilang dia mencintaimu!"

"Tidak mungkin!" Kicau Jane, tak percaya. "Dia hanya kasihan padaku. Aku yakin dia membawaku kesini dan mau merawatku hanya karena dia merasa bersalah setelah apa yang dilakukannya terhadap Nol-------"

"Masih percaya dengan hal itu setelah semua yang dia lakukan untukmu, hm?! Remember, he's your Superman!" Senggah Skylar sembari menatap Jane dengan kedua alis yang terangkat.

Alhasil, Jane dibuat salah tingkah. "T------Tentu saja. Dia sendiri yang bicara padaku."

"Hm, kau memang pembual yang handal," celetuk Skylar sembari menyumpalkan kentang goreng ke mulutnya.

"Kau tidak percaya padaku?!" Kedua mata Jane menyipit sempurna.

"Haruskah aku-------"

"ELISE, WHERE ARE YOU?!"

Seorang wanita muda baru saja memasuki ruang makan sambil berteriak-teriak memanggil Elise. Tapi ketika mata wanita itu menemukan kehadiran Jane dan juga Skylar, langkahnya langsung terhenti di tempat sebelum kemudian menyorot Jane dengan tatapan penuh permusuhan.

"Nona Elleana," Elise datang dengan tergopoh-gopoh ke ruang makan. "Apa yang anda lakukan disini?! Bukankah tuan Axeiro sudah melarang anda untuk datang kesini!?"

"Siapa mereka?" tanya Elleana dengan ketus.

"Bukan urusan anda. Lebih baik anda segera keluar dari Mansion ini sebelum tuan Axeiro pulang. Jangan buat beliau marah!" Hardik Elise.

Namun sepertinya peringatan Elise benar-benar diabaikan wanita itu. Terbukti saat ini, Elleana lebih tertarik untuk menghampiri Jane dan juga Skylar di meja makan.

"Well, jalang mana lagi yang dia sembunyikan disini?!" Ucapan Elleana mengudara, terdengar bagaikan hinaan untuk Jane. Wanita itu berjalan angkuh dengan kedua lengan yang terlipat di dada. Sementara bibir seksinya melengkung miring, pertanda merendahkan.

"Bitch, don't you dare to disturb her!" Skylar menatap sengit pada Elleana yang sudah berdiri di samping kursi Jane.

"Oh, ingin jadi pahlawan huh?!" Elleana bergerak angkuh sembari menatap penuh keberanian pada Skylar.

"Jika bisa, kenapa tidak!" Balas Skylar tak kalah berani.

Elleana berdecih merendahkan. "Kau pikir temanmu ini akan dia jadikan ratu hm?!" Ia terkekeh geli. "Kau salah. Puluhan wanita sudah menjadi korban hasrat nafsunya. Apakah temanmu yang miskin ini sengaja mendaftarkan dirinya sebagai jalang pribadinya Axeiro supaya dia bisa menikmati kehidupan mewah?! Sayang sekali. Sebegitu murah 'kah dia!?"

She's the DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang