Surat misterius?

122 19 4
                                    

              **FLASHBACK.**

Selina: "Lo tuh berisik tau ga? Lo itu kenapa sih terus menerus ganggu gua? Lo mending-.."

*Dia langsung mengeluarkan mawar merah yang cantik dan harum.*

Medi: "Nih, ambil buat lo, biar Lo ga marah terus, walaupun ga ngefek, Lo tetep aja bawel kayak mesin."

Selina: "... Cuma mawar? Gua juga bisa lakuin lebih dari ini."

*Dia tetap mengambil mawar tersebut, dan lanjut berjalan pergi ke parkiran, medi mengikutinya hingga sampai, mereka melihat satu sama lain, melakukan kontak mata..*

                     "Selin."

                      "Med."

          **FLASHBACK ENDS.**

Selina: "...Lo duluan."

*Medi menghela nafas dan menjulurkan tangannya mendekat, seperti ingin salaman..namun berbeda.*

                  "Maaf."

Selina: "Gua juga mau minta maaf sama lo, gua..cuman maafin lo karena mood gua baik."

Medi: "Hm..yakin? Well, terserah, nih kunci lo."

*Dia mengoper itu ke tangannya, selina tampak bingung dan kesal, bagaimana kuncinya berada pada dirinya?..*

Selina: "Lah? Kenapa kunci gua ada sama lo? Lo nyoba buat ngambil kan? Cuman lo ga berani."

Medi: "Lo tau apa sih? Itu juga bukan urusan lo kalau kuncinya ada sama gua, selinhesse."

Selina: "..?!"

*Sebutan itu.., nama alias nya, seharusnya beberapa orang saja yang tahu, terutama yang kenal padanya, dia baru beberapa hari terakhir berkenalan dan jarang, dan malah hampir tidak pernah bertemu.*

  "Gua duluan, Selin, hati hati pas pulang."

*Medi memasuki mobilnya dan berkendara pergi menjauh dari tempat selina berada.*

Selina: "Dih..ga jelas. Mawarnya..,  taro di vas aja dah, tapi nanti ayah nanya itu mawar dari siapa.., bilang aja beli."

*Katanya dengan senyum tipis di wajahnya, dia berjalan masuk ke dalam mobil nya dan pulang, merasa capek.*

Selina: "Sialan, hubungan ku sama selen makin memburuk, mck.."

*Setelah sampai dia memarkir mobilnya di garasi, melihat keluar, ada hadiah diluar yang tidak ada seseorang yang mengambil.*

Selina: "Orang ada di rumah suratnya ga di ambil? Biasanya ada yang ambil maupun surat atau apa, lagian hadiah apa sih? Ga biasanya ada ngirim hadiah."

*Dia mengambil hadiah dan melihat siapa pengirimnya dan untuk siapa, tertera tidak ada nama pengirim.*

"Siapa yang ngirim? Mungkin orang iseng, beraninya orang itu main main sama keluarga Hadiwijaya, memangnya dia ga tau? Cih."

*Dia pergi masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan kotak misterius itu di tanah, sedangkan medi berbaring di kasur dengan obat di sampingnya, tubuhnya sedikit memar karena berantem dengan.., seseorang di sekolah.*

"Capek banget ngobatin diri sendiri kadang, ini semua salah papa dan mama, di suruh cari informasi Selin, yang gua tahu cuman nama lengkapnya doang anjing.."

           *Selina's perspective.*

*Selina berbaring di kamarnya dan memejamkan matanya, keesokan harinya, matahari bersinar terang dan alarm nya bunyi.*

Medi X SelinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang