Tepat setelah 3 hari 4 malam nata menjalani perawatan di rumah sakit , kondisi nya mulai membaik dan di izinkan pulang oleh dokter .
Nata berjalan perlahan menuju mobil dengan papa dan mama nya , sesekali ia melihat ke atas langit .
"Kenapa nat ?" Tanya papa yang terheran dengan tingkah nata saat itu , nata hanya menggeleng kan kepalanya dengan cepat .
Papa hanya tersenyum dan membantu nata masuk ke dalam mobil .
" Pa , ini hari terakhir evakuasi kan ? Nata mau ke sana" ujar nata , ia memasang wajah sendu .
Papa menghembuskan nafas dengan berat .
"Baiklah , akan papa antarkan" nata pun tersenyum , tampak matanya yang berkaca kaca akibat menahan tangis.
Mama pun mengelus punggung nata , berusaha menguatkan nya .
"Janji sama mama , nata harus ikhlas ya ?" Ujar mama nata , nata hanya tersenyum dan mengangguk.
"Tapi jujur nata ga nyangka ma " sambung nata .
"Semua itu takdir nata , memang tidak ada satu orang pun yang bisa lari dari takdir , sayang"
"Kenapa takdir itu harus singgah ke kehidupan nata "
"Karena nata anak kuat , tuhan memberikan takdir itu kepada nata supaya nata menjadi lebih kuat" mama pun membelai rambutnya .
Sang papa yang sedang mengendarai mobil pun ikut terbawa suasana dan haru , sesekali ia menarik napas dalam agar tidak menangis .
Tak terasa mobil kini telah sampai ke pelabuhan tempat evakuasi para korban , terlihat banyak sekali orang disana .
Nata turun dari mobil perlahan , ia melihat ke sekeliling dan mendekat ke arah laut yang ombak nya lumayan kencang saat itu.
Mama dan papa hanya menunggu di mobil , mereka tak sanggup jika turun dan melihat sekeliling mereka , bahkan sang mama mulai meneteskan air mata saat nata baru saja keluar dari mobil .
"Laut ! , jika kau tidak mengembalikan dia dengan nyawanya , setidaknya kembalikan jasadnya ! ! ! " pekik nata di sana , ombak semakin kencang di tambah lagi gemuruh pertanda akan turunnya hujan .
Nata menangis saat melihat ke arah lautan .
"Chen , kamu seriusan pergi ? , sayang banget ya ... Padahal kamu belum baca paragraf terakhir surat dari aku ..."
"Kamu juga belum sempat lihat adik kamu kan ..."
"Secepat itu ...?" nata hanya menangis disana , ia mengeluarkan semua isi hatinya.
"Kamu tau ... , isi paragraf terakhir nya itu tentang cinta yang amerta ! , tentang cinta yang abadi ... , semesta tidak mengizinkan mu membacanya karena semesta tidak ingin kau tahu jika aku pernah berharap cinta kita akan selalu abadi di dunia "
KAMU SEDANG MEMBACA
Andala & Amerta [BxB]
Teen FictionDi atas rerumputan yang hijau kita bersenda gurau,bercanda ria ,menikmati hari sebelum kisah kita menjadi buih buih di lautan. "archen...kira kira kita bisa abadi ga ya ?" "bisa" "kenapa kamu se yakin itu ?" "cinta itu selalu abadi nata..." "kalau d...