Apa yang akan terjadi pada ku kedepannya?
Aku tidak tau apapun tentang cerita ini.
⚠ Warning ⚠
Slow update
typo dimana-mana
bromance
Jika suka jangan lupa Votenya😍
"Baiklah kami membebaskan mu, karena tidak bukti yang mengatakan kalau kau ikut terlibat dalam pembunuhan dan kekacauan itu. Tapi, kami akan mengawasi mu" Ucap polisi yang membuka pintu ruangan yang mengunci ku selama 24 jam.
"Maaf sudah merepotkan anda" kata ku sambil menundukkan kepala.
Aku ditangkap karena diduga sebagai tersangka pembunuhan paman dan bibi beserta ledakan dan pembunuhan polisi. Karena tidak ada bukti yang menunjukan kalau aku terlibat, aku dibebaskan.
'Klub glory, kalian tidak akan bisa sembunyi selamanya. Selama apa kalian menyembunyikan diri, bau darah yang telah kalian tumpahkan akan tercium baunya.'
Seminggu setelah kejadian, aku diterima disekolah Glory. Aku menyiapkan semua yang diperlukan. Karena, menyadari Aku kekurangan buku pembelajaran, ibu memintaku mengunjungi toko buku terdekat.
"Kuharap 13 buku yang ku beli tidak mahal." Aku berjalan hingga menemukan toko buku yang tampak usang. Apa baru dibuka? Pikir ku.
Membuka pintu, aku masuk dan melihat toko buku yang tampak tua dan usang.
"Permisi, saya mau beli buku sma" Ucap ku
"Selamat datang, kami menjual buku, kecuali buku yang kau cari itu." Kata orang yang tampak sudah tua.
"Peter?" Ucapku tanpa sadar. Aku sangat ingat gambar yang ada di komik yang di titip adikku sebelum aku masuk kedunia yang ku kenal namun tampak asing.
"Oh! Maaf saya sepertinya salah orang. Kalau begitu saya permisi." Kaki ku berjalan mundur, tapi aku bisa merasakan aura membunuh dari belakang. Tali yang dipake untuk mengikat buku hampir mengikat leher ku.
Aku menahan tali itu dan berusaha menyerang bagian bawah orang tua itu, tapi dia terlihat berpengalaman, menggunakan lengan untuk menahan. Melihat itu aku menarik tali yang masih dia pengang. Melihat dia terjatuh, aku berusaha berhenti menyerang.
"Tunggu, saya tidak bermaksud menyakiti anda." Kata ku dengan panik Saat melihat dia jatuh.
Dia bangkit dan mengunci toko. Aku mengikutinya kedalam dan tetap diam.
"Jadi, bagaimana kau tau aku Peter?" Tanyanya.
'Apa yang harus ku jawab? Masa ku bilang aku tau dari komik.'
"Apa glory mengirim mu?"
Mendengar kata glory, aku langsung menatap pria tua itu dengan dingin.
"Jadi begitu, kau bukan dari Glory. Jadi apa yang kau inginkan?"
"Ha...pak, saya datang hanya untuk membeli buku, tapi tanpa sadar saya menyebut 'peter' saat melihat wajah anda." Jelas ku, sambil menghindari pertanyaan awal.
"Aku akan melepaskan mu, tapi jangan beritau siapapun!" Tekannya.
"Baiklah, tapi tidak baik memegang pisau saat berbicara dengan seseorang. Sepertinya anda sedang sakit" aku tau karena aku mencium bau obat-obatan, ya mau bagaimana pun dia sudah tua.
"Kau seperti sangat terlatih. Seorang Rokie tidak akan ada yang apa yang aku pengang di bawah meja. Siapa yang melatihmu?" Tanya Peter kepada ku.
"Saya tidak akan menjawab, kalau begitu saya permisi." Aku pergi meninggalkan toko buku itu, dan mencari toko buku yang lain. Tak terasa malam tiba dan aku bahkan belum mendapatkan buku yang ku inginkan.
Saat dirumah, ibu membuka sebuah kota yang berisi buku-buku yang kucari. Saat ku tanya dari mana, ibu mengatakan dari Glory. Aku membawa buku-buku itu kekamar.
"Jadi kalian mengincar keluarga ku"
Buku bahasa Spanyol dengan kata 'Madre' yang tertulis cukup jelas, menandakan bahwa Ibu berada dalam pengawasan mereka.
"Kalau kalian sebegitu inginnya aku masuk ke glory, baiklah akan ku hancurkan kalian dari dalam." Aku keluar rumah dan membakar semua buku-buku itu. Ibu yang melihat itu kaget dan bertanya kenapa aku membakarnya.
"Bukunya bau, aku tidak suka. Akan kucari buku-buku itu lagi, jadi ibu tidak usah khawatir." Kata ku yang mencoba menenangkan ibu.
"Kamu ini, sayang banget tau bukunya." Kesal ibu.
Esoknya, aku masuk kesekolah dan di hari pertama aku sudah dikelilingi oleh murid-murid disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhirnya di sekolah kita ada yang bening-bening"
"Aku harus berdandan seperti ini."
"Wah dia sangat tampan!"
"Permisi, saya mau keruangan guru!" Kata ku sambil mencoba melarikan diri dari kerumunan para perempuan itu.
Bau darah tercium, di lorong, setiap kelas bahkan diruangan guru. Jadi, sekolah ini juga melatih para siswa yang berasal dari panti asuhan.
"Oh jadi kau murid Kim [M/n] yang keterima dengan nilai bagus. Sini-sini, bapak sangat ingin melihat orang mana yang sangat pintar. Bukan hanya pintar tapi kau sangat tampan, sangat sempurna. Ini beberapa buku yang disediakan sekolah untuk muridnya, dan tag nama kamu. Semoga betah disini ya" Kata guru laki-laki itu.
"Terimakasih banyak pak!" Walaupun sudah ku bakar, pada akhirnya aku mendapatkannya secara gratis dari sekolah. Berarti pesan yang ibu terima untuk membeli buku menandakan hp ibu sudah di sadap.
Hari pun dimulai dengan tenang, waktu pun berlalu hingga langit mulai berwarna jingga.
'Haruskah aku berkunjung ke toko buku waktu itu. Tapi, jika dia memang peter, apa itu artinya aku masuk kedalam komik killer Peter? Tapi kenapa?' Pikiranku yang tak pernah bisa menghilangkan rangkaian pertanyaan yang terus membuatku binggung.
"Hm?" Aku melihat seorang wanita memasuki toko buku yang kudatangi tempo hari. Tapi, bau darah tercium dengan jelas berasal darinya.
"Apa dia seorang pembunuh dari Glory?"
Setelah dia masuk, akupun ikut masuk. Aku sebenarnya datang untuk mencari beberapa komik untuk mengisi waktu luang.
"Permisi, saya mau membeli buku Sma" Kata perempuan itu
Dengan senyuman, pria tua itu menyambut dengan ramah.
"Saya menjual berbagai buku kecuali buku yang kamu mau itu."
"Kalau begitu apakah anda menjual buku sejarah"
Saat menoleh ke pintu keluar, aku bisa melihat dengan jelas ada mobil yang berhenti tak jauh dari toko ini.