9||butterfly

4 3 1
                                    

Hai everybadeh

Silakan vote chapter ini, terima feedback, follback 🙌🏻

OH YA SELAMAT HARI KEMERDEKAAN INDONESIA YANG KE 79  🇮🇩

•selamat membaca•

Prang!!!

Suara kaca pecah itu menganggu pendengaran cowok berperawakan tinggi dengan wajah galaknya.

Danles mendengar beberapa kali suara yang sama dari arah kamar gadis kesayangan yang harus ia jaga, sungguh membuat jantung Danles berpacu cepat ia berlari meninggalkan tugas kuliahnya menuju kamar Asha.

"Agrah"

"Bangsat!!" Asha mengambil kembali segelas botol kaca berniat memecahkan nya, tetapi suara gebrakan Pintu membuat gadis itu terduduk takut, gadis yang di kenal sebagai most wanted sekolah yang di idam-idamkan sekarang menunjukkan sisi rapuh.

Memang di dunia ini tidak ada seseorang manusia yang benar-benar sempurna, masing-masing memiliki kekurangan dan talent yang berbeda-beda.

Botol kaca yang Asha pegang langsung ia lempar hingga mengenai pintu yang di dobrak paksa oleh Danles.

Prang!

Danles terkejut sesaat saat suara botol kaca itu seperti menembus jantung nya, walaupun ia sudah sering mendengar suara-suara seperti itu, tetapi kali ini berbeda!.

"Asha...."panggil nya lirih ia sangat khawatir dengan kondisi gadis di dalam, takut jika Asha mengalami emosional yang tidak bisa di kendalikan.

"Baby girl...!" Tetapi pintu itu tak kunjung di buka oleh pemiliknya membuat Dahi Danles menyeritkan pasalnya tidak terdengar lagi suara dari dalam membuat nya, menghubungi semua orang yang berkerja di mansion itu untuk berjaga-jaga.

Danles segera mendapatkan kunci kamar gadis itu, sebuah kunci cadangan dengan bandul kupu-kupu.

"Asha, be patient!" Setelah pintu itu berhasil di buka, Daniels segera mencari keberadaan gadis nya.

Dapat di lihat bayak bercakan darah di mana-mana membuat wajah Danles memanas, siapa yang tak akan takut jika ruangan sang gadis yang ia sayang sudah seberantakan ini.

Danles tidak mendapati Asha di dalam kamarnya, lalu berjalan pelan menuju balkon yang memang menjadi hiasan di kamar Asha.

Deg!

Benar saja Asha di sana, tetapi kali ini berbeda jauh dari pemikiran Danles bahwa gadis kecilnya menggantung burung dengan tali sembari diiringi senyum penuh kepuasan.

Danles menelan Saliva kasarnya buku-buku tangan cowok itu sudah tidak bisa terkendali melihat gadis kecilnya kini menjadi seorang psychopath burung lucu yang dulu menjadi peliharaan Asha sekarang sudah mati dengan tali yang sengaja Asha mainkan.

🦋🦋🦋🦋

Melin cewek yang dinobatkan sebagai buaya betina itu sedang tersenyum-senyum sendiri saat melihat chat dari seseorang yang ia cintai, sifat nya di sekolah adalah alibi semata, sejujurnya melin memiliki seseorang di hidup nya tapi hubungan itu mengandung private.

BUTTERFLY  (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang