Setelah mengantar kimberly ke kelasnya kembali, Axelio berniat untuk tidak masuk kelas dan akan mengajak teman-temannya untuk bolos ke kantin belakang sekolah.
Ia pergi duluan dan teman-temannya akan menyusul. Karna kebetulan jarak nya tidak dekat, jadi memerlukan waktu cukup lama.
Axelio melewati halaman belakang sekolah yang sangat sepi, disana terdapat pagar yang sering ia dan teman-temannya lompati saat tidak ingin belajar.
Saat tubuhnya sudah mulai dekat dengan pagar itu, ia mendengar panggilan dari belakang tubuhnya.
"Axel."
Spontan Axelio menghentikan langkahnya, tubuhnya masih dalam posisi berdiri membelakangi orang itu.
lamat-lamat ia mendengar suara langkah kaki mendekat, tepat berdiri di belakang tubuhnya.
"kamu ngapain pergi kesini?" orang di belakang kembali melontarkan pertanyaan.
tapi bukan itu yang membuat Axelio hanya diam dan tak membalikkan tubuhnya untuk menatap lawan bicara. melainkan karna orang di belakangnya ini, merupakan orang yang sangat ia kenali suaranya.
"kamu kenapa gak jawab pertanyaan aku?"
lagi, suara itu terdengar kembali. dan sekarang Axelio mendengar langkah itu semakin berjalan mendekat dan berdiri tepat di hadapannya.
Orang itu menatap tepat di bola matanya. Axelio tak bisa memalingkan pandangannya, mereka saling tatap cukup lama dan bahkan Axelio hampir hanyut oleh tatapannya, namun Axelio sudah lebih dulu sadar dan dengan cepat memutuskan tatapan mereka berdua.
"Berhenti manggil-manggil gue dan ngerasa kita itu dekat!" tekan Axelio.
Lawan bicara Axelio sedikit terkejut mendengarnya. dia menunduk sejenak kemudian mengangkat kembali wajahnya, menatap Axelio kembali.
Dia mengangguk "ya, kita memang ga deket. tadi gue gak sengaja liat lo jalan kesini, karna setau gue disini gaada jalan lagi, jadi gue spontan manggil lo dan nanya lo ngapain disini. gue gaada maksud apa-apa."
"maaf udah bikin lo ngerasa terganggu."
perlahan orang itu mundur dan pergi dari hadapannya. Axelio membalikkan badannya, menatap kepergian....
Lorena.
°•°
Teman-teman Axelio saat ini sedang dalam perjalanan menyusul bos mereka ke warung belakang sekolah. mereka melewati jalan yang sama seperti yang Axelio lewati tadi saat bertemu dengan Lorena.
Tapi saat di pertengahan jalan, Mereka juga berpapasan Lorena. mereka tau siapa itu Lorena, mereka mengenalnya bahkan dari beberapa tahun yang lalu.
Alingga menatap teman-temannya yang lain, mereka saling tatap untuk memberi kode yang hanya mereka saja yang tau.
Saat Lorena benar-benar dekat dengan mereka, Mereka bisa melihat raut sedikit suram dari wajahnya. Mereka bertanya-tanya kenapa Lorena bisa ada disini..
Lorena memberi sedikit senyuman kepada mereka sebagai bentuk sapaan, setelah itu ia hanya melewati mereka tanpa menyapa.
Setelah posisi Lorena sudah mulai menjauh dari mereka, mereka saling tatap kembali, lalu geno mengeluarkan suaranya setelah lama diam
"Itu Lorena kan? ngapain dia disini?"
"Dia sekolah disini." ucap Arhan.
"Kenapa gue baru tau dia sekolah disini, terus Axelio gimana?" ucap geno kembali.
Lingga memikirkan perkataan Geno tadi. Ia bertanya-tanya apakah Axelio sudah mengetahui ini.
"Udah udah nanti kita kasi tau Axelio aja tentang ini, ayo cepet jalan gua udah laper" Keanno bersuara.
Mereka mengangguk menyetujui, mereka lanjut berjalan kembali untuk menyusul Axelio yang mungkin sudah disana dan menunggu mereka datang.
Tapi saat mereka sudah sampai di taman belakang sekolah, mereka malah melihat Axelio yang masih berdiri disana membelakangi mereka.
Mereka bertanya-tanya mengapa Axelio malah berhenti disini.
"Woy bos, ngapain masih disini?" Tanya Geno. mereka berjalan menghampiri Axelio yang hanya diam berdiri sambil menundukkan kepalanya.
"Oh iya bos, tadi kita pas-pasan sama Lorena. ternyata dia sekolah disini." Ucap geno lagi.
Geno mendapatkan sikutan oleh Jenno. Geno menatap Jenno dengan tatapan sewot, "Apaan sih lu jen"
Bukannya mendapatkan jawaban, Geno hanya mendapatkan delikan.
"Lorena tadi nemuin gue disini." Kalimat yang Axelio keluarkan membuat semua mata menatap kepadanya.
"Dia ngomong apa?" tanya Alingga, menatap Axelio dalam.
"Dia cuma basa-basi doang, gaada yang serius"
"Lo gaboleh terlena sama dia, Lo harus inget kalau lo udah punya Kimberly di kehidupan lo." peringat Alingga.
Sontak perkataan Alingga mampu menyulut emosi Axelio. Axelio tidak suka di sepelekan seperti ini.
Axelio mencengkram kerah seragam Alingga bersiap untuk memukul wajah tampan itu, tapi sudah dipisahkan terlebih dahulu oleh Keanu dan Arhan.
"sabar xel" ucap Arhan mencoba menenangkan emosi Axelio.
"Gue gasuka di remehin kaya gini, han." ucap Axelio.
"Gaada yang remehin lo, Xel. Jadi sekarang lo tenang dulu ok?" ucap Arhan lagi.
Perlahan Axelio pun melepaskan cengkraman nya pada kerah seragam Alingga sambil mendorong tubuh itu sedikit kasar.
Dari jarak yang sedikit jauh dari mereka, terdapat Jena yang mendengar kan percakapan mereka dari sana. Bahkan Jena sudah ada disitu sejak dimana Axelio berjalan ke taman belakang lalu setelah itu seorang perempuan mengikuti nya dari belakang dan ia mendengar semua obrolan itu.
Jena hanya diam menyaksikan, sedangkan otaknya tak berhenti memikirkan kemungkinan ada hubungan apa antara Axelio dengan murid perempuan itu.
••••
haiiiiiii~
lama ga update hihi
ayokkk ramaikan cintaakuuu💋💋
vote dan komen nya di tungguuuu🤩💖💖
Kimberly's😭💖🎀menurutku Kimberly itu identik dengan lagu 'Die With A Smile' by Bruno Mars and Lady Gaga bangetttt‼️‼️ bahkan aku nulis ini sambil dengerin lagu itu, terus pas liat galeri, aku liat foto Kimberly BEHHH nyatuu parahhh😭😭😭😭
coba deh kalian liat foto kim yang di atas sambil dengerin lagu die with a smile😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF AXELIO
Ficção AdolescenteAISLINN KIMBERLY selalu di sebut sebagai cewek Ter beruntung karna ia memiliki paras cantik, di jadikan idola satu sekolah, anak orang kaya, keluarga Cemara, dan memiliki kekasih yang tampan dan kaya. Dan itulah sebabnya watak Kimberly itu tipikal s...