BAGIAN SEBELAS

846 35 8
                                    

part nya pendek, bacanya pelan-pelan‼️

Berubah, sikap axelio sejak pagi tadi hingga waktu istirahat tiba sangat berubah, ia menjadi seorang yang pendiam dan lebih sering melamun. dan ketika Kimberly mengajak Axelio berbicara pun, ia hanya diam saja.

Sampai ketika Kimberly menegurnya karena sedari tadi hanya diam dan tak mendengarkan apa yang kimberly omongkan, barulah Axelio tersadar. ia tersentak kaget lalu menatap kimberly yang duduk di sebelahnya, menatapnya dengan khawatir.

"Kamu kenapa?, sakit?"Kimberly berbicara dengan nada khawatir, dan tangah yang sibuk mengecek kening Axelio, memastikan jika Axelio terkena demam atau tidak.

Tapi setelah mengecek suhu tubuh Axelio, suhu tubuhnya normal-normal saja, tidak panas.

Ia menatap Axelio dengan tatapan bertanya sekaligus meminta penjelasan atas sikap Axelio yang sejak mengantar Kimberly ke kelas sampai waktu istirahat tiba, menjadi lebih pendiam dan sering melamun.

Padahal setalah Kimberly ingat-ingat kembali, saat Axelio menjemputnya ke rumah tadi pagi, sikap Axelio masih seperti biasanya, Selalu tersenyum hangat, menyambut dirinya dan juga selalu melontarkan kata-kata pujian dan ucapan selamat pagi.

Tapi tiba-tiba saja sikap Axelio menjadi seperti ini. pantas saja kan jika Kimberly merasa ada yang tidak beres dengan Axelio.

"I'm okay, sayang" ucap Axelio meyakinkan, serta menerbitkan senyum manis nya walaupun Kimberly masih tetap merasa ada yang aneh dari kekasihnya itu.

"Kamu kalau ada masalah cerita sama aku, aku pacar kamu lio. Aku siap jadi tempat keluh kesah kamu," kimberly menggenggam tangan axelio meyakinkan.

Suara halus kimberly mengayun indah di telinga Axelio, seakan meyakinkan bahwa kimberly benar-benar ingin Axelio lebih terbuka kepadanya.

Axelio menatap kedua bola mata indah kimberly yang menenangkan, menyelami dalam-dalam mata indah itu. Axelio menemukan tatapan tulus dan rasa hangat di hatinya saat menatap mata kecoklatan itu.

Tanpa kata Axelio menarik tubuh Kimberly masuk ke dalam pelukannya. memeluknya erat, dengan kepala yang ia tenggelamkan di perpotongan leher Kimberly.

Kimberly tanpa suara sedikitpun, ikut membalas pelukan kekasihnya. lengannya mengelus punggung Axelio pelan, mungkin hari ini adalah hari yang kurang baik bagi Axelio.

Dan ia pikir Axelio hanya butuh pelukan dan kata-kata penenang untuk saat ini. Jadi ia akan memberikan pelukan terbaik untuk Axelio.

Interaksi mereka berdua di saksikan oleh seluruh penghuni kantin yang ada di sana, banyak suara pekikan yang terdengar saat melihat aksi romantis itu. Mereka berpikir jika Axelio tengah bermanja kepada Kimberly, tapi aslinya tidak seperti itu.

Di depan pintu kantin, terdapat Lorena dengan teman barunya yang saat ini ikut menyaksikan juga adegan berpelukan itu.

Lorena terdiam dengan pandangan kosong, matanya masih tertuju kepada pasangan kekasih yang saat ini masih berpelukan.

Lamunan Lorena buyar saat teman-teman nya mengajaknya untuk segera memesan makanan.

Lorena berjalan melewati sepasang kekasih itu, matanya tidak bisa lepas dari mereka. tetapi saat melihat mereka akan melepas pelukannya, buru-buru Lorena mengalihkan pandangannya ke depan.

                                      •••

Setelah pelukan keduanya terlepas, Axelio menatap Kimberly sendu. tangannya bergerak untuk menyingkirkan beberapa helai Rambut Kimberley, lalu menyelipkannya nya di telinga.

"Makasih udah ngertiin aku." ucap Axelio kepada Kimberly.

Kimberly tersenyum manis, "Memang sudah seharusnya kita saling mengerti kan?"

Axelio mengangguk membenarkannya, tapi ia merasa masih belum bisa mengerti Kimberly sepenuhnya, ia merasa selalu egois dan selalu melarang Kimberly ini dan itu.

"Maaf aku belum bisa menjadi pacar yang baik, dan belum bisa mengerti kamu sepenuhnya,"

Kimberly menggeleng cepat, menentang perkataan Axelio. kedua tangannya ia gunakan untuk menagkup wajah Axelio  mengarahkan tepat di depan wajahnya,
"jangan berbicara seperti itu. kamu adalah laki-laki yang sempurna buat aku, tidak ada kekurangan dari kamu. ngerti?"

"aku mengerti, i love you kim."

"i love you more lio."

Axelio memiringkan kepalanya hendak mencium bibir Kimberly, tapi sebelum itu terjadi, Kimberly sudah terlebih dahulu menahan bibir Axelio menggunakan tangannya. "heh, kita masih ada di lingkungan sekolah. jangan macem-macem!." peringatan Kimberly.

Axelio memanyunkan bibirnya, menatap Kimberly dengan tatapan memelas, meminta di kasihani.

Kimberly hanya terkekeh, "nanti aja kiss nya di rumah."

"Really?" Axelio memastikan terlebih dahulu siapa tau itu hanya tipuan belaka.

"Iyaa, sekarang anter aku ke kelas. bentar lagi bel."

Axelio mengangguk kemudian menggandeng tangan Kimberly pergi dari kantin.

Di pojok kantin terdapat Lorena yang tengah melihat kepergian pasangan kekasih itu hingga tidak lagi terlihat dari pandangannya.

"Ren, liatin apaan sih lo, serius amat?" tanya salah satu temannya.

Lorena menatap temannya, kemudian menggeleng. sebenarnya ia ingin mencari informasi tentang hubungan Axelio dan Kimberly kepada mereka, tapi ini belum saatnya.

                                         •••

ayok ramaikan cintaakuuu😉💓
spam komen untuk next‼️

                            VOTE & KOMEN!

Terimakasih.

POSESIF AXELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang