Part 16

315 43 4
                                    

Malam harinya tepat pada pukul 00.26, proses syuting itu masih di lakukan hingga larut malam dengan para Tim yang bekerja keras untuk menyelesaikannya.

Akan tetapi selama syuting, Jiwon merasakan tubuhnya mulai tak stabil dirinya tahu jika belum istirahat cukup mengingat betapa ambisinya Sutradara Kang untuk projek Film ini.

Jangankan Jiwon, kru beserta pemain lain merasakan hal sama namun mereka berusaha kuat untuk syuting itu yang baru di hari pertama mereka lakukan.

"Cut! Ulangi lagi, aku kurang puas dengan ekspresimu!"

Jiwon membulatkan matanya penuh amarah ketika Sutradara Kang meminta adegan pemain pendukung untuk di ulang kembali. Jiwon bisa lihat pemain gadis pendukung yang lebih muda darinya terlihat sangat lelah dan wajahnya sudah pucat akibat merasa dingin dengan suhu Seoul saat ini.

Sutradara Kang melempar naskahnya kesal ketika melihat monitor, "Cut! Apa kau tidak mengerti?! Bukan seperti itu, tunjukan wajah tertekan tapi menahan kekesalan. Wajahmu tadi terlihat lemas, itu buruk!"

Sutradara Kang menghampiri pemain itu membuat semua orang terdiam tak ada yang membelanya padahal sebagian tahu jika gadis tersebut terlihat lemas.

Jiwon yang melihat Sutradara Kang memberi arahan tapi terkesan membentak langsung mendekatinya dan menarik gadis itu ke belakang punggung.

"Sutradara Kang, berhenti membentaknya!"

"Aku tidak membentaknya, aku memberi dia arahan bagaimana cara berekspresi dan menumbuhkan sebuah karakter. Kau tahu itu, nona Kim?!" cela Sutradara Kang benar-benar jengah dengan Jiwon yang berani menentangnya.

"Caramu salah jika harus mengajarinya, kau tidak tahu bahwa dia terlihat sangat lemas karena batas Istirahat yang kau berikan itu sedikit!" bela Jiwon kesal dengan sikapnya.

Sutradara Kang tidak ingin kalah, ia membalas perkataan itu. "Kita baru syuting di hari pertama dan wajar jika aku mengejar waktu! Profesional, nona Kim Jiwon jika begini kau bukan aktris yang demikian."

"Tapi-- Bruk!" Tak kuasa dengan kondisi tubuhnya gadis itu tiba-tiba saja pingsan di samping Jiwon yang berhenti berbicara.

"Sua!" beberapa orang berlari mendekati gadis itu untuk membawanya ke ruangan, dan Jiwon menatap Sutradara Kang tajam.

Yang di tatap hanya sedikit terkejut dengan kejadian itu, "Kami bukan alatmu. Kau juga bukan seorang Sutradara profesional yang handal sehingga begitu rela membiarkan para pemain dan kru bekerja tanpa henti!"

Jiwon berjalan melewatinya menyusul gadis itu yang telah di bawa ke ruangan untuk di periksa. Sutradara Kang menatap punggung itu tidak suka, beralih pada Kim Bum yang hanya melihat tanpa berekspresi apa pun.

****

Soo Hyun bergerak gelisah di tempat tidurnya, ingin memejamkan kedua mata rasanya sulit di saat pikirannya memikirkan Jiwon sendiri yang tidak kunjung pulang atau sekedar mengabari.

"Akgh!" Soo Hyun bangun sambil berteriak frustrasi, padahal dirinya ingin sekali tidak peduli namun tidak bisa.

Ingat, Jiwon masih istrinya saat ini dan hal biasa jika sang suami begitu memikirkannya.

"Ada apa denganmu Kim Soo Hyun?! Bukankah kau sudah muak dengan dia? Tapi kenapa kau terus memikirkannya?! Dia saja benar-benar tidak peduli padamu!" Soo Hyun bermonolog cukup frustrasi pada dirinya sendiri.

Soo Hyun melirik ponsel lalu di ambilnya dan menghubungi seseorang.

"Ualala! Boy, kau menggangguku! Apa kau merindukanku sampai menelepon di jam seperti ini? Sudah bosan dengan majikanku? Begitu ya?!"

Queen of DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang