Prolog

585 70 4
                                    

872 M

"Raja...," selir kerajaan yang bernama Mei Yin bergumam lembut sambil menuangkan teh yang  dipinta oleh pemegang kekuasaan. "Saya berharap malam ini akan menjadi malam terindah kita."

Raja yang terkenal sangat kejam dibawah pimpinannya tersebut hanya menatap tajam pada selirnya. Meneliti penampilan selir yang selalu anggun dan cantik.

"Ratu meminta saya untuk melayani anda dengan baik. Dia bahkan memberikan obat herbal ini untuk kita berdua."

Qing Ghaozen menyipitkan mata tidak suka. Ratunya selalu bertindak sesuka hati dan tidak tahu diri. Ia tahu, apa gunanya obat herbal yang dikirimkan oleh Ratunya. Padahal, pernikahan dengan selir keempatnya hari ini tidak lain karena tuntutan dari para menteri mengingat Raja mereka masih belum memberikan keturunan untuk kerajaannya kelak.

"Kau mengharapkan aku menghabiskan malam pertama denganmu, heh?" Ghaozen bertanya sinis. "Kau tahu apa yang kulakukan di malam pertama dengan selirku yang lainnya?" tangannya bergerak mencengkeram rahang milik Mei Yin, "Aku meminta para prajuritku untuk meniduri mereka!"

Ungkapan jujur dari Sang Raja membuat Mei Yin merinding. Namun, tidak sampai disitu karena dengan kejamnya sang raja melanjutkan, "Dan mereka mati bunuh diri! Itu sebabnya, selirku sekarang hanya ada tiga ditambah dengan kau!" ia menghempaskan kuat wajah Mei Yin ke samping. "Catat baik-baik di otakmu, Selir. Aku hanya ingin memiliki keturunan yang sah Dan aku hanya akan mendapatkannya dari Ratuku!" tuturnya keji sebelum keluar dari kediaman sang selir menuju istana Ratu dengan langkah penuh amarah.

Salah seorang dayang langsung berteriak keras mengumumkan kedatangan Sang Raja walau terlambat karena Ghaozen lebih dulu menerobos masuk ke dalam kamar sang ratu. Terlihat wajah ratu begitu tenang seakan tanpa beban.

"Tinggalkan kami!" titahnya yang membuat para  dayang-dayang membungkuk hormat sambil berjalan mundur meninggalkan raja dan ratunya.

Qian Yueyin berdiri lalu membungkuk rendah pada suaminya, "Raja...," gumamnya penuh rasa hormat.

Ghazoen segera menarik lengan Yueyin, membuat wanita itu berada di pelukannya hanya dalam beberapa detik. "Kenapa kau tampak begitu tenang, heh?" desisnya tepat di wajah sang ratu. "Kau bahkan memberikan obat subur untuk kami. Apa kau tidak takut posisimu akan tergulir jika aku memiliki anak dari selir lain?" napas Ghaozen bahkan terasa begitu tergesa di wajah cantik dan lembut milik Yueyin.

Yueyin justru tersenyum tulus, "Saya yakin, tak lama lagi tempat saya akan berganti. Lalu, apa yang harus saya takutkan?" ya benar, apa yang harus ditakutkannya? Karena sejak kecil Yueyin di didik tidak untuk menjadi orang yang serakah.

Tidak untuk menjadi orang yang naif dan munafik. Ia bahkan sebisa mungkin hidup jauh dari jangkauan istana, namun sialnya pekerjaan sang ayah membuatnya terjebak dengan Raja saat ini.

Raja yang dikenal berhati iblis!

Istana adalah tempat yang mengerikan! Jauhi sebisa mungkin, Yueyin. Itu adalah pesan terakhir sang ibu padanya sebelum ibunya bunuh diri akibat perceraian dan fitnah kejam dari istana oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

"Kau lancang, Ratu!" Ghaozen semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Yueyin. Menatap bibir merah muda Yueyin yang tampak menggoda begitu membangkitkan hasratnya sebagai lelaki jantan. Namun, ketika kedua bibir itu nyaris menyatu, Yueyin lebih dulu memalingkan wajahnya. Membuat Ghaozen tersenyum sinis dan berbisik pelan,

"Rumor itu beredar salah. Bukan aku yang tidak pernah mengunjungimu, Yueyin. Tapi, kau yang selalu menolak kehadiranku!" gumamnya sebelum keluar dari kediaman Yueyin dengan langkah lebar.

**

Jujur kisah ini ud tamat, jadi aku repost ulang, btw ini cerita untuk nambah koleksi aja berhubung aku ud lama ngga up. Jd, selamat menikmati kisah historical-fantasy romance pertamaku 🥰

Semoga suka ya ❤

The Exiled QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang