unexpected 21+

69.1K 649 21
                                    

Lelaki yang duduk menghadap jendela itu memutar kursinya menghadap Laura dan tersenyum manis.

“Hai” Ucapnya.

“Mas Devan” Kaget Laura.

“Ya sayang” Goda Devan.

Laura melirik papan nama di atas meja Devan yang bertuliskan ‘Devaniel Anggara’ Laura tidak menyangka tetangga yang ia goda kemarin adalah CEO perusahaan tempatnya bekerja. Ia merutuki kebodohannya yang sudah menggoda Devan dan meminta bantuan Devan memasang AC rumahnya.

“Anu pak, untuk yang kejadian kemarin, Laura minta maaf, Laura gak tau kalau pak Devan CEO perusahaan Y” Ucap Laura sambil menunduk.

Devan terkekeh geli melihat wajah cemas Laura “duduk sini” Ucapnya sambil menepuk pahanya.

Laura tidak bergeming, tetap berdiri diam. Devan menatap Laura tajam “saya tidak suka mengulang perkataan saya Laura” Ucapnya. Laura cemberut dan menghentak kakinya saat berjalan mendekat ke arah Devan. Ia berdiri di samping kursi Devan.

“Udah jangan cemberut” Devan merangkul pinggangnya dan mendudukkan Laura di pangkuannya.

“Kok mas gak bilang kalau mas CEO perusahaan ini” Protes Laura.

“Biar kejutan sayang” Jawab Devan sambil memeluk Laura, ia mengendus leher Laura dan menciumnya.

“Kamu mas pindahin jadi sekretaris pribadi mas ya” Usul Devan.

“Eh gak bisa gitu dong mas, Laura kan keterimanya di devisi keuangan. Apa kata karyawan lain kalau tiba-tiba Laura jadi sekretaris pribadi mas Devan” Tolak Laura.

“Saya gak mau kamu digenitin karyawan lain, di divisi kamu Cuma ada dua cewek, selebihnya cowok, saya gak suka liat interaksi kamu sama laki-laki lain” Ucap Devan mulai posesif.

“Ini juga, besok-besok jangan pakai pakaian ketat gini lagi, khusus kamu harus pakai rok dibawah lutut, gak boleh slim fit” Devan menatap tak suka pakaian Laura yang membentuk lekuk tubuh Laura.

“tapi mas, pakaian kek gini rapi” Elak Laura.

“Mas gak suka kamu diliatin lelaki lain” Devan mencium bibir Laura singkat.

“Udah ah, Laura mau kembali kerja, pokoknya Laura gak mau pindah divisi” Laura turun dari pangkuan Devan dan meninggalkan ruangan Devan.

Hahhh Devan menghela nafas kecil saat melihat Laura berjalan keluar dari ruangannya, pantat sintal Laura yang terbentuk karena roknya benar-benar menggoda Devan. Ia tidak ingin Laura dipandang seperti ia memandang Laura oleh lelaki lain.

Devan menelepon Reza, asisten pribadi sekaligus sahabat kecilnya untuk mengurus kepindahan Laura dari divisi keuangan menjadi sekretaris pribadinya.

“Reza, pindahkan Laura jadi sekretaris pribadi saya, hari ini juga” Titah Devan.

“Oke” Ucap Reza, ia langsung menuju ruang Bu Tati, HRD perusahaan dan meminta Bu Tati mengurus kepindahan Laura menjadi sekretaris pribadi Devan. Reza menjelaskan pada Bu Tati bahwa Laura adalah calon istri Devan yang sedang protes karena Devan sibuk bekerja dan mengabaikan Laura. Sehingga Laura juga ikut bekerja.

Satu jam kemudian Laura kembali ke ruangan Devan dengan wajah cemberut. Reza yang melihat Laura masuk ruangan Devan dengan cemberut menahan untuk tidak tersenyum. Sedangkan Devan sudah terkekeh kecil melihat wajah cemberut Laura.

“Curang banget, gunain kekuasaan” Protes Laura.

“Jelas, kan aku punya kuasa jadi aku manfaatkan” Jawab Devan. Laura menatap sebal pada Devan.

“Udah jangan cemberut, duduk sini” Ucap Devan kembali menyuruh Laura duduk di pangkuannya.

Laura melirik Reza yang masih ada di ruangan itu. Devan yang mengerti apa yang Laura khawatirkan, menyuruh Reza keluar ruangannya untuk mengerjakan pekerjaan lain.
Reza keluar dari ruangan Devan dan mengunci pintu dari luar, karena Devan baru saja mengiriminya kode untuk mengunci pintu dari lirikan mata.

Hahhh, Laura menghela nafas dan berjalan ke arah Devan dan duduk di pangkuan Devan.

“Nanti apa yang dipikirin Reza dan karyawan lain mas kalau mas semena-mena itu gunain kekuasaan mas, aku gak mau jadi bahan gosip mereka” Ucap Laura dengan bibir cemberut.

Devan mengecup bibir Laura dan mengulumnya gemas, hal itu ia lakukan juga untuk menghapus lipstik Laura yang merah menggoda matanya dan mungkin juga mata pria di luar sana.

“ummph” Laura mengalungkan tangannya di leher Devan.

Bersambung...

Lo punya uang Lo punya kuasa 😌🙂

U & I (oneshoot 21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang