Satu jam kemudian Laura kembali ke ruangan Devan dengan wajah cemberut. Reza yang melihat Laura masuk ruangan Devan dengan cemberut menahan untuk tidak tersenyum. Sedangkan Devan sudah terkekeh kecil melihat wajah cemberut Laura.
“Curang banget, gunain kekuasaan” Protes Laura.
“Jelas, kan aku punya kuasa jadi aku manfaatkan” Jawab Devan. Laura menatap sebal pada Devan.
“Udah jangan cemberut, duduk sini” Ucap Devan kembali menyuruh Laura duduk di pangkuannya.
Laura melirik Reza yang masih ada di ruangan itu. Devan yang mengerti apa yang Laura khawatirkan, menyuruh Reza keluar ruangannya untuk mengerjakan pekerjaan lain.
Reza keluar dari ruangan Devan dan mengunci pintu dari luar, karena Devan baru saja mengiriminya kode untuk mengunci pintu dari lirikan mata.
Hahhh, Laura menghela nafas dan berjalan ke arah Devan dan duduk di pangkuan Devan.
“Nanti apa yang dipikirin Reza dan karyawan lain mas kalau mas semena-mena itu gunain kekuasaan mas, aku gak mau jadi bahan gosip mereka” Ucap Laura dengan bibir cemberut.
Devan mengecup bibir Laura dan mengulumnya gemas, hal itu ia lakukan juga untuk menghapus lipstik Laura yang merah menggoda matanya dan mungkin juga mata pria di luar sana.
“ummph” Laura mengalungkan tangannya di leher Devan. Devan semakin berani mengecupnya, sekarang tangan Devan bahkan sudah meremas payudara Laura.
“Mas Devan jangan” Laura melepas ciuman mereka dan mencegah agar Devan tidak berbuat lebih.
“Hahhhh Mas mau kamu” Ucap Devan memeluk Laura dan menghirup dalam aroma tubuh Laura.
“Tapi ini di kantor” Gumam Laura.
“Ruangan mas aman kok” Devan membujuk Laura.
Drrrt drrrrt drttt, ponsel Devan bergetar, telepon masuk dari Reza.
“Kenapa?” Tanya Devan begitu mengangkat telpon.
“Jangan lupa 30 menit lagi ada rapat” Ucap Reza to the point.
“Hm ya” Jawab Devan kemudian menutup telpon.
“Hahhh sayang sekali mas harus rapat” Devan menghela nafas panjang.
Laura memeluk Devan, lidah Laura menjilat dan mencecap leher Devan. Laki-laki itu mendongak dan menahan diri untuk tidak membawa Laura ke kamar pribadinya sekarang juga. Puas menjilat dan mencium leher Devan, Laura menggigit kecil dan menghisap leher Devan meninggalkan bekas kemerahan di sana.
“Laura, mas ada meeting” Devan menggeram mencegah Laura membuat kissmark di lehernya.
Laura tersenyum dan menjauhkan kepalanya dari leher Devan, ia tampak puas dengan karya bibirnya di leher Devan.
“Sempurna” Ucapnya.
“Mas mau meeting sayang, nanti di liat klien” Protes Devan.
“Terus kenapa kalau di liat klien?” Tanya Laura pura-pura polos.
Devan kembali merengkuh tubuh Laura, ia melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Laura padanya. Devan membuat dua kissmark di leher Laura.
“Ummhh mas” Laura menenggadah dan meremas rambut Devan.
“Impas” Ucap Devan sambil terkekeh puas.
“Ihh mas Devan” Laura mencubit pinggang Devan kesal.
“Ayo temenin mas meeting, kan kamu sekretaris mas sekarang” Ucap Devan dan menggendong Laura ke arah pintu keluar.
“Aaaa gamau, liat nih leher aku berbekas karena ulah mas” Tolak Laura.
“loh leher mas kan juga berbekas” ucap Devan.
“Pokoknya gak mau, sana mas aja sendiri yang pergi, Laura tunggu di sini aja” Bujuk Laura.
“Kalau kamu gak pergi, mas juga gak pergi” Devan membawa Laura duduk di sofa ruangannya.
“Yaudah kalau gitu gak Laura kasih jatah” ucap Laura telak.
“Kok gituuu” Protes Devan.
“yaudah makanya sana meeting” Suruh Laura.
“Ishh iya iya” Devan melepaskan pelukannya pada Laura, berjalan dengan menghentak kakinya sambil cemberut. Laura terkekeh geli melihat tingkah Devan.
“Gak mau sun dulu mas?” Goda Laura.
“Gak usah, tapi nanti setelah selesai meeting, mas gak akan kasih kamu ampun” Ucap Devan sebelum keluar ruangan.
Laura terkekeh mendengar ancaman Devan, ia memilih merapikan ruang kerja Devan selama menunggu Devan meeting. Bosan menunggu Devan, akhirnya Laura terlelap di sofa.
Satu jam kemudian Devan kembali ke ruangan bersama dengan Reza yang membawakan berkas-berkas saat meeting tadi. Saat masuk, Devan melihat kemeja Laura yang tersingkap dan langsung menyuruh Reza untuk menutup matanya rapat-rapat saat lelaki itu akan masuk ke ruangannya.
“Tutup mata lu Za, awas aja kalau lu ngintip” Titah Devan.
“Ehh gimana gue mau jalan kalau tutup mata” Protes Reza.
“Bentar, tutup mata lu” Devan membuka jasnya dan menyelimuti tubuh Laura.
“Udah, lu boleh masuk” Ucap Devan pada Reza yang masih menutup mata di depan pintu.
Reza membuka matanya dan masuk ke ruang Devan, ia meletakkan berkas di atas meja Devan.
“Lu serius sama Laura?” tanya Reza penasaran.
“Menurut lu?” Devan balik bertanya.
“Kalau lu gak serius lepasin aja, kalau itu perasaan suka sesaat, jangan rusak anak orang” Saran Reza.
“Sayangnya itu bukan sesaat dan gue udah ngelakuin itu ke Laura, sejak pertama kali gue liat dia, gue udah bertekad buat jadiin dia milik gue” Ucap Devan, ia menatap Laura yang terlelap dan mengulurkan tangannya membuat gerakan seperti menggenggam Laura.
“Baru kali ini gue liat obsesi lu ke cewek, biasanya lu Cuma terobsesi buat sukses” Kekeh Reza “tapi lu udah bilang belum ke dia?” tanya Reza.
“Gue gak perlu bilang, gue bisa bikin Laura tetap di sisi gue dengan cara gue sendiri” ucap Devan. Reza geleng-geleng kepala mendengar ucapan Devan.
“Jangan bilang lu mau ngehamilin Laura?” Tebak Reza.
Devan tersenyum dan mengangguk kecil. “Sana lu kerja, gue mau bermesraan dengan Laura, kunci pintunya” Devan mengusir Reza dari ruangannya.
“Bilang aja lu mau menggarap Laura kan, biar Devan junior segera launching” Cibir Reza. “Jangan lakuin di ruangan ini, lakuin di kamar” Reza memperingatkan Devan.
“Karyawan kok ngatur” Ledek Devan. Reza melempar buku agenda kerjanya ke arah Devan, kesal dengan sahabatnya itu.
Sepeninggalan Reza, Devan langsung membangunkan Laura.
“Sayang, bangun” Ucapnya sambil menepuk pundak Laura pelan.
“Umm” Gumam Laura. “Bangun sayangku” Ucap Devan kemudian menciumi wajah Laura gemas.
“eunggh” Laura membuka matanya malas, ia merentangkan tangannya dan memeluk Devan, bermanja-manja pada lelaki itu.
“Nyenyak tidurnya hm?” Devan mengelus rambut Laura.
“masih ngantuk” Ucap Laura manja. Devan mencium pipi Laura, kemudian berpindah pada bibirnya.
“Ummphh” desahnya terbungkam bibir Devan saat Devan dengan gemas meremas payudaranya dari balik kemeja kerjanya.
Devan membuka kancing kemeja Laura agar lebih leluasa menjamah tubuh seksi Laura. Tangan Devan menelusup membelai payudara Laura, “ummphh” desah Laura saat Devan mencubit puting payudaranya. Tubuh bagian atas Laura sudah naked tanpa sehelai benangpun, Devan melepaskan pangutan bibirnya dari bibir Laura, ia beralih menciumi dagu, leher, bahu, dan setiap inci payudara Laura. Benar-benar mendamba tubuh Laura.
“Mashh, ummhhh shhh” desahan manja Laura mengalun merdu setiap Devan menghisap putingnya dan memberikan kecupan-kecupan ringan di setiap inci tubuh bagian atasnya. Lidah Devan turun menyapu perut Laura, menjilat pusar Laura yang membuat si empunya menggeliat merasakan geli dan nikmat yang mengantarkan sinyal pada vaginanya, yang membuat vaginanya berkedut dan mengalirkan cairan pelumasnya.
Tangan Devan membuka resleting rok Laura, menarik rok dan celananya dalam Laura ke bawah. Membuat Laura telanjang di ruangan kerjanya. Jari Devan membelai vagina Laura “Memek nakal” Ucap Devan sebelum mendorong dua jarinya masuk ke lubang vagina Laura. Mengobok-obok vagina Laura, membuat Laura semakin terangsang dan memohon untuk ia masuki.
“suka sayang?” tanya Devan disela kegiatannya mengobrak-abrik lembah favoritnya itu.
“Shhh ahhh iya uhhh shhhh mashhh suka ughhh mashh ohhh unghhh terus mashh ohh” Racau Laura. Jempol Devan menekan klitoris Laura dan membuat gerakan memutar yang membuat Laura semakin meracau nikmat.
Puas melihat wajah terangsang Laura, Devan menghentikan kegiatannya mengobrak-abrik vagina Laura membuat Laura mendesah kecewa sebab ia baru saja akan mendapatkan orgasmenya."Mashh plishh" pinta Laura dengan wajah memelas.
...bersambung...
Versi lengkap unexpected sudah ada di karyakarsa ya guys 🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
U & I (oneshoot 21)
Romanceharap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling banyak 5 chapter oke!! Mimin update suka-suka sesuai mood🤣🤪 Huah kaget rame😭 Mimin iseng doang tap...